Selasa, 15 Januari 2013

Penyebab Kenapa Seseorang Jadi Mudah Terkena Flu

Dingin dan kehujanan seringkali menjadi penyebab seseorang terserang flu yang berakibat hidung jadi mampet dan tersumbat. Namun demikian ada juga sebagain orang yang meski dalam musim dingin atau habis kehujanan dia tidak terkenan flu. Lalu apa sebenarnya penyebab seseorang jadi mudah atau rawan terkena flu?
1. Kurang tidur
Memiliki jam tidur lebih sedikit daripada yang dibutuhkan membuat tubuh lelah, kurang aktif dan tak kuat pada cuaca dingin.
2. Melewatkan makan
Bila tak mengasup makanan atau makan dalam jumlah tak mencukupi, tubuh akan menghemat energi dan menghasilkan panas lebih sedikit. Akibatnya, tubuh lebih mudah kedinginan.
3. Penyakit Raynaud
Penyakit ini membuat pembuluh darah dan arteri mengecil sehingga pasokan darah ke kulit terbatas. Akibatnya kulit mengerut dan lebih berisiko kedinginan.
4. Anemia
Sebuah tes darah sederhana dapat mendeteksi jika Anda mengalami anemia. Pada wanita, tingkat estrogen yang berfluktuasi memicu anemia, teruatama saat menstruasi. Inilah yang membuat seseorang lebih sensitif terhadap suhu dingin.
5. Berat badan rendah
Dr Alvarez mengatakan, rasa dingin yang diderita bisa terkait massa otot dan lemak tubuh. Otot menghasilkan panas dan lemak berperan sebagai insulator yang menjaga tubuh tetap hangat. Mereka yang kekurangan massa tubuh dan lemak lebih cenderung kedinginan.
Dr Alvarez menyatakan, bila selalu merasa kedinginan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau endokrinologis.(VNC)

0 like,komen,fb:

Kamis, 03 Januari 2013

HeapNote - the best online notebook

HeapNote - the best online notebook

Sesudah Singhasari
mengusir Sriwijaya dari Jawa
secara keseluruhan pada
tahun 1290 , Singhasari
menjadi kerajaan paling kuat
di wilayah tersebut. Hal ini
menjadi perhatian Kubilai
Khan , penguasa Dinasti
Yuan di Tiongkok . Ia
mengirim utusan yang
bernama Meng Chi [9] ke
Singhasari yang menuntut
upeti . Kertanagara ,
penguasa kerajaan Singhasari
yang terakhir menolak
untuk membayar upeti dan
mempermalukan utusan
tersebut dengan merusak
wajahnya dan memotong
telinganya. [9] [10] Kublai
Khan marah dan lalu
memberangkatkan ekspedisi
besar ke Jawa tahun 1293.
Ketika itu,Jayakatwang,adipati Kediri , sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja , Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya , menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik . Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit , yang namanya diambil dari buah maja , dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di teritori asing. [11] [12] Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing. Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana . Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe , Sora , dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir ( Kuti ), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. [12] Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309. Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara , adalah penguasa yang jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet , yang berarti "penjahat lemah". Pada tahun 1328 , Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk . Kejayaan Majapahit Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389 . Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada . Di bawah perintah Gajah Mada ( 1313-1364) , Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada tahun 1377 , beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang , [2] menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya . Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII- XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra , semenanjung Malaya , Borneo , Sulawesi , kepulauan Nusa Tenggara , Maluku , Papua , dan sebagian kepulauan Filipina [13] . Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah- daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja [14] . Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa , Kamboja , Siam , Birma bagian selatan, dan Vietnam , dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok . [14] [2] Jatuhnya Majapahit Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14 , kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampaknya terjadi perang saudara ( Perang Paregreg ) pada tahun 1405-1406 , antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yang dipertengkarkan pada tahun 1450- an, dan pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468 [ 7] . Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi . Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 , yaitu tahun 1400 Saka , atau 1478 Masehi . Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bre Kertabumi , raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana [15] . Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara . Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 , pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam , yaitu Kesultanan Malaka , mulai muncul di bagian barat Nusantara [16] . Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis ( Tome Pires ), dan Italia ( Pigafetta ) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus , penguasa dari Kesultanan Demak , antara tahun 1518 dan 1521 M [15] .

0 like,komen,fb:

Rabu, 02 Januari 2013

Kesalahan-Kesalahan

Bagaimana seharusnya kita tanggapi kesalahan-kesalahan yang kita lihat pada orang-orang lain? Ada dalam Alkitab,"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” (Matius 7:1-2).
Kita seharusnya menanggapi kesalahan orang lain dengan belas kasihan dan kesabaran. Ada dalam Alkitab,”Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu” (Efesus 4:2).
Apakah selalu benar apabila menceritakan kepada seseorang tentang kesalahannya? Ada dalam Alkitab, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali” (Matius 18:15).

0 like,komen,fb:

Kedatangan Tuhan Yesus Yang Kedua Kali

jojo mityeng {4 januari 2013

Yesus berjanji kepada pengikutNya bahwa Ia akan datang kembali. Ada dalam Alkitab,“ Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Yohanes 14:1-3)
Malaikat-malaikat berjanji bahwa Yesus akan datang kembali. Ada dalam Alkitab,“ Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah Rasul 1:10-11)
Bagaimanakah cara Yesus datang kembali? Ada dalam Alkitab,“ Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (Lukas 21:27)
Berapa banyak orangkah yang akan melihat kedatangan Yesus? Ada dalam Alkitab,“ Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” (Wahyu 1:7)
Apakah yang akan kita lihat dan dengar ketika Ia datang? Ada dalam Alkitab,“ Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tesalonika 4:16-17)
Seberapa dapat dilihatkan kedatanganNya? Ada dalam Alkitab,“ Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” (Matius 24:27, 27)
Peringatan apakah yang diberikan oleh Kristus sehingga kita tidak akan terperdaya mengenai kedatanganNya yang kedua? Ada dalam Alkitab,“ Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya” (Matius 24:23-26)
Apakah ada orang yang mengetahui waktu yang tepat akan kedatangan Yesus? Ada dalam Alkitab,“ Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)
Mengetahui bahwa manusia masih suka menunda, apakah yang dikatakan oleh Kristus? Ada dalam Alkitab,“ Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Matius 24:42)
Peringatan apakah yang diberikan oleh Kristus sehingga kita tidak merasa terkejut saat kejadian besar ini? Ada dalam Alkitab,“ "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Lukas 21:34-36)
Mengapa kedatangan Yesus yang kedua kali mengambil waktu begitu lama? Ada dalam Alkitab,“ , Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (II Petrus 3:8-9)
Di saat menunggu kedatangan Yesus, bagaimanakah kita harus hidup? Ada dalam Alkitab,“ Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. (Titus 2:11-14)
Bagaimanakah dunia ini nanti jadinya ketika Yesus datang? Ada dalam Alkitab,“ "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24 : 37-39)
Akankah kedatangan Yesus menjadi waktu untuk pemberian upah? Ada dalam Alkitab,“ Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” (Matius 16:27)
Mengapakah Yesus datang kembali? Ada dalam Alkitab,“ demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. (Ibrani 9:28)
Pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, kita akan sepenuhnya mengalami realitas dari kebangkitan. Ada dalam Alkitab,“ Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. “ (1 Korintus 1:7-8,)




by yohanes jherudin

0 like,komen,fb:


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
                                                                                         oleh Yohannes jherudin

AGAMA NASRANI

3 january 2013






Dogma yaag terbesar  dalam  Agama  Kristen,  baik  Protestan
maupun  Katolik  adalah  tentang:  TRINITAS. Kepadanya semua
ajaran dan dogma yang ditetapkan kemudian  tergantung.  Yang
dimaksud dengan Trinitas ialah suatu kepercayaan bahwa Tuhan
adalah satu dalam tiga  pribadi,  yakni  Allah  Bapa,  Allah
Putera (anak) yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dogma  tentang  Trinitas  baru  dirumuskan  dalam abad ke IV
dalam suatu Konsili di Nicea. Konsili itu diikuti oleh  para
Uskup, Theolog kenamaan dan banyak Sarjana Gereja. Keputusan
Konsili itu dirumuskan dalam 12 Sahadat para Rasul, di  mana
dirumuskan  bahwa  ketiga  pribadi dalam Allah yang satu itu
adalah sejajar, walaupun digunakan istilah  Bapa  dan  Anak;
Dalam  doa  litani  Umat Katolik sebutan Trinitas dirumuskan
dengan kata-kata: “Allah Tritunggal Kudus  Tuhan  Yang  Maha
Esa.”
Rumusan  Konsili  Nicea  abad  ke  IV  tentang  TRINITAS itu
mendasarkan pada ucapan Yesus Kristus  sendiri  dalam  Injil
Mateus  28:  19  “Karena  itu pergilah, jadikan semua bangsa
murid-KU dan  baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak  dan
Roh Kudus  “
Tetapi  apakah benar bahwa ucapan Yesus itu dimaksudkan oleh
Yesus sendiri untuk mengajar bahwa dalam Allah yang Esa  itu
terdapat  tiga  pribadi, sebab Yesus sendiri secara explicit
tidak pernah mengatakan hal itu.
Apakah  pengakuan  orang   Kristen   tentang   Allah   tidak
bertentangan   dengan  Ke-ESA-an  Allah  itu  sendiri?  Umat
Eristen  sendiri  sulit  untuk  menjelaskannya;  karena  itu
mereka  selalu  melarikan  diri  pada jawaban: misteri Tuhan
yang sulit diungkapkan.”  Bahkan  untuk  memperkuat  jawaban
itu,  mereka  selalu  menceriterakan  kisah Agustinus, Uskup
Hipo  yang  juga  pernah   mengalami   kebimbangan   tentang
TRINITAS.   Untuk   memecahkan   hal   itu  Uskup  Agustinus
berjalan-jalan di  tepi  laut.  Di  situ  Agustinus  bertemu
dengan  seorang anak kecil yang sedang membuat sumur-sumuran
dengan menggali pasir di  tepi  laut  itu.  Uskup  Hipo  itu
bertanya:  “Untuk  apakah  sumur-sumur  itu,  nak?” Anak itu
menjawab, “Saya akan memasukkan  semua  air  laut  ke  dalam
sumur   ini.”   Akhirnya,  Agustinus  mengambil  kesimpulan,
misteri Tuhan adalah begitu luas  seperti  luasnya  samudera
yang  tak  kelihatan  tepinya;  sedang  otak  manusia  hanya
terbatas seperti sumur-sumuran yang dibuat oleh  anak  kecil
itu.  Jadi  tidak  mungkin  kita dapat mengerti dengan jelas
misteri Allah; oleh karena itu walaupun  Trinitas  merupakan
hal yang sulit, terimalah saja seperti itu,
Marilah  kita  membuka  halaman  pertama dari Al-Kitab, pada
Kitab Kejadian (Genesis = Purwaning Dumadi) pada pasal  yang
pertama.  Pada Kejadian 1:26, kita baca: Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia  menurut  gambar  dan  rupa
Kita  “  Dalam  anak ayat yang sependek itu kita menjumpai 2
kata “kita,” sebagai kataganti untuk Allah. Bukankah  dengan
kata “kita” terkandung pengertian ada lebih dari satu Allah?
Mungkinkah kataganti untuk Allah memang dipakai kata “kita”?
Tetapi  kalau  kita  membuka lebih lanjut pada Kejadian 1:29
kita baca : Berfirmanlah Allah:  “Lihatlah,  AKU  memberikan
kepadamu.”  Mengapa  di  sini  dipakai  kata AKU untuk ganti
Allah? Bukankah  dengan  melihat  kenyataan  ini  kita  bisa
menarik  kesimpulan bahwa memang sungguh ada lebih dari satu
Allah?
Sekarang yang hendak kita persoalkan ialah Sabda Yesus  pada
Injil  Mateus 28: 19; siapakah sebetulnya Bapa, Anak dan Roh
Kudus seperti sabda Yesus dalam Mateus 28: 19? Sering  orang
Kristen mengatakan bahwa pengertian Umat Islam tentang Allah
masih kurang lengkap, sebab orang Islam hanya mengenal Allah
Bapa  saja.  Baiklah,  kita  setuju saja dengan mereka bahwa
yang kita imani sebagai Allah adalah Allah Bapa seperti yang
diimani   oleh  orang  Kristen,  tetapi  siapakah  anak  dan
siapakah Roh Kudus?
Kalau kita membaca seluruh isi Perjanjian Lama,  maka  semua
Nabi  dan  orang  Kudus  pada waktu itu disebut sebagai Anak
Allah. Bahkan oleh Yesus sebutan “Anak Allah” itu  diperluas
bagi  mereka  yang membawa damai. Dalam kotbah di bukit yang
kemudian  terkenal  dengan  Delapan  Sabda   Bahagia   Yesus
bersabda:  “Berbahagialah  orang  yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mateus 5: 9).
Jadi jelas bahwa sebutan Anak Allah bukan  monopoli  pribadi
Yesus  sendiri,  tetapi  untuk  semua  Nabi  dan mereka yang
membawa damai,  Yesus  sendiri  dalam  Mateus  6:9  mengajar
murid-murid-NYA  sebuah  doa  yang kemudian menjadi terkenal
dengan  sebutan:  “DOA  BAPA  KAMI.”  Dalam  doa  itu  Yesus
mengajar  kepada kita agar menyebut “Bapa” kepada Allah yang
ada di Surga. Hal ini nyata juga kalau kita perhatikan sabda
Yesus  pada Mateus 15: 13. Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang
ditanam Bapa-Ku” Dalam ayat itu Yesus menyebut Allah  dengan
perkataan  Bapa-KU, sedang di ayat lain Yesus menyebut Allah
dengan  perkataan  Bapa-mu  (Mateus  10:20).  Yesus  sendiri
rupanya   lebih   senang  dengan  predikat  “Anak  manusia.”
(Periksalah Injil Mateus pasal 16 keseluruhan).
Sekarang siapakah Roh Kudus itu? Untuk itu Yesus menjelaskan
sebagai berikut: “AKU (Yesus) akan minta kepada Bapa, dan IA
akan memberikan kepadamu seorang Ponolong yang lain,  supaya
IA  menyertai  kamu,  yaitu Roh Kebenaran (Injil Yohanes 14:
16). Jadi Penolong yang akan datang adalah seorang (tentunya
seorang  manusia).  Sedang sesuatu disebut Roh ialah jika ia
sudah mati atau belum lahir. Jadi  jelaslah  bahwa  Penolong
yang  dijanjikan  Yesus  adalah  seorang  yang  belum lahir.
Siapakah dia? Mungkinkah Paulus? Baiklah, hal ini akan  kita
tinjau lebih lanjut.
Bila  kembali kepada ucapan Yesus pada Mateus 28: 19: “, dan
baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  “
Apakah  artinya  baptis?  Orang Yahudi mempunyai kepercayaan
bahwa Allah akan menyelamatkan setiap manusia.  Tetapi  dari
fihak  manusia ada yang menerima penyelamatan dari Allah dan
ada yang tidak mau. Mereka yang  mau  menerima  penyelamatan
itu  diharuskan  bertobat,  dan  sebagai  tanda tobat mereka
dibaptis. Upacara baptis biasanya dilakukan di sungai dengan
mencelupkan  kepala  mereka  ke  dalam  air.  Upacara baptis
sekarang diteruskan oleh semua Gereja  Kristen  dan  Katolik
sebagai  lambang  penerimaan mereka akan iman Kristen, hanya
caranya yang  berbeda.  Ada  Gereja  yang  membaptis  dengan
betul-betul   mencelupkan  kepala  calon  baptis  di  sebuah
sungai, ada yang  hanya  mencucurkan  air  pada  salah  satu
bagian tubuh yang biasanya adalah kepala.
Upacara   baptis   itu  kemudian  diakui  sebagai  Sakramen.
(Sakramen  =  setiap  ucapan  dan   perbuatan   Yesus   yang
mendatangkan Rahmat). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa baptis
ialah tanda bahwa manusia  itu  telah  diselamatkan,  karena
menurut   kepercayaan   umat  Kristen  pada  waktu  sekarang
dibaptis (= dipermandikan) semua dosanya dihapus.
Jadi ucapan Yesus dalam  Mateus  28:  19:  “  dan  baptislah
mereka  dengan  nama  Bapa  dan Anak dan Roh Kudus, dapatlah
diartikan, ” selamatkanlah mereka dengan nama (ajaran) Allah
dan  seorang  nabi  dan  lebih-lebih ajaran seorang penolong
yang datang sesudah Yesus.”
Tetapi  siapakah  “Penolong  yang  datang  sesudah   Yesus?”
Pauluskah?  Karena  Paulus  adalah  seorang  pembaharu  yang
datang sesudah Yesus. Pada peninjauan lebih lanjut kita akan
membahas siapakah Penolong itu.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Keturunan Ibrahim
Orang  Yahudi,  yang  kemudian juga orang Kristen (Protestan
dan,  Katolik)  mempunyai  kepercayaan  bahwa  Messias  atau
penyelamat   dunia,   Juru   Selamat;  adalah  berasal  dari
keturunan Ibrahim, keturunan Daud.  Sadar  akan  kepercayaan
ini,  maka  Mateus  pada  permulaan  Injil-nya menulis bahwa
Yesus adalah  keturunan  Ibrahim,  keturunan  Daud.  “Inilah
sisilah Yesus Kristus, maka Daud, anak Ibrahim ” (Mt. 1: 1).
Sedangkan  silsilah  itu  ternyata  merupakan  sesuatu  yang
dipaksakan. Perhatikanlah: setelah Mateus menyuguhkan kepada
kita deretan  nama-nama  yang  merupakan  deretan  keturunan
Ibrahim dalam Injilnya pada pasal 1 ayat 2 sampai dengan 15,
maka pada ayat ke 16, Mateus  menulis:  “Yakub  memperanakan
Yusuf  suami  Maria,  yang  melahirkan  Yesus  yang  disebut
Kristus.
Kalau  kita  perhatikan  dengan  baik,  maka  yang   menjadi
keturunan  Ibrahim  adalah  Yusuf bukan Maria, Padahal orang
Kristen mengimani bahwa Yesus tidak  lahir  dari  “hubungan”
Yusuf  dan  Maria.  Jadi  jelas  bahwa Yesus sendiri menurut
Mateus adalah bukan keturunan Ibrahim, keturunan Daud.
Menurut kepercayaan orang  Kristen  bahwa  Penyelamat  dunia
akan lahir dari anak Ibrahim. Ibrahim sendiri beranak 2 dari
2 orang isteri pula,  yakni  Sara  dan  Hagar.  Tetapi  umat
Kristen  menekankan  bahwa  anak  Ibrahim  yang  syah adalah
Ishak, yang lahir dari Sara:  sedang  Ismail  bukanlah  anak
Ibrahim  yang  syah  karena  lahir  dari seorang budak, jadi
tidak  mungkin  Juru  Selamat  Dunia  lahir  dari  keturunan
Ismail. Betulkah Ismail bukan anak Ibrahim yang syah?
Sebagai  dasar  untuk  membuktikan  bahwa  hanya  Ishak yang
merupakan anak Ibrahim yang syah, umat Kristen mempergunakan
Kitab  Kejadian  22:  2,  Firman-NYA:  “Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang  engkau  kasihi,  yakni  Ishak.”    Apakah
Ismail  bukan anak Ibrahim yang syah? Hal ini nyata dibantah
sendiri oleh Kitab Kejadian pasal 21: 13: “Tetapi  keturunan
dari  hambamu  itu  (Ismail) juga akan KU-buat menjadi suatu
bangsa, karena iapun anakmu.”
Bangsa  Yahudi  (Israel)  mempercayai  bahwa  mereka  adalah
bangsa  pilihan  dimana  sejarah  penyelamatan  manusia akan
selalu bersumber kepada dan dari bangsa  itu.  Jadi  menurut
kepercayaan  mereka  Juru  Selamat  Dunia  akan  datang dari
bangsa Israel. Tetapi apakah  keturunan  Ibrahim  itu  hanya
yang  lahir  sebagai  anak-  anak  Ishak?  Rupanya  hal  ini
dibantah sendiri oleh Yesus Kristus: “Dan janganlah mengira,
kamu  dapat  berkata dalam hatimu: Ibrahim adalah bapa kami.
Karena  aku  berkata  kepadamu:   Allah   dapat   menjadikan
anak-anak Ibrahim dari batu-batu itu.” (Mateus 3: 9).
Jadi  jelaslah bahwa keturunan Ibrahim bukan saja yang lahir
sebagai anak-anak Ishak tetapi juga dari batu-pun bisa  jadi
keturunan  Ibrahim,  lebih-lebih anak-anak Ismail yang nyata
diakui dalam Kiitab Kejadian.
Kalau Juru  Selamat  Dunia  harus  lahir  sebagai  keturunan
Ibrahim  maka  tentu  tidak  menutup  kemungkinan bahwa Juru
Selamat itu adalah lahir dari  garis  Ismail.  Tetapi  kalau
juga  ditentukan  bahwa  Juru  Selamat  itu lahir dari garis
Ishak, tetapi apakah  Juru  Selamat  itu  juga  harus  “Anak
Daud?” Hal itupun akan ditinjau pada pasal-pasal berikut.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus dan Hukum Taurat
Apakah  yang  disebut  Kitab Taurat? Taurat adalah merupakan
kumpulan lima  buah  Kitab  yang  kemudian  dikenal  sebagai
dikarang  oleh Musa yang sekarang diterima oleh Umat Kristen
sebagai lima Kitab pertama dalam  Perjanjian  Lama.  Ke-lima
Kitab  itu  ialah:  Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulang-tutur (Ulangan). Di dalam Kitab  Taurat  memuat  Kisah
penciptaan  bumi  langit, sejarah manusia pertama, panggilan
Tuhan kepada Ibrahim, riwayat keturunan Ishak yang  kemudian
dikenal sebagai bangsa Israel, perbudakan bangsa Israel oleh
Bangsa   Mesir,   panggilan   Tuhan   kepada   Musa    untuk
menyelamatkan  Bangsa Israel juga memuat tentang hukum-hukum
moral yang wajib ditaati oleh Bangsa Israel.
Apakah tugas Yesus sehubungan  dengan  Hukum  Taurat?  Yesus
sendiri menegaskan misinya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa
AKU datang untuk meniadakan hukum  Taurat  atau  Kitab  para
nabi.  Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena itu aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum  Taurat,  sebelum
semuanya  terjadi.  Karena  itu  siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat, sekalipun yang paling kecil  dan
mengajarkan  demikian,  ia akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Sorga” (Mateus 5: 17-19).
Salah satu HUKUM TAURAT ialah  tentang  SUNAT.  Sunat  dalam
Hukum Taurat dipandang sebagai satu perjanjian dengan Tuhan.
Hal ini dapat kita baca dalam Perjanjian Lama. “Lagi  firman
Allah  kepada  Ibrahim: -Dari fihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-KU, engkau dan keturunanmu turun-temurun.  Inilah
perjanjian-KU, yang harus kamu pegang, perjanjian antara AKU
dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara
kamu  harus  disunat;  haruslah  dikerat kulit khatannya dan
itulah akan menjadi tanda perjanjian antara  AKU  dan  kamu”
(Kejadian 17: 9-11).
Sunat,  yang  dipandang  oleh Tuhan sebagai tanda perjanjian
antara Tuhan dan Ibrahim (serta keturunannya) telah dianggap
sesuatu  yang  tidak  ada gunanya oleh Paulus. “Sunat memang
ada gunanya, jika engkau menaati Hukum Taurat;  tetapi  jika
engkau melanggar   hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi
gunanya. Jadi jika orang  yang  tak  bersunat  memperhatikan
hukum  Taurat,  tidakkah  ia dianggap sama dengan orang yang
telah sunat?” (Surat Paulus kepada orang Kristen di  Rom  2:
25-26).
Ternyata   Paulus   begitu  pandai  sekali  memutar-balikkan
kalimat. Bagaimana mungkin  orang  yang  tak  bersunat  bisa
dikatakan memperhatikan Hukum Taurat, jika Sunat itu sendiri
merupakan suatu kewajiban  dari  Hukum  Taurat?  Kalau  kita
perhatikan  ucapan  Yesus di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa: Paulus akan menduduki tempat  yang  paling
rendah  dalam Kerajaan Allah. Paulus dapat dianggap penyesat
dari  Hukum  Taurat  yang   Yesus   sendiri   tidak   berani
merubahnya.
Kita  ambil contoh lain dari begitu banyak Hukum Taurat yang
dilanggar oleh murid-murid Yesus sendiri,  Hukum  itu  ialah
tentang  hukum  hari Sabat. “Katakanlah kepada orang Israel,
demikian:  Akan  tetapi  hari-hari   Sabat-KU   harus   kamu
pelihara,  sebab  itulah  peringatan  antara  AKU  dan kamu,
turun-temurun,  sehingga  kamu  mengetahui,  bahwa   Aku-lah
TUHAN,  yang  menguduskan  kamu. Haruslah kamu pelihara hari
Sabat, sebab itulah hari Kudus bagimu; siapa yang  melanggar
kekudusan hari Sabat, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap
orang yang melakukan pekerjaan  pada  hari  itu,  orang  itu
harus  dilenyapkan  dari antara bangsanya. Enam hari lamanya
boleh dilakukan pekerjaan, tetapi  pada  hari  yang  ketujuh
haruslah  ada  sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi
Tuhan; setiap  orang  yang  melakukan  pekerjaan  pada  hari
Sabat, pastilah ia dihukum mati” (Kejadian 31: l3-15).
Hari  Sabat dan segala kekudusannya yang sudah begitu tinggi
ditegaskan  oleh  Tuhan  sampai-sampai  kepada  siapa   yang
melanggar  ancaman  hukumannya  adalah mati, telah dilanggar
sendiri oleh para murid Yesus  dengan  memetik  gandum  pada
hari  Sabat  (Mateus  12:  2).  Akan  kita menaruh hormatkah
kepada mereka  yang  melanggar  hukum  Taurat  padahal  guru
mereka  sendiri  mengatakan bahwa kedatangan-NYA bukan untuk
merubah hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya.
Kita kembali pada pertanyaan: Siapakah Penolong yang  datang
sesudah   Yesus?  Pauluskah?  Sekarang  kita  sendiri  dapat
menjawab dengan tegas  bahwa  Penolong  yang  dimaksud  oleh
Yesus  yang  akan datang sesudah beliau adalah bukan PAULUS,
karena Paulus telah menyelewengkan salah satu  hukum  Taurat
tentang sunat yang oleh Yesus orang semacam Paulus dikatakan
sebagai orang yang paling rendah dalam Kerajaan Allah.
Kalau kita mau kembali ucapan Yesus: ” dan baptislah  mereka
dengan  nama  Bapa  dan  Anak dan Roh Kudus,” dan dapat kita
baca, ” selamatkanlah mereka   dalam  ajaran  Allah,  ajaran
para  nabi  dan  ajaran seorang penolong yang datang sesudah
Yesus, ” Pertanyaan siapakah  penolong  itu  ternyata  belum
dapat kita jawab sekarang.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Hal Masuk Surga
Setiap  orang  tentu menginginkan bahwa setelah kehidupan di
dunia  dia  akan  berpindah  kekehidupan  di  akhirat   yang
membahagiakan,   atau  masuk  surga.  Kebahagiaan  di  surga
sebagai  suatu  hal  yang  tak   dapat   diceriterakan   dan
dibayangkan oleh panca indera.
Tentang  hal  in,  Yesus  menandaskan  bahwa:  “Aku  berkata
kepadamu sesungguhnya sukar sekali bagi seorang  kaya  untuk
masuk  kedalam  Kerajaan  Surga.  Sekali  lagi  AKU  berkata
kepadamu lebih mudah seekor unta masuk melalui tubang  jarum
daripada  seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah” (Mateus
19: 23-24).
Kita melihat bahwa lembaga yang disebut  Gereja  lebih-lebih
Gereja Katolik, secara nyata adalah suatu lembaga yang kaya.
Kekayaan mereka nampak  pada  Gedung-gedung  Gereja,  Rumah,
Sekolah  milik  mereka. Juga mobil-mobil mewah milik Gereja.
Walaupun mereka berkata  bahwa  itu  semua  dibutuhkan  demi
charitatif  (cinta-kasih),  namun  mereka  toh  tidak  dapat
menyembunyikan kekayaan mereka.
Padahal Yesus sendiri menyuruh murid-muridnya supaya  jangan
membaws  emas  dan  perak  atau tembaga dalam ikat pinggang,
jangan membawa bekal dalam perialanan, jangan  membawa  baju
dua  helai,  kasut  atau  tongkat  (Mateus  10:9-10).  Sudah
benarkah Gereja dalam  menjalankan  amanat  Agung  junjungan
mereka,  Yesus  Kristus?  Mereka mungkin akan berkata, bahwa
setiap ayat Injil harus ditafsirkan dengan benar oleh  kuasa
Gereja.  Tetapi apakah tafsirannya yang tepat jika dikatakan
bahwa kita tidak  boleh  membawa  emas,  membawa  perak  dan
sebagainya?
Sesungguhnya semua orang di dunia ini dapat menjadi Kristen,
jika saja Gereja percaya penuh kepada Yesus  tanpa  reserve.
Apa yang diminta dengan penuh kepercayaan tentu akan diberi.
“AKU berkata kepadamu, sesungguhnya jika  kamu  percaya  dan
tidak  bimbang,  kamu  bukan  saja  dapat  berbuat  apa yang
Kuperbuat dengan pohon ara itu,  tetapi  juga  jikalau  kamu
berkata  kepada  gunung  ini:  Beranjaklah  dan tercampaklah
kedalam laut. Hal itu akan terjadi. Dan apa saja  yang  kamu
minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kami menerimanya.”
(Mateus 91: 21-22)
Gereja ternyata tidak mempunyai iman  yang  mendalam  kepada
Yesus  disamping  dalam perjalanan sejarahnya membuat banyak
perobahan-perobahan sendiri  terhadap  ajaran-ajaran  Yesus.
Itu  pula  sebabnya  mengapa  tidak semua orang di dunia ini
memeluk agama Kristen.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus Juru Selamat Bangsa Israel
Kepada siapakah sebetulnya Yesus diutus  oleh  Allah?  Dalam
Injil  Yohannes  20:  ayat 21, Yesus bersabda: “Sama seperti
Bapa mengutus  AKU,  demikian  juka  sekarang  AKU  mengutus
kamu.”  Luas  perutusan  Yesus kepada murid-murid-NYA adalah
sama dengan luas perutusan yang  diterima  oleh  Yesus  dari
Bapa.  Jadi  tidak  mungkin  Yesus  mengutus murid-murid-Nya
lebih luas dari perutusan-Nya sendiri yang diterima-Nya dari
Bapa.  Yesus  dalam  salah  satu  sabda-Nya pernah. bersabda
bahwa Dia diutus  hanya  kepada  domba  hilang  dari  Bangsa
Israeli.
Rupanya  Yesus-pun  mengutus  murid-murid-Nya  hanya  kepada
Bangsa Israel saja.  “Janganlah  kamu  menyimpang  ke  jalan
Bangsa   lain  atau  masuks  ke  dalam  kota  orang  Samaria
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari  pada
Umat Israel” (Mateus 10: 5-6).
Bahwa  Yesus adalah Utusan Allah khusus untuk Bangsa Israel,
menjadi lebih jelas lagi,  ketika  beliau  menegaskan  bahwa
para  murid-Nya  yang berjumlah 12 orang itu akan duduk pada
12  tahta  untuk  mengadili  orang  Yahudi.   “Aku   berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu pencitaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya,  kamu,  yang
telah  mengikut  Aku akan duduk juga di atas dua belas tahta
untuk menghakimi dua belas suku Israel” (Mateus 19:28).
Bagaimana ciri, Juru  Selamat  dunia  yang  dijanjikan  oleh
Allah?  Juru  Selamat  itu  bukan hanya diutus untuk sesuatu
bangsa tertentu saja, akan tetapi haruslah dimaksudkan untuk
seluruh  Bangsa. Yang kepadanya bangsa-bangsa akan berharap,
Ia  akan  memaklumkan  hukum  kepada  bangsa-bangsa   (semua
bangsa), bukan hanya kepada satu bangsa tertentu saja. Untuk
ini maka Nabi Yesaya, tokoh Perjanjian  Lama  yang  terkenal
meramalkan:  “Lihatlah,  itu  Hamba-KU  yang  KU-pilih, yang
Ku-kasihi yang kepadanya jiwa-KU berkenan; Aku akan  menaruh
roh-KU  keatas-Nya,  dan  ia  akan  memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa”   (Mateus   12:   18).    “Dan    pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap” (Mateus 12: 21).
Sabda  Yesus  yang  perlu  juga  kita perhatikan adalah yang
tercantum dalam  Injil  Mateus  10:41:  “Barang  siapa  yang
menyambut  seorang  nabi sebagai nabi, ia akan menerima ubah
nabi, dan barang siapa yang menyambut seorang benar  sebagai
orang  benar,  ia  akan  menerima upah sebagai orang benar.”
Kita kembali kepada pertanyaan pada pasal-pasal  yang  lalu:
Siapakah  Penolong  yang  dijanjikan  oleh  Yesus  yang akan
datang sesudah Yesus? Tentu seorang nabi, karena jelas bukan
Paulus?  Sekarang pertanyaan kita: “Siapakah nabi itu?” Kita
belum tahu, tetapi pasti harus seorang nabi, utusan Allah.
Yesus memang Juru Selamat, tetapi seperti  apa  yang  pernah
ditandaskan-Nya  sendiri  bahwa  beliau  datang  untuk domba
bangsa Israel yang  hilang.  Kalau  Yesus  sudah  memberikan
pertanyaan tentang dirinya dan murid-murid-Nya begitu jelas,
apakah kita harus berkata bahwa Yesus  dikirim  Allah  untuk
semua  bangsa?  Dengan menyatakan hal itu maka berarti bahwa
kita tidak menaruh hormat kepada beliau, baik selaku pribadi
maupun  selaku  Nabi  Allah  yang besar. Kalau Yesus sendiri
lebih senang memakai predikat: “Anak manusia,” mengapa  kita
harus  memaksakan  dengan  mengatakan  bahwa  beliau adalah:
“Anak Allah?” Apakah Yesus sendiri tidak  akan  marah  kalau
diri-Nya  disebut  dengan  cara  yang  tidak benar, walaupun
predikat yang kita berikan kepadanya lebih tinggi?
Pernah pada suatu waktu Bapak Presiden Soeharto begitu marah
sekali  ketika  majalah  “POP”  menulis  tentang silsilahnya
dimana dikatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah  keturunan
bangsawan,  keturunan  kraton.  Artikel semacam itu kemudian
dibantah  sendiri  oleh  beliau,  bahkan  dianggap   sebagai
penghinaan;  dalam  kesempatan  itu beliau menandaskan bahwa
beliau hanya seorang anak petani biasa.
Dengan menyebut Yesus sebagai Anak Allah, kita telah berbuat
kesalahan  yang  besar,  sebab  Yesus  sendiri  tidak pernah
menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, bahkan  sebutan  itu
ternyata  berlaku  untuk  semua  orang  yang  membawa  damai
seperti yang pernah kita singgung pada bab  pertama  tentang
TRINITAS.  Dengan  menyebut  sesuatu  yang  tidak benar yang
menyimpang dari apa yang  dikatakan  Yesus  sendiri  berarti
kita tidak menyambut Yesus sebagai Nabi Allah yang benar.
Dan apakah Umat Kristen telah menyambut Utusan Allah sesudah
Yesus dengan benar? Apakah Muhammad itu utusan Allah? Apakah
ada  bukti-bukti  kenabian  melekat pada diri beliau? Apakah
Yesus juga menyebut hal itu? Semoga pasal yang terakhir  dan
uraian  kami akan dapat menjawab pertanyaan di atas. Mungkin
jawaban yang akan diperoleh tidak begitu memuaskan pada saat
permulaan   tetapi   jika   Saudara   mau  merenungkan,  dan
lebih-lebih mempelajari dari buku-buku yang bobot ilmlyahnya
lebih  tinggi  dari  ini;  kami  percaya  bahwa Saudara akan
mempunyai kepuasan yang Saudara harapkan. Semoga.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?
Bangsa Yahudi/Israel mempunyai keyakinan bahwa Juru  Selamat
Dunia  adalah keturunan Ibrahim dan juga keturunan Daud, hal
ini berarti Juru Selamat Dunia adalah keturunan Ibrahim dari
garis   Ishak  bukan  dari  garis  Ismail.  Tetapi  ternyata
keyakinan itu sendiri disangkal oleh Yesus sendiri.
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul,  Yesus  bertanya
kepada  mereka,  kata-Nya: “Apakah pendapatmu tentang Mesias
(Juru  Selamat)?”   “Anak   siapakah   Dia?”   Kata   mereka
kepada-Nya:  “Anak  Daud.”  Kata  Yesus kepada mereka: “Jika
demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia  Tuhan-nya,  ketika  ia  berkata:  Tuhan telah berfirman
kepada  Tuhan-ku:  duduklah  di  sebelah   kanan-Ku   sampai
musuh-musuh-Mu  kutaruh  dibawah  kaki-Mu.  Jadi  jika  Daud
menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia  anaknya  pula?”
Tidak   ada   seorangpun   yang  berani  menanyakan  sesuatu
kepada-Nya” (Mateus 22: 41-46).
Untuk mengklaim  bahwa  Juru  Selamat  Dunia  adalah  Bangsa
Yahudi/Israel maka Mateus tidak segan-segan untuk memaksakan
silsilah  Yesus  menjadi  sedemikian  rupa,  sehingga  Yesus
menjadi  “Anak  Ibrahim,  Anak  Daud.” Tetapi jika ada bukti
bahwa Yesus memang benar  Anak  Daud,  namun  kenyataan  ini
tidak  bisa  membuktikan  bahwa  Dia  adalah  Mesias, karena
terhadap itu Yesus bahkan telah membantahnya.
Yesus memang Mesias tetapi hanya untuk Bangsa  Israel  saja.
Pada  suatu  hari  Yesus  bertanya  kepada  murid-murid-Nya:
“Menurut kamu, siapakah Aku?” Jawab  Petrus:  “Messias  dari
Allah.” Dalam sejarah umat manusia telah beberapa saja Tuhan
mengirim Nabi kepada Bangsa Israel, tetapi ternyata  seperti
Yesus  sering-kali ucapkan bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
yang tegar hati; maka untuk itulah  kiranya  Tuhan  mengirim
Nabi  Bangsa  Israel,  Nabi  yang  terbesar  dari  nabi-nabi
sebelumnya agar bangsa Israel menjadi  selamat.  Jadi  Yesus
memang   Juru   Selamat  Bangsa  Israel.  Kita  tidak  boleh
menyangkal kenyataan ini, sebab setiap orang  yang  mengakui
Yesus  di  depan  manusia  akan  diakui  juga  oleh Yesus di
hadapan Tuhan, dan barang siapa  yang  menyangkal  Yesus  di
hadapan   manusia  akan  disangkal  Yesus  dihadapan  Allah.
(Mateus 10: 32-33). Alhamdulillah, Umat Islam bukan termasuk
Umat  yang menyangkal Yesus Umat Islam mengakui bahwa beliau
adalah Utusan  Allah,  Nabi  Besar  dari  deretan  Nabi-Nabi
sebelumnya.
Rupanya  karena  Bangsa  lsrael memang merupakan bangsa yang
tegar  hati  sampai-sampai  Yesus  bersabda:  “Aku   berkata
kepadamu,  bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
akan diberikan kepada suatu bangsa  yang  akan  menghasilkan
buah Kerajaan Allah” (Mateus 21: 43)
Bangsa  apa yang dimaksud oleh Yesus? Janji Tuhan akan tetap
terlaksana.  Demikian  juga  janji  Tuhan  kepada   Ibrahim.
Ibrahim  mempunyai  dua  orang anak, yaitu Ishak dan Ismail.
Keduanya menurunkan bangsa yang besar, ialah  Bangsa  Israel
dan  Bangsa  Arab.  Jadi  jika  Kerajaan diambil dari bangsa
Israel, maka akan lebih mudah masuk pada akal jika  kemudian
diserahkan  kepada Bangsa Arab. Jadi akan masuk diakal jikBa
Juru Selamat  Dunia  akan  lahir  dari  Bangsa  Arab,  yakni
keturunan Ibrahim dari garis Ismail. Apakah hal ini mungkin?
Dalam  Mateus  21:  42  dan  juga  Mazmur  118:  22-23, kita
membaca: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari fihak Tuhan suatu
perbuatan ajaib di mata Kita. Apakah yang dimaksud batu yang
dibuang  itu?  Dan apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
Atas  anjuran  dari  Sarah:  “Usirlah  hamba  perempuan  itu
beserta  anaknya!”  (Kejadian  21  :  10)  maka Ibrahim lalu
membuang Hagar dan Ismail. Bukankah hal itu jelas bagi kita,
bahwa keturunan Ibrahim dari garis Ismail telah dibuang oleh
Ibrahim sendiri sebagai tukang bangunan? Apakah batu penjuru
itu?  Kita  tahu  bahwa semua orang Islam yang bersembahyang
menghadap kepada penjuru yang samas yakni Ka’bah.

0 like,komen,fb:

- khatolik

http://flost
- khatolik

0 like,komen,fb:

- khatolik

http://flost
- khatolik

0 like,komen,fb:

kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus –


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
                                                                                         oleh Yohannes jherudin

AGAMA NASRANI

3 january 2013






Dogma yaag terbesar  dalam  Agama  Kristen,  baik  Protestan
maupun  Katolik  adalah  tentang:  TRINITAS. Kepadanya semua
ajaran dan dogma yang ditetapkan kemudian  tergantung.  Yang
dimaksud dengan Trinitas ialah suatu kepercayaan bahwa Tuhan
adalah satu dalam tiga  pribadi,  yakni  Allah  Bapa,  Allah
Putera (anak) yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dogma  tentang  Trinitas  baru  dirumuskan  dalam abad ke IV
dalam suatu Konsili di Nicea. Konsili itu diikuti oleh  para
Uskup, Theolog kenamaan dan banyak Sarjana Gereja. Keputusan
Konsili itu dirumuskan dalam 12 Sahadat para Rasul, di  mana
dirumuskan  bahwa  ketiga  pribadi dalam Allah yang satu itu
adalah sejajar, walaupun digunakan istilah  Bapa  dan  Anak;
Dalam  doa  litani  Umat Katolik sebutan Trinitas dirumuskan
dengan kata-kata: “Allah Tritunggal Kudus  Tuhan  Yang  Maha
Esa.”
Rumusan  Konsili  Nicea  abad  ke  IV  tentang  TRINITAS itu
mendasarkan pada ucapan Yesus Kristus  sendiri  dalam  Injil
Mateus  28:  19  “Karena  itu pergilah, jadikan semua bangsa
murid-KU dan  baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak  dan
Roh Kudus  “
Tetapi  apakah benar bahwa ucapan Yesus itu dimaksudkan oleh
Yesus sendiri untuk mengajar bahwa dalam Allah yang Esa  itu
terdapat  tiga  pribadi, sebab Yesus sendiri secara explicit
tidak pernah mengatakan hal itu.
Apakah  pengakuan  orang   Kristen   tentang   Allah   tidak
bertentangan   dengan  Ke-ESA-an  Allah  itu  sendiri?  Umat
Eristen  sendiri  sulit  untuk  menjelaskannya;  karena  itu
mereka  selalu  melarikan  diri  pada jawaban: misteri Tuhan
yang sulit diungkapkan.”  Bahkan  untuk  memperkuat  jawaban
itu,  mereka  selalu  menceriterakan  kisah Agustinus, Uskup
Hipo  yang  juga  pernah   mengalami   kebimbangan   tentang
TRINITAS.   Untuk   memecahkan   hal   itu  Uskup  Agustinus
berjalan-jalan di  tepi  laut.  Di  situ  Agustinus  bertemu
dengan  seorang anak kecil yang sedang membuat sumur-sumuran
dengan menggali pasir di  tepi  laut  itu.  Uskup  Hipo  itu
bertanya:  “Untuk  apakah  sumur-sumur  itu,  nak?” Anak itu
menjawab, “Saya akan memasukkan  semua  air  laut  ke  dalam
sumur   ini.”   Akhirnya,  Agustinus  mengambil  kesimpulan,
misteri Tuhan adalah begitu luas  seperti  luasnya  samudera
yang  tak  kelihatan  tepinya;  sedang  otak  manusia  hanya
terbatas seperti sumur-sumuran yang dibuat oleh  anak  kecil
itu.  Jadi  tidak  mungkin  kita dapat mengerti dengan jelas
misteri Allah; oleh karena itu walaupun  Trinitas  merupakan
hal yang sulit, terimalah saja seperti itu,
Marilah  kita  membuka  halaman  pertama dari Al-Kitab, pada
Kitab Kejadian (Genesis = Purwaning Dumadi) pada pasal  yang
pertama.  Pada Kejadian 1:26, kita baca: Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia  menurut  gambar  dan  rupa
Kita  “  Dalam  anak ayat yang sependek itu kita menjumpai 2
kata “kita,” sebagai kataganti untuk Allah. Bukankah  dengan
kata “kita” terkandung pengertian ada lebih dari satu Allah?
Mungkinkah kataganti untuk Allah memang dipakai kata “kita”?
Tetapi  kalau  kita  membuka lebih lanjut pada Kejadian 1:29
kita baca : Berfirmanlah Allah:  “Lihatlah,  AKU  memberikan
kepadamu.”  Mengapa  di  sini  dipakai  kata AKU untuk ganti
Allah? Bukankah  dengan  melihat  kenyataan  ini  kita  bisa
menarik  kesimpulan bahwa memang sungguh ada lebih dari satu
Allah?
Sekarang yang hendak kita persoalkan ialah Sabda Yesus  pada
Injil  Mateus 28: 19; siapakah sebetulnya Bapa, Anak dan Roh
Kudus seperti sabda Yesus dalam Mateus 28: 19? Sering  orang
Kristen mengatakan bahwa pengertian Umat Islam tentang Allah
masih kurang lengkap, sebab orang Islam hanya mengenal Allah
Bapa  saja.  Baiklah,  kita  setuju saja dengan mereka bahwa
yang kita imani sebagai Allah adalah Allah Bapa seperti yang
diimani   oleh  orang  Kristen,  tetapi  siapakah  anak  dan
siapakah Roh Kudus?
Kalau kita membaca seluruh isi Perjanjian Lama,  maka  semua
Nabi  dan  orang  Kudus  pada waktu itu disebut sebagai Anak
Allah. Bahkan oleh Yesus sebutan “Anak Allah” itu  diperluas
bagi  mereka  yang membawa damai. Dalam kotbah di bukit yang
kemudian  terkenal  dengan  Delapan  Sabda   Bahagia   Yesus
bersabda:  “Berbahagialah  orang  yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mateus 5: 9).
Jadi jelas bahwa sebutan Anak Allah bukan  monopoli  pribadi
Yesus  sendiri,  tetapi  untuk  semua  Nabi  dan mereka yang
membawa damai,  Yesus  sendiri  dalam  Mateus  6:9  mengajar
murid-murid-NYA  sebuah  doa  yang kemudian menjadi terkenal
dengan  sebutan:  “DOA  BAPA  KAMI.”  Dalam  doa  itu  Yesus
mengajar  kepada kita agar menyebut “Bapa” kepada Allah yang
ada di Surga. Hal ini nyata juga kalau kita perhatikan sabda
Yesus  pada Mateus 15: 13. Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang
ditanam Bapa-Ku” Dalam ayat itu Yesus menyebut Allah  dengan
perkataan  Bapa-KU, sedang di ayat lain Yesus menyebut Allah
dengan  perkataan  Bapa-mu  (Mateus  10:20).  Yesus  sendiri
rupanya   lebih   senang  dengan  predikat  “Anak  manusia.”
(Periksalah Injil Mateus pasal 16 keseluruhan).
Sekarang siapakah Roh Kudus itu? Untuk itu Yesus menjelaskan
sebagai berikut: “AKU (Yesus) akan minta kepada Bapa, dan IA
akan memberikan kepadamu seorang Ponolong yang lain,  supaya
IA  menyertai  kamu,  yaitu Roh Kebenaran (Injil Yohanes 14:
16). Jadi Penolong yang akan datang adalah seorang (tentunya
seorang  manusia).  Sedang sesuatu disebut Roh ialah jika ia
sudah mati atau belum lahir. Jadi  jelaslah  bahwa  Penolong
yang  dijanjikan  Yesus  adalah  seorang  yang  belum lahir.
Siapakah dia? Mungkinkah Paulus? Baiklah, hal ini akan  kita
tinjau lebih lanjut.
Bila  kembali kepada ucapan Yesus pada Mateus 28: 19: “, dan
baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  “
Apakah  artinya  baptis?  Orang Yahudi mempunyai kepercayaan
bahwa Allah akan menyelamatkan setiap manusia.  Tetapi  dari
fihak  manusia ada yang menerima penyelamatan dari Allah dan
ada yang tidak mau. Mereka yang  mau  menerima  penyelamatan
itu  diharuskan  bertobat,  dan  sebagai  tanda tobat mereka
dibaptis. Upacara baptis biasanya dilakukan di sungai dengan
mencelupkan  kepala  mereka  ke  dalam  air.  Upacara baptis
sekarang diteruskan oleh semua Gereja  Kristen  dan  Katolik
sebagai  lambang  penerimaan mereka akan iman Kristen, hanya
caranya yang  berbeda.  Ada  Gereja  yang  membaptis  dengan
betul-betul   mencelupkan  kepala  calon  baptis  di  sebuah
sungai, ada yang  hanya  mencucurkan  air  pada  salah  satu
bagian tubuh yang biasanya adalah kepala.
Upacara   baptis   itu  kemudian  diakui  sebagai  Sakramen.
(Sakramen  =  setiap  ucapan  dan   perbuatan   Yesus   yang
mendatangkan Rahmat). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa baptis
ialah tanda bahwa manusia  itu  telah  diselamatkan,  karena
menurut   kepercayaan   umat  Kristen  pada  waktu  sekarang
dibaptis (= dipermandikan) semua dosanya dihapus.
Jadi ucapan Yesus dalam  Mateus  28:  19:  “  dan  baptislah
mereka  dengan  nama  Bapa  dan Anak dan Roh Kudus, dapatlah
diartikan, ” selamatkanlah mereka dengan nama (ajaran) Allah
dan  seorang  nabi  dan  lebih-lebih ajaran seorang penolong
yang datang sesudah Yesus.”
Tetapi  siapakah  “Penolong  yang  datang  sesudah   Yesus?”
Pauluskah?  Karena  Paulus  adalah  seorang  pembaharu  yang
datang sesudah Yesus. Pada peninjauan lebih lanjut kita akan
membahas siapakah Penolong itu.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Keturunan Ibrahim
Orang  Yahudi,  yang  kemudian juga orang Kristen (Protestan
dan,  Katolik)  mempunyai  kepercayaan  bahwa  Messias  atau
penyelamat   dunia,   Juru   Selamat;  adalah  berasal  dari
keturunan Ibrahim, keturunan Daud.  Sadar  akan  kepercayaan
ini,  maka  Mateus  pada  permulaan  Injil-nya menulis bahwa
Yesus adalah  keturunan  Ibrahim,  keturunan  Daud.  “Inilah
sisilah Yesus Kristus, maka Daud, anak Ibrahim ” (Mt. 1: 1).
Sedangkan  silsilah  itu  ternyata  merupakan  sesuatu  yang
dipaksakan. Perhatikanlah: setelah Mateus menyuguhkan kepada
kita deretan  nama-nama  yang  merupakan  deretan  keturunan
Ibrahim dalam Injilnya pada pasal 1 ayat 2 sampai dengan 15,
maka pada ayat ke 16, Mateus  menulis:  “Yakub  memperanakan
Yusuf  suami  Maria,  yang  melahirkan  Yesus  yang  disebut
Kristus.
Kalau  kita  perhatikan  dengan  baik,  maka  yang   menjadi
keturunan  Ibrahim  adalah  Yusuf bukan Maria, Padahal orang
Kristen mengimani bahwa Yesus tidak  lahir  dari  “hubungan”
Yusuf  dan  Maria.  Jadi  jelas  bahwa Yesus sendiri menurut
Mateus adalah bukan keturunan Ibrahim, keturunan Daud.
Menurut kepercayaan orang  Kristen  bahwa  Penyelamat  dunia
akan lahir dari anak Ibrahim. Ibrahim sendiri beranak 2 dari
2 orang isteri pula,  yakni  Sara  dan  Hagar.  Tetapi  umat
Kristen  menekankan  bahwa  anak  Ibrahim  yang  syah adalah
Ishak, yang lahir dari Sara:  sedang  Ismail  bukanlah  anak
Ibrahim  yang  syah  karena  lahir  dari seorang budak, jadi
tidak  mungkin  Juru  Selamat  Dunia  lahir  dari  keturunan
Ismail. Betulkah Ismail bukan anak Ibrahim yang syah?
Sebagai  dasar  untuk  membuktikan  bahwa  hanya  Ishak yang
merupakan anak Ibrahim yang syah, umat Kristen mempergunakan
Kitab  Kejadian  22:  2,  Firman-NYA:  “Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang  engkau  kasihi,  yakni  Ishak.”    Apakah
Ismail  bukan anak Ibrahim yang syah? Hal ini nyata dibantah
sendiri oleh Kitab Kejadian pasal 21: 13: “Tetapi  keturunan
dari  hambamu  itu  (Ismail) juga akan KU-buat menjadi suatu
bangsa, karena iapun anakmu.”
Bangsa  Yahudi  (Israel)  mempercayai  bahwa  mereka  adalah
bangsa  pilihan  dimana  sejarah  penyelamatan  manusia akan
selalu bersumber kepada dan dari bangsa  itu.  Jadi  menurut
kepercayaan  mereka  Juru  Selamat  Dunia  akan  datang dari
bangsa Israel. Tetapi apakah  keturunan  Ibrahim  itu  hanya
yang  lahir  sebagai  anak-  anak  Ishak?  Rupanya  hal  ini
dibantah sendiri oleh Yesus Kristus: “Dan janganlah mengira,
kamu  dapat  berkata dalam hatimu: Ibrahim adalah bapa kami.
Karena  aku  berkata  kepadamu:   Allah   dapat   menjadikan
anak-anak Ibrahim dari batu-batu itu.” (Mateus 3: 9).
Jadi  jelaslah bahwa keturunan Ibrahim bukan saja yang lahir
sebagai anak-anak Ishak tetapi juga dari batu-pun bisa  jadi
keturunan  Ibrahim,  lebih-lebih anak-anak Ismail yang nyata
diakui dalam Kiitab Kejadian.
Kalau Juru  Selamat  Dunia  harus  lahir  sebagai  keturunan
Ibrahim  maka  tentu  tidak  menutup  kemungkinan bahwa Juru
Selamat itu adalah lahir dari  garis  Ismail.  Tetapi  kalau
juga  ditentukan  bahwa  Juru  Selamat  itu lahir dari garis
Ishak, tetapi apakah  Juru  Selamat  itu  juga  harus  “Anak
Daud?” Hal itupun akan ditinjau pada pasal-pasal berikut.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus dan Hukum Taurat
Apakah  yang  disebut  Kitab Taurat? Taurat adalah merupakan
kumpulan lima  buah  Kitab  yang  kemudian  dikenal  sebagai
dikarang  oleh Musa yang sekarang diterima oleh Umat Kristen
sebagai lima Kitab pertama dalam  Perjanjian  Lama.  Ke-lima
Kitab  itu  ialah:  Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulang-tutur (Ulangan). Di dalam Kitab  Taurat  memuat  Kisah
penciptaan  bumi  langit, sejarah manusia pertama, panggilan
Tuhan kepada Ibrahim, riwayat keturunan Ishak yang  kemudian
dikenal sebagai bangsa Israel, perbudakan bangsa Israel oleh
Bangsa   Mesir,   panggilan   Tuhan   kepada   Musa    untuk
menyelamatkan  Bangsa Israel juga memuat tentang hukum-hukum
moral yang wajib ditaati oleh Bangsa Israel.
Apakah tugas Yesus sehubungan  dengan  Hukum  Taurat?  Yesus
sendiri menegaskan misinya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa
AKU datang untuk meniadakan hukum  Taurat  atau  Kitab  para
nabi.  Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena itu aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum  Taurat,  sebelum
semuanya  terjadi.  Karena  itu  siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat, sekalipun yang paling kecil  dan
mengajarkan  demikian,  ia akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Sorga” (Mateus 5: 17-19).
Salah satu HUKUM TAURAT ialah  tentang  SUNAT.  Sunat  dalam
Hukum Taurat dipandang sebagai satu perjanjian dengan Tuhan.
Hal ini dapat kita baca dalam Perjanjian Lama. “Lagi  firman
Allah  kepada  Ibrahim: -Dari fihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-KU, engkau dan keturunanmu turun-temurun.  Inilah
perjanjian-KU, yang harus kamu pegang, perjanjian antara AKU
dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara
kamu  harus  disunat;  haruslah  dikerat kulit khatannya dan
itulah akan menjadi tanda perjanjian antara  AKU  dan  kamu”
(Kejadian 17: 9-11).
Sunat,  yang  dipandang  oleh Tuhan sebagai tanda perjanjian
antara Tuhan dan Ibrahim (serta keturunannya) telah dianggap
sesuatu  yang  tidak  ada gunanya oleh Paulus. “Sunat memang
ada gunanya, jika engkau menaati Hukum Taurat;  tetapi  jika
engkau melanggar   hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi
gunanya. Jadi jika orang  yang  tak  bersunat  memperhatikan
hukum  Taurat,  tidakkah  ia dianggap sama dengan orang yang
telah sunat?” (Surat Paulus kepada orang Kristen di  Rom  2:
25-26).
Ternyata   Paulus   begitu  pandai  sekali  memutar-balikkan
kalimat. Bagaimana mungkin  orang  yang  tak  bersunat  bisa
dikatakan memperhatikan Hukum Taurat, jika Sunat itu sendiri
merupakan suatu kewajiban  dari  Hukum  Taurat?  Kalau  kita
perhatikan  ucapan  Yesus di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa: Paulus akan menduduki tempat  yang  paling
rendah  dalam Kerajaan Allah. Paulus dapat dianggap penyesat
dari  Hukum  Taurat  yang   Yesus   sendiri   tidak   berani
merubahnya.
Kita  ambil contoh lain dari begitu banyak Hukum Taurat yang
dilanggar oleh murid-murid Yesus sendiri,  Hukum  itu  ialah
tentang  hukum  hari Sabat. “Katakanlah kepada orang Israel,
demikian:  Akan  tetapi  hari-hari   Sabat-KU   harus   kamu
pelihara,  sebab  itulah  peringatan  antara  AKU  dan kamu,
turun-temurun,  sehingga  kamu  mengetahui,  bahwa   Aku-lah
TUHAN,  yang  menguduskan  kamu. Haruslah kamu pelihara hari
Sabat, sebab itulah hari Kudus bagimu; siapa yang  melanggar
kekudusan hari Sabat, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap
orang yang melakukan pekerjaan  pada  hari  itu,  orang  itu
harus  dilenyapkan  dari antara bangsanya. Enam hari lamanya
boleh dilakukan pekerjaan, tetapi  pada  hari  yang  ketujuh
haruslah  ada  sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi
Tuhan; setiap  orang  yang  melakukan  pekerjaan  pada  hari
Sabat, pastilah ia dihukum mati” (Kejadian 31: l3-15).
Hari  Sabat dan segala kekudusannya yang sudah begitu tinggi
ditegaskan  oleh  Tuhan  sampai-sampai  kepada  siapa   yang
melanggar  ancaman  hukumannya  adalah mati, telah dilanggar
sendiri oleh para murid Yesus  dengan  memetik  gandum  pada
hari  Sabat  (Mateus  12:  2).  Akan  kita menaruh hormatkah
kepada mereka  yang  melanggar  hukum  Taurat  padahal  guru
mereka  sendiri  mengatakan bahwa kedatangan-NYA bukan untuk
merubah hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya.
Kita kembali pada pertanyaan: Siapakah Penolong yang  datang
sesudah   Yesus?  Pauluskah?  Sekarang  kita  sendiri  dapat
menjawab dengan tegas  bahwa  Penolong  yang  dimaksud  oleh
Yesus  yang  akan datang sesudah beliau adalah bukan PAULUS,
karena Paulus telah menyelewengkan salah satu  hukum  Taurat
tentang sunat yang oleh Yesus orang semacam Paulus dikatakan
sebagai orang yang paling rendah dalam Kerajaan Allah.
Kalau kita mau kembali ucapan Yesus: ” dan baptislah  mereka
dengan  nama  Bapa  dan  Anak dan Roh Kudus,” dan dapat kita
baca, ” selamatkanlah mereka   dalam  ajaran  Allah,  ajaran
para  nabi  dan  ajaran seorang penolong yang datang sesudah
Yesus, ” Pertanyaan siapakah  penolong  itu  ternyata  belum
dapat kita jawab sekarang.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Hal Masuk Surga
Setiap  orang  tentu menginginkan bahwa setelah kehidupan di
dunia  dia  akan  berpindah  kekehidupan  di  akhirat   yang
membahagiakan,   atau  masuk  surga.  Kebahagiaan  di  surga
sebagai  suatu  hal  yang  tak   dapat   diceriterakan   dan
dibayangkan oleh panca indera.
Tentang  hal  in,  Yesus  menandaskan  bahwa:  “Aku  berkata
kepadamu sesungguhnya sukar sekali bagi seorang  kaya  untuk
masuk  kedalam  Kerajaan  Surga.  Sekali  lagi  AKU  berkata
kepadamu lebih mudah seekor unta masuk melalui tubang  jarum
daripada  seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah” (Mateus
19: 23-24).
Kita melihat bahwa lembaga yang disebut  Gereja  lebih-lebih
Gereja Katolik, secara nyata adalah suatu lembaga yang kaya.
Kekayaan mereka nampak  pada  Gedung-gedung  Gereja,  Rumah,
Sekolah  milik  mereka. Juga mobil-mobil mewah milik Gereja.
Walaupun mereka berkata  bahwa  itu  semua  dibutuhkan  demi
charitatif  (cinta-kasih),  namun  mereka  toh  tidak  dapat
menyembunyikan kekayaan mereka.
Padahal Yesus sendiri menyuruh murid-muridnya supaya  jangan
membaws  emas  dan  perak  atau tembaga dalam ikat pinggang,
jangan membawa bekal dalam perialanan, jangan  membawa  baju
dua  helai,  kasut  atau  tongkat  (Mateus  10:9-10).  Sudah
benarkah Gereja dalam  menjalankan  amanat  Agung  junjungan
mereka,  Yesus  Kristus?  Mereka mungkin akan berkata, bahwa
setiap ayat Injil harus ditafsirkan dengan benar oleh  kuasa
Gereja.  Tetapi apakah tafsirannya yang tepat jika dikatakan
bahwa kita tidak  boleh  membawa  emas,  membawa  perak  dan
sebagainya?
Sesungguhnya semua orang di dunia ini dapat menjadi Kristen,
jika saja Gereja percaya penuh kepada Yesus  tanpa  reserve.
Apa yang diminta dengan penuh kepercayaan tentu akan diberi.
“AKU berkata kepadamu, sesungguhnya jika  kamu  percaya  dan
tidak  bimbang,  kamu  bukan  saja  dapat  berbuat  apa yang
Kuperbuat dengan pohon ara itu,  tetapi  juga  jikalau  kamu
berkata  kepada  gunung  ini:  Beranjaklah  dan tercampaklah
kedalam laut. Hal itu akan terjadi. Dan apa saja  yang  kamu
minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kami menerimanya.”
(Mateus 91: 21-22)
Gereja ternyata tidak mempunyai iman  yang  mendalam  kepada
Yesus  disamping  dalam perjalanan sejarahnya membuat banyak
perobahan-perobahan sendiri  terhadap  ajaran-ajaran  Yesus.
Itu  pula  sebabnya  mengapa  tidak semua orang di dunia ini
memeluk agama Kristen.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus Juru Selamat Bangsa Israel
Kepada siapakah sebetulnya Yesus diutus  oleh  Allah?  Dalam
Injil  Yohannes  20:  ayat 21, Yesus bersabda: “Sama seperti
Bapa mengutus  AKU,  demikian  juka  sekarang  AKU  mengutus
kamu.”  Luas  perutusan  Yesus kepada murid-murid-NYA adalah
sama dengan luas perutusan yang  diterima  oleh  Yesus  dari
Bapa.  Jadi  tidak  mungkin  Yesus  mengutus murid-murid-Nya
lebih luas dari perutusan-Nya sendiri yang diterima-Nya dari
Bapa.  Yesus  dalam  salah  satu  sabda-Nya pernah. bersabda
bahwa Dia diutus  hanya  kepada  domba  hilang  dari  Bangsa
Israeli.
Rupanya  Yesus-pun  mengutus  murid-murid-Nya  hanya  kepada
Bangsa Israel saja.  “Janganlah  kamu  menyimpang  ke  jalan
Bangsa   lain  atau  masuks  ke  dalam  kota  orang  Samaria
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari  pada
Umat Israel” (Mateus 10: 5-6).
Bahwa  Yesus adalah Utusan Allah khusus untuk Bangsa Israel,
menjadi lebih jelas lagi,  ketika  beliau  menegaskan  bahwa
para  murid-Nya  yang berjumlah 12 orang itu akan duduk pada
12  tahta  untuk  mengadili  orang  Yahudi.   “Aku   berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu pencitaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya,  kamu,  yang
telah  mengikut  Aku akan duduk juga di atas dua belas tahta
untuk menghakimi dua belas suku Israel” (Mateus 19:28).
Bagaimana ciri, Juru  Selamat  dunia  yang  dijanjikan  oleh
Allah?  Juru  Selamat  itu  bukan hanya diutus untuk sesuatu
bangsa tertentu saja, akan tetapi haruslah dimaksudkan untuk
seluruh  Bangsa. Yang kepadanya bangsa-bangsa akan berharap,
Ia  akan  memaklumkan  hukum  kepada  bangsa-bangsa   (semua
bangsa), bukan hanya kepada satu bangsa tertentu saja. Untuk
ini maka Nabi Yesaya, tokoh Perjanjian  Lama  yang  terkenal
meramalkan:  “Lihatlah,  itu  Hamba-KU  yang  KU-pilih, yang
Ku-kasihi yang kepadanya jiwa-KU berkenan; Aku akan  menaruh
roh-KU  keatas-Nya,  dan  ia  akan  memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa”   (Mateus   12:   18).    “Dan    pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap” (Mateus 12: 21).
Sabda  Yesus  yang  perlu  juga  kita perhatikan adalah yang
tercantum dalam  Injil  Mateus  10:41:  “Barang  siapa  yang
menyambut  seorang  nabi sebagai nabi, ia akan menerima ubah
nabi, dan barang siapa yang menyambut seorang benar  sebagai
orang  benar,  ia  akan  menerima upah sebagai orang benar.”
Kita kembali kepada pertanyaan pada pasal-pasal  yang  lalu:
Siapakah  Penolong  yang  dijanjikan  oleh  Yesus  yang akan
datang sesudah Yesus? Tentu seorang nabi, karena jelas bukan
Paulus?  Sekarang pertanyaan kita: “Siapakah nabi itu?” Kita
belum tahu, tetapi pasti harus seorang nabi, utusan Allah.
Yesus memang Juru Selamat, tetapi seperti  apa  yang  pernah
ditandaskan-Nya  sendiri  bahwa  beliau  datang  untuk domba
bangsa Israel yang  hilang.  Kalau  Yesus  sudah  memberikan
pertanyaan tentang dirinya dan murid-murid-Nya begitu jelas,
apakah kita harus berkata bahwa Yesus  dikirim  Allah  untuk
semua  bangsa?  Dengan menyatakan hal itu maka berarti bahwa
kita tidak menaruh hormat kepada beliau, baik selaku pribadi
maupun  selaku  Nabi  Allah  yang besar. Kalau Yesus sendiri
lebih senang memakai predikat: “Anak manusia,” mengapa  kita
harus  memaksakan  dengan  mengatakan  bahwa  beliau adalah:
“Anak Allah?” Apakah Yesus sendiri tidak  akan  marah  kalau
diri-Nya  disebut  dengan  cara  yang  tidak benar, walaupun
predikat yang kita berikan kepadanya lebih tinggi?
Pernah pada suatu waktu Bapak Presiden Soeharto begitu marah
sekali  ketika  majalah  “POP”  menulis  tentang silsilahnya
dimana dikatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah  keturunan
bangsawan,  keturunan  kraton.  Artikel semacam itu kemudian
dibantah  sendiri  oleh  beliau,  bahkan  dianggap   sebagai
penghinaan;  dalam  kesempatan  itu beliau menandaskan bahwa
beliau hanya seorang anak petani biasa.
Dengan menyebut Yesus sebagai Anak Allah, kita telah berbuat
kesalahan  yang  besar,  sebab  Yesus  sendiri  tidak pernah
menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, bahkan  sebutan  itu
ternyata  berlaku  untuk  semua  orang  yang  membawa  damai
seperti yang pernah kita singgung pada bab  pertama  tentang
TRINITAS.  Dengan  menyebut  sesuatu  yang  tidak benar yang
menyimpang dari apa yang  dikatakan  Yesus  sendiri  berarti
kita tidak menyambut Yesus sebagai Nabi Allah yang benar.
Dan apakah Umat Kristen telah menyambut Utusan Allah sesudah
Yesus dengan benar? Apakah Muhammad itu utusan Allah? Apakah
ada  bukti-bukti  kenabian  melekat pada diri beliau? Apakah
Yesus juga menyebut hal itu? Semoga pasal yang terakhir  dan
uraian  kami akan dapat menjawab pertanyaan di atas. Mungkin
jawaban yang akan diperoleh tidak begitu memuaskan pada saat
permulaan   tetapi   jika   Saudara   mau  merenungkan,  dan
lebih-lebih mempelajari dari buku-buku yang bobot ilmlyahnya
lebih  tinggi  dari  ini;  kami  percaya  bahwa Saudara akan
mempunyai kepuasan yang Saudara harapkan. Semoga.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?
Bangsa Yahudi/Israel mempunyai keyakinan bahwa Juru  Selamat
Dunia  adalah keturunan Ibrahim dan juga keturunan Daud, hal
ini berarti Juru Selamat Dunia adalah keturunan Ibrahim dari
garis   Ishak  bukan  dari  garis  Ismail.  Tetapi  ternyata
keyakinan itu sendiri disangkal oleh Yesus sendiri.
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul,  Yesus  bertanya
kepada  mereka,  kata-Nya: “Apakah pendapatmu tentang Mesias
(Juru  Selamat)?”   “Anak   siapakah   Dia?”   Kata   mereka
kepada-Nya:  “Anak  Daud.”  Kata  Yesus kepada mereka: “Jika
demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia  Tuhan-nya,  ketika  ia  berkata:  Tuhan telah berfirman
kepada  Tuhan-ku:  duduklah  di  sebelah   kanan-Ku   sampai
musuh-musuh-Mu  kutaruh  dibawah  kaki-Mu.  Jadi  jika  Daud
menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia  anaknya  pula?”
Tidak   ada   seorangpun   yang  berani  menanyakan  sesuatu
kepada-Nya” (Mateus 22: 41-46).
Untuk mengklaim  bahwa  Juru  Selamat  Dunia  adalah  Bangsa
Yahudi/Israel maka Mateus tidak segan-segan untuk memaksakan
silsilah  Yesus  menjadi  sedemikian  rupa,  sehingga  Yesus
menjadi  “Anak  Ibrahim,  Anak  Daud.” Tetapi jika ada bukti
bahwa Yesus memang benar  Anak  Daud,  namun  kenyataan  ini
tidak  bisa  membuktikan  bahwa  Dia  adalah  Mesias, karena
terhadap itu Yesus bahkan telah membantahnya.
Yesus memang Mesias tetapi hanya untuk Bangsa  Israel  saja.
Pada  suatu  hari  Yesus  bertanya  kepada  murid-murid-Nya:
“Menurut kamu, siapakah Aku?” Jawab  Petrus:  “Messias  dari
Allah.” Dalam sejarah umat manusia telah beberapa saja Tuhan
mengirim Nabi kepada Bangsa Israel, tetapi ternyata  seperti
Yesus  sering-kali ucapkan bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
yang tegar hati; maka untuk itulah  kiranya  Tuhan  mengirim
Nabi  Bangsa  Israel,  Nabi  yang  terbesar  dari  nabi-nabi
sebelumnya agar bangsa Israel menjadi  selamat.  Jadi  Yesus
memang   Juru   Selamat  Bangsa  Israel.  Kita  tidak  boleh
menyangkal kenyataan ini, sebab setiap orang  yang  mengakui
Yesus  di  depan  manusia  akan  diakui  juga  oleh Yesus di
hadapan Tuhan, dan barang siapa  yang  menyangkal  Yesus  di
hadapan   manusia  akan  disangkal  Yesus  dihadapan  Allah.
(Mateus 10: 32-33). Alhamdulillah, Umat Islam bukan termasuk
Umat  yang menyangkal Yesus Umat Islam mengakui bahwa beliau
adalah Utusan  Allah,  Nabi  Besar  dari  deretan  Nabi-Nabi
sebelumnya.
Rupanya  karena  Bangsa  lsrael memang merupakan bangsa yang
tegar  hati  sampai-sampai  Yesus  bersabda:  “Aku   berkata
kepadamu,  bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
akan diberikan kepada suatu bangsa  yang  akan  menghasilkan
buah Kerajaan Allah” (Mateus 21: 43)
Bangsa  apa yang dimaksud oleh Yesus? Janji Tuhan akan tetap
terlaksana.  Demikian  juga  janji  Tuhan  kepada   Ibrahim.
Ibrahim  mempunyai  dua  orang anak, yaitu Ishak dan Ismail.
Keduanya menurunkan bangsa yang besar, ialah  Bangsa  Israel
dan  Bangsa  Arab.  Jadi  jika  Kerajaan diambil dari bangsa
Israel, maka akan lebih mudah masuk pada akal jika  kemudian
diserahkan  kepada Bangsa Arab. Jadi akan masuk diakal jikBa
Juru Selamat  Dunia  akan  lahir  dari  Bangsa  Arab,  yakni
keturunan Ibrahim dari garis Ismail. Apakah hal ini mungkin?
Dalam  Mateus  21:  42  dan  juga  Mazmur  118:  22-23, kita
membaca: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari fihak Tuhan suatu
perbuatan ajaib di mata Kita. Apakah yang dimaksud batu yang
dibuang  itu?  Dan apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
Atas  anjuran  dari  Sarah:  “Usirlah  hamba  perempuan  itu
beserta  anaknya!”  (Kejadian  21  :  10)  maka Ibrahim lalu
membuang Hagar dan Ismail. Bukankah hal itu jelas bagi kita,
bahwa keturunan Ibrahim dari garis Ismail telah dibuang oleh
Ibrahim sendiri sebagai tukang bangunan? Apakah batu penjuru
itu?  Kita  tahu  bahwa semua orang Islam yang bersembahyang
menghadap kepada penjuru yang samas yakni Ka’bah.

0 like,komen,fb:

kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus –


Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
                                                                                         oleh Yohannes jherudin

AGAMA NASRANI

3 january 2013






Dogma yaag terbesar  dalam  Agama  Kristen,  baik  Protestan
maupun  Katolik  adalah  tentang:  TRINITAS. Kepadanya semua
ajaran dan dogma yang ditetapkan kemudian  tergantung.  Yang
dimaksud dengan Trinitas ialah suatu kepercayaan bahwa Tuhan
adalah satu dalam tiga  pribadi,  yakni  Allah  Bapa,  Allah
Putera (anak) yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dogma  tentang  Trinitas  baru  dirumuskan  dalam abad ke IV
dalam suatu Konsili di Nicea. Konsili itu diikuti oleh  para
Uskup, Theolog kenamaan dan banyak Sarjana Gereja. Keputusan
Konsili itu dirumuskan dalam 12 Sahadat para Rasul, di  mana
dirumuskan  bahwa  ketiga  pribadi dalam Allah yang satu itu
adalah sejajar, walaupun digunakan istilah  Bapa  dan  Anak;
Dalam  doa  litani  Umat Katolik sebutan Trinitas dirumuskan
dengan kata-kata: “Allah Tritunggal Kudus  Tuhan  Yang  Maha
Esa.”
Rumusan  Konsili  Nicea  abad  ke  IV  tentang  TRINITAS itu
mendasarkan pada ucapan Yesus Kristus  sendiri  dalam  Injil
Mateus  28:  19  “Karena  itu pergilah, jadikan semua bangsa
murid-KU dan  baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak  dan
Roh Kudus  “
Tetapi  apakah benar bahwa ucapan Yesus itu dimaksudkan oleh
Yesus sendiri untuk mengajar bahwa dalam Allah yang Esa  itu
terdapat  tiga  pribadi, sebab Yesus sendiri secara explicit
tidak pernah mengatakan hal itu.
Apakah  pengakuan  orang   Kristen   tentang   Allah   tidak
bertentangan   dengan  Ke-ESA-an  Allah  itu  sendiri?  Umat
Eristen  sendiri  sulit  untuk  menjelaskannya;  karena  itu
mereka  selalu  melarikan  diri  pada jawaban: misteri Tuhan
yang sulit diungkapkan.”  Bahkan  untuk  memperkuat  jawaban
itu,  mereka  selalu  menceriterakan  kisah Agustinus, Uskup
Hipo  yang  juga  pernah   mengalami   kebimbangan   tentang
TRINITAS.   Untuk   memecahkan   hal   itu  Uskup  Agustinus
berjalan-jalan di  tepi  laut.  Di  situ  Agustinus  bertemu
dengan  seorang anak kecil yang sedang membuat sumur-sumuran
dengan menggali pasir di  tepi  laut  itu.  Uskup  Hipo  itu
bertanya:  “Untuk  apakah  sumur-sumur  itu,  nak?” Anak itu
menjawab, “Saya akan memasukkan  semua  air  laut  ke  dalam
sumur   ini.”   Akhirnya,  Agustinus  mengambil  kesimpulan,
misteri Tuhan adalah begitu luas  seperti  luasnya  samudera
yang  tak  kelihatan  tepinya;  sedang  otak  manusia  hanya
terbatas seperti sumur-sumuran yang dibuat oleh  anak  kecil
itu.  Jadi  tidak  mungkin  kita dapat mengerti dengan jelas
misteri Allah; oleh karena itu walaupun  Trinitas  merupakan
hal yang sulit, terimalah saja seperti itu,
Marilah  kita  membuka  halaman  pertama dari Al-Kitab, pada
Kitab Kejadian (Genesis = Purwaning Dumadi) pada pasal  yang
pertama.  Pada Kejadian 1:26, kita baca: Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia  menurut  gambar  dan  rupa
Kita  “  Dalam  anak ayat yang sependek itu kita menjumpai 2
kata “kita,” sebagai kataganti untuk Allah. Bukankah  dengan
kata “kita” terkandung pengertian ada lebih dari satu Allah?
Mungkinkah kataganti untuk Allah memang dipakai kata “kita”?
Tetapi  kalau  kita  membuka lebih lanjut pada Kejadian 1:29
kita baca : Berfirmanlah Allah:  “Lihatlah,  AKU  memberikan
kepadamu.”  Mengapa  di  sini  dipakai  kata AKU untuk ganti
Allah? Bukankah  dengan  melihat  kenyataan  ini  kita  bisa
menarik  kesimpulan bahwa memang sungguh ada lebih dari satu
Allah?
Sekarang yang hendak kita persoalkan ialah Sabda Yesus  pada
Injil  Mateus 28: 19; siapakah sebetulnya Bapa, Anak dan Roh
Kudus seperti sabda Yesus dalam Mateus 28: 19? Sering  orang
Kristen mengatakan bahwa pengertian Umat Islam tentang Allah
masih kurang lengkap, sebab orang Islam hanya mengenal Allah
Bapa  saja.  Baiklah,  kita  setuju saja dengan mereka bahwa
yang kita imani sebagai Allah adalah Allah Bapa seperti yang
diimani   oleh  orang  Kristen,  tetapi  siapakah  anak  dan
siapakah Roh Kudus?
Kalau kita membaca seluruh isi Perjanjian Lama,  maka  semua
Nabi  dan  orang  Kudus  pada waktu itu disebut sebagai Anak
Allah. Bahkan oleh Yesus sebutan “Anak Allah” itu  diperluas
bagi  mereka  yang membawa damai. Dalam kotbah di bukit yang
kemudian  terkenal  dengan  Delapan  Sabda   Bahagia   Yesus
bersabda:  “Berbahagialah  orang  yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mateus 5: 9).
Jadi jelas bahwa sebutan Anak Allah bukan  monopoli  pribadi
Yesus  sendiri,  tetapi  untuk  semua  Nabi  dan mereka yang
membawa damai,  Yesus  sendiri  dalam  Mateus  6:9  mengajar
murid-murid-NYA  sebuah  doa  yang kemudian menjadi terkenal
dengan  sebutan:  “DOA  BAPA  KAMI.”  Dalam  doa  itu  Yesus
mengajar  kepada kita agar menyebut “Bapa” kepada Allah yang
ada di Surga. Hal ini nyata juga kalau kita perhatikan sabda
Yesus  pada Mateus 15: 13. Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang
ditanam Bapa-Ku” Dalam ayat itu Yesus menyebut Allah  dengan
perkataan  Bapa-KU, sedang di ayat lain Yesus menyebut Allah
dengan  perkataan  Bapa-mu  (Mateus  10:20).  Yesus  sendiri
rupanya   lebih   senang  dengan  predikat  “Anak  manusia.”
(Periksalah Injil Mateus pasal 16 keseluruhan).
Sekarang siapakah Roh Kudus itu? Untuk itu Yesus menjelaskan
sebagai berikut: “AKU (Yesus) akan minta kepada Bapa, dan IA
akan memberikan kepadamu seorang Ponolong yang lain,  supaya
IA  menyertai  kamu,  yaitu Roh Kebenaran (Injil Yohanes 14:
16). Jadi Penolong yang akan datang adalah seorang (tentunya
seorang  manusia).  Sedang sesuatu disebut Roh ialah jika ia
sudah mati atau belum lahir. Jadi  jelaslah  bahwa  Penolong
yang  dijanjikan  Yesus  adalah  seorang  yang  belum lahir.
Siapakah dia? Mungkinkah Paulus? Baiklah, hal ini akan  kita
tinjau lebih lanjut.
Bila  kembali kepada ucapan Yesus pada Mateus 28: 19: “, dan
baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  “
Apakah  artinya  baptis?  Orang Yahudi mempunyai kepercayaan
bahwa Allah akan menyelamatkan setiap manusia.  Tetapi  dari
fihak  manusia ada yang menerima penyelamatan dari Allah dan
ada yang tidak mau. Mereka yang  mau  menerima  penyelamatan
itu  diharuskan  bertobat,  dan  sebagai  tanda tobat mereka
dibaptis. Upacara baptis biasanya dilakukan di sungai dengan
mencelupkan  kepala  mereka  ke  dalam  air.  Upacara baptis
sekarang diteruskan oleh semua Gereja  Kristen  dan  Katolik
sebagai  lambang  penerimaan mereka akan iman Kristen, hanya
caranya yang  berbeda.  Ada  Gereja  yang  membaptis  dengan
betul-betul   mencelupkan  kepala  calon  baptis  di  sebuah
sungai, ada yang  hanya  mencucurkan  air  pada  salah  satu
bagian tubuh yang biasanya adalah kepala.
Upacara   baptis   itu  kemudian  diakui  sebagai  Sakramen.
(Sakramen  =  setiap  ucapan  dan   perbuatan   Yesus   yang
mendatangkan Rahmat). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa baptis
ialah tanda bahwa manusia  itu  telah  diselamatkan,  karena
menurut   kepercayaan   umat  Kristen  pada  waktu  sekarang
dibaptis (= dipermandikan) semua dosanya dihapus.
Jadi ucapan Yesus dalam  Mateus  28:  19:  “  dan  baptislah
mereka  dengan  nama  Bapa  dan Anak dan Roh Kudus, dapatlah
diartikan, ” selamatkanlah mereka dengan nama (ajaran) Allah
dan  seorang  nabi  dan  lebih-lebih ajaran seorang penolong
yang datang sesudah Yesus.”
Tetapi  siapakah  “Penolong  yang  datang  sesudah   Yesus?”
Pauluskah?  Karena  Paulus  adalah  seorang  pembaharu  yang
datang sesudah Yesus. Pada peninjauan lebih lanjut kita akan
membahas siapakah Penolong itu.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Keturunan Ibrahim
Orang  Yahudi,  yang  kemudian juga orang Kristen (Protestan
dan,  Katolik)  mempunyai  kepercayaan  bahwa  Messias  atau
penyelamat   dunia,   Juru   Selamat;  adalah  berasal  dari
keturunan Ibrahim, keturunan Daud.  Sadar  akan  kepercayaan
ini,  maka  Mateus  pada  permulaan  Injil-nya menulis bahwa
Yesus adalah  keturunan  Ibrahim,  keturunan  Daud.  “Inilah
sisilah Yesus Kristus, maka Daud, anak Ibrahim ” (Mt. 1: 1).
Sedangkan  silsilah  itu  ternyata  merupakan  sesuatu  yang
dipaksakan. Perhatikanlah: setelah Mateus menyuguhkan kepada
kita deretan  nama-nama  yang  merupakan  deretan  keturunan
Ibrahim dalam Injilnya pada pasal 1 ayat 2 sampai dengan 15,
maka pada ayat ke 16, Mateus  menulis:  “Yakub  memperanakan
Yusuf  suami  Maria,  yang  melahirkan  Yesus  yang  disebut
Kristus.
Kalau  kita  perhatikan  dengan  baik,  maka  yang   menjadi
keturunan  Ibrahim  adalah  Yusuf bukan Maria, Padahal orang
Kristen mengimani bahwa Yesus tidak  lahir  dari  “hubungan”
Yusuf  dan  Maria.  Jadi  jelas  bahwa Yesus sendiri menurut
Mateus adalah bukan keturunan Ibrahim, keturunan Daud.
Menurut kepercayaan orang  Kristen  bahwa  Penyelamat  dunia
akan lahir dari anak Ibrahim. Ibrahim sendiri beranak 2 dari
2 orang isteri pula,  yakni  Sara  dan  Hagar.  Tetapi  umat
Kristen  menekankan  bahwa  anak  Ibrahim  yang  syah adalah
Ishak, yang lahir dari Sara:  sedang  Ismail  bukanlah  anak
Ibrahim  yang  syah  karena  lahir  dari seorang budak, jadi
tidak  mungkin  Juru  Selamat  Dunia  lahir  dari  keturunan
Ismail. Betulkah Ismail bukan anak Ibrahim yang syah?
Sebagai  dasar  untuk  membuktikan  bahwa  hanya  Ishak yang
merupakan anak Ibrahim yang syah, umat Kristen mempergunakan
Kitab  Kejadian  22:  2,  Firman-NYA:  “Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang  engkau  kasihi,  yakni  Ishak.”    Apakah
Ismail  bukan anak Ibrahim yang syah? Hal ini nyata dibantah
sendiri oleh Kitab Kejadian pasal 21: 13: “Tetapi  keturunan
dari  hambamu  itu  (Ismail) juga akan KU-buat menjadi suatu
bangsa, karena iapun anakmu.”
Bangsa  Yahudi  (Israel)  mempercayai  bahwa  mereka  adalah
bangsa  pilihan  dimana  sejarah  penyelamatan  manusia akan
selalu bersumber kepada dan dari bangsa  itu.  Jadi  menurut
kepercayaan  mereka  Juru  Selamat  Dunia  akan  datang dari
bangsa Israel. Tetapi apakah  keturunan  Ibrahim  itu  hanya
yang  lahir  sebagai  anak-  anak  Ishak?  Rupanya  hal  ini
dibantah sendiri oleh Yesus Kristus: “Dan janganlah mengira,
kamu  dapat  berkata dalam hatimu: Ibrahim adalah bapa kami.
Karena  aku  berkata  kepadamu:   Allah   dapat   menjadikan
anak-anak Ibrahim dari batu-batu itu.” (Mateus 3: 9).
Jadi  jelaslah bahwa keturunan Ibrahim bukan saja yang lahir
sebagai anak-anak Ishak tetapi juga dari batu-pun bisa  jadi
keturunan  Ibrahim,  lebih-lebih anak-anak Ismail yang nyata
diakui dalam Kiitab Kejadian.
Kalau Juru  Selamat  Dunia  harus  lahir  sebagai  keturunan
Ibrahim  maka  tentu  tidak  menutup  kemungkinan bahwa Juru
Selamat itu adalah lahir dari  garis  Ismail.  Tetapi  kalau
juga  ditentukan  bahwa  Juru  Selamat  itu lahir dari garis
Ishak, tetapi apakah  Juru  Selamat  itu  juga  harus  “Anak
Daud?” Hal itupun akan ditinjau pada pasal-pasal berikut.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus dan Hukum Taurat
Apakah  yang  disebut  Kitab Taurat? Taurat adalah merupakan
kumpulan lima  buah  Kitab  yang  kemudian  dikenal  sebagai
dikarang  oleh Musa yang sekarang diterima oleh Umat Kristen
sebagai lima Kitab pertama dalam  Perjanjian  Lama.  Ke-lima
Kitab  itu  ialah:  Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulang-tutur (Ulangan). Di dalam Kitab  Taurat  memuat  Kisah
penciptaan  bumi  langit, sejarah manusia pertama, panggilan
Tuhan kepada Ibrahim, riwayat keturunan Ishak yang  kemudian
dikenal sebagai bangsa Israel, perbudakan bangsa Israel oleh
Bangsa   Mesir,   panggilan   Tuhan   kepada   Musa    untuk
menyelamatkan  Bangsa Israel juga memuat tentang hukum-hukum
moral yang wajib ditaati oleh Bangsa Israel.
Apakah tugas Yesus sehubungan  dengan  Hukum  Taurat?  Yesus
sendiri menegaskan misinya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa
AKU datang untuk meniadakan hukum  Taurat  atau  Kitab  para
nabi.  Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena itu aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum  Taurat,  sebelum
semuanya  terjadi.  Karena  itu  siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat, sekalipun yang paling kecil  dan
mengajarkan  demikian,  ia akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Sorga” (Mateus 5: 17-19).
Salah satu HUKUM TAURAT ialah  tentang  SUNAT.  Sunat  dalam
Hukum Taurat dipandang sebagai satu perjanjian dengan Tuhan.
Hal ini dapat kita baca dalam Perjanjian Lama. “Lagi  firman
Allah  kepada  Ibrahim: -Dari fihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-KU, engkau dan keturunanmu turun-temurun.  Inilah
perjanjian-KU, yang harus kamu pegang, perjanjian antara AKU
dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara
kamu  harus  disunat;  haruslah  dikerat kulit khatannya dan
itulah akan menjadi tanda perjanjian antara  AKU  dan  kamu”
(Kejadian 17: 9-11).
Sunat,  yang  dipandang  oleh Tuhan sebagai tanda perjanjian
antara Tuhan dan Ibrahim (serta keturunannya) telah dianggap
sesuatu  yang  tidak  ada gunanya oleh Paulus. “Sunat memang
ada gunanya, jika engkau menaati Hukum Taurat;  tetapi  jika
engkau melanggar   hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi
gunanya. Jadi jika orang  yang  tak  bersunat  memperhatikan
hukum  Taurat,  tidakkah  ia dianggap sama dengan orang yang
telah sunat?” (Surat Paulus kepada orang Kristen di  Rom  2:
25-26).
Ternyata   Paulus   begitu  pandai  sekali  memutar-balikkan
kalimat. Bagaimana mungkin  orang  yang  tak  bersunat  bisa
dikatakan memperhatikan Hukum Taurat, jika Sunat itu sendiri
merupakan suatu kewajiban  dari  Hukum  Taurat?  Kalau  kita
perhatikan  ucapan  Yesus di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa: Paulus akan menduduki tempat  yang  paling
rendah  dalam Kerajaan Allah. Paulus dapat dianggap penyesat
dari  Hukum  Taurat  yang   Yesus   sendiri   tidak   berani
merubahnya.
Kita  ambil contoh lain dari begitu banyak Hukum Taurat yang
dilanggar oleh murid-murid Yesus sendiri,  Hukum  itu  ialah
tentang  hukum  hari Sabat. “Katakanlah kepada orang Israel,
demikian:  Akan  tetapi  hari-hari   Sabat-KU   harus   kamu
pelihara,  sebab  itulah  peringatan  antara  AKU  dan kamu,
turun-temurun,  sehingga  kamu  mengetahui,  bahwa   Aku-lah
TUHAN,  yang  menguduskan  kamu. Haruslah kamu pelihara hari
Sabat, sebab itulah hari Kudus bagimu; siapa yang  melanggar
kekudusan hari Sabat, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap
orang yang melakukan pekerjaan  pada  hari  itu,  orang  itu
harus  dilenyapkan  dari antara bangsanya. Enam hari lamanya
boleh dilakukan pekerjaan, tetapi  pada  hari  yang  ketujuh
haruslah  ada  sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi
Tuhan; setiap  orang  yang  melakukan  pekerjaan  pada  hari
Sabat, pastilah ia dihukum mati” (Kejadian 31: l3-15).
Hari  Sabat dan segala kekudusannya yang sudah begitu tinggi
ditegaskan  oleh  Tuhan  sampai-sampai  kepada  siapa   yang
melanggar  ancaman  hukumannya  adalah mati, telah dilanggar
sendiri oleh para murid Yesus  dengan  memetik  gandum  pada
hari  Sabat  (Mateus  12:  2).  Akan  kita menaruh hormatkah
kepada mereka  yang  melanggar  hukum  Taurat  padahal  guru
mereka  sendiri  mengatakan bahwa kedatangan-NYA bukan untuk
merubah hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya.
Kita kembali pada pertanyaan: Siapakah Penolong yang  datang
sesudah   Yesus?  Pauluskah?  Sekarang  kita  sendiri  dapat
menjawab dengan tegas  bahwa  Penolong  yang  dimaksud  oleh
Yesus  yang  akan datang sesudah beliau adalah bukan PAULUS,
karena Paulus telah menyelewengkan salah satu  hukum  Taurat
tentang sunat yang oleh Yesus orang semacam Paulus dikatakan
sebagai orang yang paling rendah dalam Kerajaan Allah.
Kalau kita mau kembali ucapan Yesus: ” dan baptislah  mereka
dengan  nama  Bapa  dan  Anak dan Roh Kudus,” dan dapat kita
baca, ” selamatkanlah mereka   dalam  ajaran  Allah,  ajaran
para  nabi  dan  ajaran seorang penolong yang datang sesudah
Yesus, ” Pertanyaan siapakah  penolong  itu  ternyata  belum
dapat kita jawab sekarang.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Hal Masuk Surga
Setiap  orang  tentu menginginkan bahwa setelah kehidupan di
dunia  dia  akan  berpindah  kekehidupan  di  akhirat   yang
membahagiakan,   atau  masuk  surga.  Kebahagiaan  di  surga
sebagai  suatu  hal  yang  tak   dapat   diceriterakan   dan
dibayangkan oleh panca indera.
Tentang  hal  in,  Yesus  menandaskan  bahwa:  “Aku  berkata
kepadamu sesungguhnya sukar sekali bagi seorang  kaya  untuk
masuk  kedalam  Kerajaan  Surga.  Sekali  lagi  AKU  berkata
kepadamu lebih mudah seekor unta masuk melalui tubang  jarum
daripada  seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah” (Mateus
19: 23-24).
Kita melihat bahwa lembaga yang disebut  Gereja  lebih-lebih
Gereja Katolik, secara nyata adalah suatu lembaga yang kaya.
Kekayaan mereka nampak  pada  Gedung-gedung  Gereja,  Rumah,
Sekolah  milik  mereka. Juga mobil-mobil mewah milik Gereja.
Walaupun mereka berkata  bahwa  itu  semua  dibutuhkan  demi
charitatif  (cinta-kasih),  namun  mereka  toh  tidak  dapat
menyembunyikan kekayaan mereka.
Padahal Yesus sendiri menyuruh murid-muridnya supaya  jangan
membaws  emas  dan  perak  atau tembaga dalam ikat pinggang,
jangan membawa bekal dalam perialanan, jangan  membawa  baju
dua  helai,  kasut  atau  tongkat  (Mateus  10:9-10).  Sudah
benarkah Gereja dalam  menjalankan  amanat  Agung  junjungan
mereka,  Yesus  Kristus?  Mereka mungkin akan berkata, bahwa
setiap ayat Injil harus ditafsirkan dengan benar oleh  kuasa
Gereja.  Tetapi apakah tafsirannya yang tepat jika dikatakan
bahwa kita tidak  boleh  membawa  emas,  membawa  perak  dan
sebagainya?
Sesungguhnya semua orang di dunia ini dapat menjadi Kristen,
jika saja Gereja percaya penuh kepada Yesus  tanpa  reserve.
Apa yang diminta dengan penuh kepercayaan tentu akan diberi.
“AKU berkata kepadamu, sesungguhnya jika  kamu  percaya  dan
tidak  bimbang,  kamu  bukan  saja  dapat  berbuat  apa yang
Kuperbuat dengan pohon ara itu,  tetapi  juga  jikalau  kamu
berkata  kepada  gunung  ini:  Beranjaklah  dan tercampaklah
kedalam laut. Hal itu akan terjadi. Dan apa saja  yang  kamu
minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kami menerimanya.”
(Mateus 91: 21-22)
Gereja ternyata tidak mempunyai iman  yang  mendalam  kepada
Yesus  disamping  dalam perjalanan sejarahnya membuat banyak
perobahan-perobahan sendiri  terhadap  ajaran-ajaran  Yesus.
Itu  pula  sebabnya  mengapa  tidak semua orang di dunia ini
memeluk agama Kristen.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus Juru Selamat Bangsa Israel
Kepada siapakah sebetulnya Yesus diutus  oleh  Allah?  Dalam
Injil  Yohannes  20:  ayat 21, Yesus bersabda: “Sama seperti
Bapa mengutus  AKU,  demikian  juka  sekarang  AKU  mengutus
kamu.”  Luas  perutusan  Yesus kepada murid-murid-NYA adalah
sama dengan luas perutusan yang  diterima  oleh  Yesus  dari
Bapa.  Jadi  tidak  mungkin  Yesus  mengutus murid-murid-Nya
lebih luas dari perutusan-Nya sendiri yang diterima-Nya dari
Bapa.  Yesus  dalam  salah  satu  sabda-Nya pernah. bersabda
bahwa Dia diutus  hanya  kepada  domba  hilang  dari  Bangsa
Israeli.
Rupanya  Yesus-pun  mengutus  murid-murid-Nya  hanya  kepada
Bangsa Israel saja.  “Janganlah  kamu  menyimpang  ke  jalan
Bangsa   lain  atau  masuks  ke  dalam  kota  orang  Samaria
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari  pada
Umat Israel” (Mateus 10: 5-6).
Bahwa  Yesus adalah Utusan Allah khusus untuk Bangsa Israel,
menjadi lebih jelas lagi,  ketika  beliau  menegaskan  bahwa
para  murid-Nya  yang berjumlah 12 orang itu akan duduk pada
12  tahta  untuk  mengadili  orang  Yahudi.   “Aku   berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu pencitaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya,  kamu,  yang
telah  mengikut  Aku akan duduk juga di atas dua belas tahta
untuk menghakimi dua belas suku Israel” (Mateus 19:28).
Bagaimana ciri, Juru  Selamat  dunia  yang  dijanjikan  oleh
Allah?  Juru  Selamat  itu  bukan hanya diutus untuk sesuatu
bangsa tertentu saja, akan tetapi haruslah dimaksudkan untuk
seluruh  Bangsa. Yang kepadanya bangsa-bangsa akan berharap,
Ia  akan  memaklumkan  hukum  kepada  bangsa-bangsa   (semua
bangsa), bukan hanya kepada satu bangsa tertentu saja. Untuk
ini maka Nabi Yesaya, tokoh Perjanjian  Lama  yang  terkenal
meramalkan:  “Lihatlah,  itu  Hamba-KU  yang  KU-pilih, yang
Ku-kasihi yang kepadanya jiwa-KU berkenan; Aku akan  menaruh
roh-KU  keatas-Nya,  dan  ia  akan  memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa”   (Mateus   12:   18).    “Dan    pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap” (Mateus 12: 21).
Sabda  Yesus  yang  perlu  juga  kita perhatikan adalah yang
tercantum dalam  Injil  Mateus  10:41:  “Barang  siapa  yang
menyambut  seorang  nabi sebagai nabi, ia akan menerima ubah
nabi, dan barang siapa yang menyambut seorang benar  sebagai
orang  benar,  ia  akan  menerima upah sebagai orang benar.”
Kita kembali kepada pertanyaan pada pasal-pasal  yang  lalu:
Siapakah  Penolong  yang  dijanjikan  oleh  Yesus  yang akan
datang sesudah Yesus? Tentu seorang nabi, karena jelas bukan
Paulus?  Sekarang pertanyaan kita: “Siapakah nabi itu?” Kita
belum tahu, tetapi pasti harus seorang nabi, utusan Allah.
Yesus memang Juru Selamat, tetapi seperti  apa  yang  pernah
ditandaskan-Nya  sendiri  bahwa  beliau  datang  untuk domba
bangsa Israel yang  hilang.  Kalau  Yesus  sudah  memberikan
pertanyaan tentang dirinya dan murid-murid-Nya begitu jelas,
apakah kita harus berkata bahwa Yesus  dikirim  Allah  untuk
semua  bangsa?  Dengan menyatakan hal itu maka berarti bahwa
kita tidak menaruh hormat kepada beliau, baik selaku pribadi
maupun  selaku  Nabi  Allah  yang besar. Kalau Yesus sendiri
lebih senang memakai predikat: “Anak manusia,” mengapa  kita
harus  memaksakan  dengan  mengatakan  bahwa  beliau adalah:
“Anak Allah?” Apakah Yesus sendiri tidak  akan  marah  kalau
diri-Nya  disebut  dengan  cara  yang  tidak benar, walaupun
predikat yang kita berikan kepadanya lebih tinggi?
Pernah pada suatu waktu Bapak Presiden Soeharto begitu marah
sekali  ketika  majalah  “POP”  menulis  tentang silsilahnya
dimana dikatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah  keturunan
bangsawan,  keturunan  kraton.  Artikel semacam itu kemudian
dibantah  sendiri  oleh  beliau,  bahkan  dianggap   sebagai
penghinaan;  dalam  kesempatan  itu beliau menandaskan bahwa
beliau hanya seorang anak petani biasa.
Dengan menyebut Yesus sebagai Anak Allah, kita telah berbuat
kesalahan  yang  besar,  sebab  Yesus  sendiri  tidak pernah
menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, bahkan  sebutan  itu
ternyata  berlaku  untuk  semua  orang  yang  membawa  damai
seperti yang pernah kita singgung pada bab  pertama  tentang
TRINITAS.  Dengan  menyebut  sesuatu  yang  tidak benar yang
menyimpang dari apa yang  dikatakan  Yesus  sendiri  berarti
kita tidak menyambut Yesus sebagai Nabi Allah yang benar.
Dan apakah Umat Kristen telah menyambut Utusan Allah sesudah
Yesus dengan benar? Apakah Muhammad itu utusan Allah? Apakah
ada  bukti-bukti  kenabian  melekat pada diri beliau? Apakah
Yesus juga menyebut hal itu? Semoga pasal yang terakhir  dan
uraian  kami akan dapat menjawab pertanyaan di atas. Mungkin
jawaban yang akan diperoleh tidak begitu memuaskan pada saat
permulaan   tetapi   jika   Saudara   mau  merenungkan,  dan
lebih-lebih mempelajari dari buku-buku yang bobot ilmlyahnya
lebih  tinggi  dari  ini;  kami  percaya  bahwa Saudara akan
mempunyai kepuasan yang Saudara harapkan. Semoga.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?
Bangsa Yahudi/Israel mempunyai keyakinan bahwa Juru  Selamat
Dunia  adalah keturunan Ibrahim dan juga keturunan Daud, hal
ini berarti Juru Selamat Dunia adalah keturunan Ibrahim dari
garis   Ishak  bukan  dari  garis  Ismail.  Tetapi  ternyata
keyakinan itu sendiri disangkal oleh Yesus sendiri.
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul,  Yesus  bertanya
kepada  mereka,  kata-Nya: “Apakah pendapatmu tentang Mesias
(Juru  Selamat)?”   “Anak   siapakah   Dia?”   Kata   mereka
kepada-Nya:  “Anak  Daud.”  Kata  Yesus kepada mereka: “Jika
demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia  Tuhan-nya,  ketika  ia  berkata:  Tuhan telah berfirman
kepada  Tuhan-ku:  duduklah  di  sebelah   kanan-Ku   sampai
musuh-musuh-Mu  kutaruh  dibawah  kaki-Mu.  Jadi  jika  Daud
menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia  anaknya  pula?”
Tidak   ada   seorangpun   yang  berani  menanyakan  sesuatu
kepada-Nya” (Mateus 22: 41-46).
Untuk mengklaim  bahwa  Juru  Selamat  Dunia  adalah  Bangsa
Yahudi/Israel maka Mateus tidak segan-segan untuk memaksakan
silsilah  Yesus  menjadi  sedemikian  rupa,  sehingga  Yesus
menjadi  “Anak  Ibrahim,  Anak  Daud.” Tetapi jika ada bukti
bahwa Yesus memang benar  Anak  Daud,  namun  kenyataan  ini
tidak  bisa  membuktikan  bahwa  Dia  adalah  Mesias, karena
terhadap itu Yesus bahkan telah membantahnya.
Yesus memang Mesias tetapi hanya untuk Bangsa  Israel  saja.
Pada  suatu  hari  Yesus  bertanya  kepada  murid-murid-Nya:
“Menurut kamu, siapakah Aku?” Jawab  Petrus:  “Messias  dari
Allah.” Dalam sejarah umat manusia telah beberapa saja Tuhan
mengirim Nabi kepada Bangsa Israel, tetapi ternyata  seperti
Yesus  sering-kali ucapkan bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
yang tegar hati; maka untuk itulah  kiranya  Tuhan  mengirim
Nabi  Bangsa  Israel,  Nabi  yang  terbesar  dari  nabi-nabi
sebelumnya agar bangsa Israel menjadi  selamat.  Jadi  Yesus
memang   Juru   Selamat  Bangsa  Israel.  Kita  tidak  boleh
menyangkal kenyataan ini, sebab setiap orang  yang  mengakui
Yesus  di  depan  manusia  akan  diakui  juga  oleh Yesus di
hadapan Tuhan, dan barang siapa  yang  menyangkal  Yesus  di
hadapan   manusia  akan  disangkal  Yesus  dihadapan  Allah.
(Mateus 10: 32-33). Alhamdulillah, Umat Islam bukan termasuk
Umat  yang menyangkal Yesus Umat Islam mengakui bahwa beliau
adalah Utusan  Allah,  Nabi  Besar  dari  deretan  Nabi-Nabi
sebelumnya.
Rupanya  karena  Bangsa  lsrael memang merupakan bangsa yang
tegar  hati  sampai-sampai  Yesus  bersabda:  “Aku   berkata
kepadamu,  bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
akan diberikan kepada suatu bangsa  yang  akan  menghasilkan
buah Kerajaan Allah” (Mateus 21: 43)
Bangsa  apa yang dimaksud oleh Yesus? Janji Tuhan akan tetap
terlaksana.  Demikian  juga  janji  Tuhan  kepada   Ibrahim.
Ibrahim  mempunyai  dua  orang anak, yaitu Ishak dan Ismail.
Keduanya menurunkan bangsa yang besar, ialah  Bangsa  Israel
dan  Bangsa  Arab.  Jadi  jika  Kerajaan diambil dari bangsa
Israel, maka akan lebih mudah masuk pada akal jika  kemudian
diserahkan  kepada Bangsa Arab. Jadi akan masuk diakal jikBa
Juru Selamat  Dunia  akan  lahir  dari  Bangsa  Arab,  yakni
keturunan Ibrahim dari garis Ismail. Apakah hal ini mungkin?
Dalam  Mateus  21:  42  dan  juga  Mazmur  118:  22-23, kita
membaca: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari fihak Tuhan suatu
perbuatan ajaib di mata Kita. Apakah yang dimaksud batu yang
dibuang  itu?  Dan apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
Atas  anjuran  dari  Sarah:  “Usirlah  hamba  perempuan  itu
beserta  anaknya!”  (Kejadian  21  :  10)  maka Ibrahim lalu
membuang Hagar dan Ismail. Bukankah hal itu jelas bagi kita,
bahwa keturunan Ibrahim dari garis Ismail telah dibuang oleh
Ibrahim sendiri sebagai tukang bangunan? Apakah batu penjuru
itu?  Kita  tahu  bahwa semua orang Islam yang bersembahyang
menghadap kepada penjuru yang samas yakni Ka’bah.

0 like,komen,fb: