Penyebab Kenapa Seseorang Jadi Mudah Terkena Flu
Dingin dan kehujanan seringkali menjadi penyebab
seseorang terserang flu yang berakibat hidung jadi mampet dan tersumbat.
Namun demikian ada juga sebagain orang yang meski dalam musim dingin
atau habis kehujanan dia tidak terkenan flu. Lalu apa sebenarnya
penyebab seseorang jadi mudah atau rawan terkena flu?
1. Kurang tidur
Memiliki jam tidur lebih sedikit daripada yang dibutuhkan membuat tubuh lelah, kurang aktif dan tak kuat pada cuaca dingin.
2. Melewatkan makan
Bila tak mengasup makanan atau makan dalam jumlah tak mencukupi, tubuh
akan menghemat energi dan menghasilkan panas lebih sedikit. Akibatnya,
tubuh lebih mudah kedinginan.
3. Penyakit Raynaud
Penyakit ini membuat pembuluh darah dan arteri mengecil sehingga pasokan
darah ke kulit terbatas. Akibatnya kulit mengerut dan lebih berisiko
kedinginan.
4. Anemia
Sebuah tes darah sederhana dapat mendeteksi jika Anda mengalami anemia.
Pada wanita, tingkat estrogen yang berfluktuasi memicu anemia, teruatama
saat menstruasi. Inilah yang membuat seseorang lebih sensitif terhadap
suhu dingin.
5. Berat badan rendah
Dr Alvarez mengatakan, rasa dingin yang diderita bisa terkait massa otot
dan lemak tubuh. Otot menghasilkan panas dan lemak berperan sebagai
insulator yang menjaga tubuh tetap hangat. Mereka yang kekurangan massa
tubuh dan lemak lebih cenderung kedinginan.
Dr Alvarez menyatakan, bila selalu merasa kedinginan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau endokrinologis.(VNC)
HeapNote - the best online notebook
HeapNote - the best online notebook
Sesudah Singhasari
mengusir Sriwijaya dari Jawa
secara keseluruhan pada
tahun 1290 , Singhasari
menjadi kerajaan paling kuat
di wilayah tersebut. Hal ini
menjadi perhatian Kubilai
Khan , penguasa Dinasti
Yuan di Tiongkok . Ia
mengirim utusan yang
bernama Meng Chi [9] ke
Singhasari yang menuntut
upeti . Kertanagara ,
penguasa kerajaan Singhasari
yang terakhir menolak
untuk membayar upeti dan
mempermalukan utusan
tersebut dengan merusak
wajahnya dan memotong
telinganya. [9] [10] Kublai
Khan marah dan lalu
memberangkatkan ekspedisi
besar ke Jawa tahun 1293.
Ketika itu,Jayakatwang,adipati Kediri , sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja , Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya , menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik . Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit , yang namanya diambil dari buah maja , dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di teritori asing. [11] [12] Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing. Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana . Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe , Sora , dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir ( Kuti ), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. [12] Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309. Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara , adalah penguasa yang jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet , yang berarti "penjahat lemah". Pada tahun 1328 , Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk . Kejayaan Majapahit Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389 . Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada . Di bawah perintah Gajah Mada ( 1313-1364) , Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada tahun 1377 , beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang , [2] menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya . Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII- XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra , semenanjung Malaya , Borneo , Sulawesi , kepulauan Nusa Tenggara , Maluku , Papua , dan sebagian kepulauan Filipina [13] . Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah- daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja [14] . Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa , Kamboja , Siam , Birma bagian selatan, dan Vietnam , dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok . [14] [2] Jatuhnya Majapahit Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14 , kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampaknya terjadi perang saudara ( Perang Paregreg ) pada tahun 1405-1406 , antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yang dipertengkarkan pada tahun 1450- an, dan pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468 [ 7] . Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi . Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 , yaitu tahun 1400 Saka , atau 1478 Masehi . Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bre Kertabumi , raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana [15] . Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara . Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 , pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam , yaitu Kesultanan Malaka , mulai muncul di bagian barat Nusantara [16] . Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis ( Tome Pires ), dan Italia ( Pigafetta ) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus , penguasa dari Kesultanan Demak , antara tahun 1518 dan 1521 M [15] .
Kesalahan-Kesalahan
Bagaimana seharusnya kita tanggapi kesalahan-kesalahan yang kita
lihat pada orang-orang lain? Ada dalam Alkitab,"Jangan kamu menghakimi,
supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai
untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu (Matius 7:1-2).
Kita seharusnya menanggapi kesalahan orang lain dengan belas kasihan
dan kesabaran. Ada dalam Alkitab,Hendaklah kamu selalu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu
(Efesus 4:2).
Apakah selalu benar apabila menceritakan kepada seseorang tentang
kesalahannya? Ada dalam Alkitab, "Apabila saudaramu berbuat dosa,
tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau
telah mendapatnya kembali (Matius 18:15).
Kedatangan Tuhan Yesus Yang Kedua Kali
jojo mityeng {4 januari 2013
Yesus berjanji kepada pengikutNya bahwa Ia akan datang kembali. Ada
dalam Alkitab, Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika
tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke
situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke
situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun
berada. (Yohanes 14:1-3)
Malaikat-malaikat berjanji bahwa Yesus akan datang kembali. Ada dalam
Alkitab, Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu,
tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan
berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri
melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan
kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia
naik ke sorga." (Kisah Rasul 1:10-11)
Bagaimanakah cara Yesus datang kembali? Ada dalam Alkitab, Pada
waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan
segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (Lukas 21:27)
Berapa banyak orangkah yang akan melihat kedatangan Yesus? Ada dalam
Alkitab, Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan
melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di
bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. (Wahyu 1:7)
Apakah yang akan kita lihat dan dengar ketika Ia datang? Ada dalam
Alkitab, Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan
turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu
bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. (1
Tesalonika 4:16-17)
Seberapa dapat dilihatkan kedatanganNya? Ada dalam Alkitab, Sebab
sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya
sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
(Matius 24:27, 27)
Peringatan apakah yang diberikan oleh Kristus sehingga kita tidak
akan terperdaya mengenai kedatanganNya yang kedua? Ada dalam Alkitab,
Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di
sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya
mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku
sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang
berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke
situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya
(Matius 24:23-26)
Apakah ada orang yang mengetahui waktu yang tepat akan kedatangan
Yesus? Ada dalam Alkitab, Tetapi tentang hari dan saat itu tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun
tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)
Mengetahui bahwa manusia masih suka menunda, apakah yang dikatakan
oleh Kristus? Ada dalam Alkitab, Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu
tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. (Matius 24:42)
Peringatan apakah yang diberikan oleh Kristus sehingga kita tidak
merasa terkejut saat kejadian besar ini? Ada dalam Alkitab, "Jagalah
dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan
tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan
menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil
berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan
terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
(Lukas 21:34-36)
Mengapa kedatangan Yesus yang kedua kali mengambil waktu begitu lama?
Ada dalam Alkitab, , Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang
satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu
hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena
Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua
orang berbalik dan bertobat. (II Petrus 3:8-9)
Di saat menunggu kedatangan Yesus, bagaimanakah kita harus hidup? Ada
dalam Alkitab, Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua
manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan
dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil
dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan
pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang
Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan
diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan
untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang
rajin berbuat baik. (Titus 2:11-14)
Bagaimanakah dunia ini nanti jadinya ketika Yesus datang? Ada dalam
Alkitab, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya
kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman
sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai
kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan
sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua,
demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24 :
37-39)
Akankah kedatangan Yesus menjadi waktu untuk pemberian upah? Ada
dalam Alkitab, Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya
diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap
orang menurut perbuatannya. (Matius 16:27)
Mengapakah Yesus datang kembali? Ada dalam Alkitab, demikian pula
Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa
banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa
menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang
menantikan Dia. (Ibrani 9:28)
Pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, kita akan sepenuhnya
mengalami realitas dari kebangkitan. Ada dalam Alkitab, Demikianlah
kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan
penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai
kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita
Yesus Kristus. (1 Korintus 1:7-8,)
by yohanes jherudin
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
oleh Yohannes jherudin
AGAMA NASRANI
3 january 2013
Dogma yaag terbesar dalam Agama Kristen, baik Protestan
maupun Katolik adalah tentang: TRINITAS. Kepadanya semua
ajaran dan dogma yang ditetapkan kemudian tergantung. Yang
dimaksud dengan Trinitas ialah suatu kepercayaan bahwa Tuhan
adalah satu dalam tiga pribadi, yakni Allah Bapa, Allah
Putera (anak) yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dogma tentang Trinitas baru dirumuskan dalam abad ke IV
dalam suatu Konsili di Nicea. Konsili itu diikuti oleh para
Uskup, Theolog kenamaan dan banyak Sarjana Gereja. Keputusan
Konsili itu dirumuskan dalam 12 Sahadat para Rasul, di mana
dirumuskan bahwa ketiga pribadi dalam Allah yang satu itu
adalah sejajar, walaupun digunakan istilah Bapa dan Anak;
Dalam doa litani Umat Katolik sebutan Trinitas dirumuskan
dengan kata-kata: “Allah Tritunggal Kudus Tuhan Yang Maha
Esa.”
Rumusan Konsili Nicea abad ke IV tentang TRINITAS itu
mendasarkan pada ucapan Yesus Kristus sendiri dalam Injil
Mateus 28: 19 “Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa
murid-KU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus “
Tetapi apakah benar bahwa ucapan Yesus itu dimaksudkan oleh
Yesus sendiri untuk mengajar bahwa dalam Allah yang Esa itu
terdapat tiga pribadi, sebab Yesus sendiri secara explicit
tidak pernah mengatakan hal itu.
Apakah pengakuan orang Kristen tentang Allah tidak
bertentangan dengan Ke-ESA-an Allah itu sendiri? Umat
Eristen sendiri sulit untuk menjelaskannya; karena itu
mereka selalu melarikan diri pada jawaban: misteri Tuhan
yang sulit diungkapkan.” Bahkan untuk memperkuat jawaban
itu, mereka selalu menceriterakan kisah Agustinus, Uskup
Hipo yang juga pernah mengalami kebimbangan tentang
TRINITAS. Untuk memecahkan hal itu Uskup Agustinus
berjalan-jalan di tepi laut. Di situ Agustinus bertemu
dengan seorang anak kecil yang sedang membuat sumur-sumuran
dengan menggali pasir di tepi laut itu. Uskup Hipo itu
bertanya: “Untuk apakah sumur-sumur itu, nak?” Anak itu
menjawab, “Saya akan memasukkan semua air laut ke dalam
sumur ini.” Akhirnya, Agustinus mengambil kesimpulan,
misteri Tuhan adalah begitu luas seperti luasnya samudera
yang tak kelihatan tepinya; sedang otak manusia hanya
terbatas seperti sumur-sumuran yang dibuat oleh anak kecil
itu. Jadi tidak mungkin kita dapat mengerti dengan jelas
misteri Allah; oleh karena itu walaupun Trinitas merupakan
hal yang sulit, terimalah saja seperti itu,
Marilah kita membuka halaman pertama dari Al-Kitab, pada
Kitab Kejadian (Genesis = Purwaning Dumadi) pada pasal yang
pertama. Pada Kejadian 1:26, kita baca: Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita “ Dalam anak ayat yang sependek itu kita menjumpai 2
kata “kita,” sebagai kataganti untuk Allah. Bukankah dengan
kata “kita” terkandung pengertian ada lebih dari satu Allah?
Mungkinkah kataganti untuk Allah memang dipakai kata “kita”?
Tetapi kalau kita membuka lebih lanjut pada Kejadian 1:29
kita baca : Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, AKU memberikan
kepadamu.” Mengapa di sini dipakai kata AKU untuk ganti
Allah? Bukankah dengan melihat kenyataan ini kita bisa
menarik kesimpulan bahwa memang sungguh ada lebih dari satu
Allah?
Sekarang yang hendak kita persoalkan ialah Sabda Yesus pada
Injil Mateus 28: 19; siapakah sebetulnya Bapa, Anak dan Roh
Kudus seperti sabda Yesus dalam Mateus 28: 19? Sering orang
Kristen mengatakan bahwa pengertian Umat Islam tentang Allah
masih kurang lengkap, sebab orang Islam hanya mengenal Allah
Bapa saja. Baiklah, kita setuju saja dengan mereka bahwa
yang kita imani sebagai Allah adalah Allah Bapa seperti yang
diimani oleh orang Kristen, tetapi siapakah anak dan
siapakah Roh Kudus?
Kalau kita membaca seluruh isi Perjanjian Lama, maka semua
Nabi dan orang Kudus pada waktu itu disebut sebagai Anak
Allah. Bahkan oleh Yesus sebutan “Anak Allah” itu diperluas
bagi mereka yang membawa damai. Dalam kotbah di bukit yang
kemudian terkenal dengan Delapan Sabda Bahagia Yesus
bersabda: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mateus 5: 9).
Jadi jelas bahwa sebutan Anak Allah bukan monopoli pribadi
Yesus sendiri, tetapi untuk semua Nabi dan mereka yang
membawa damai, Yesus sendiri dalam Mateus 6:9 mengajar
murid-murid-NYA sebuah doa yang kemudian menjadi terkenal
dengan sebutan: “DOA BAPA KAMI.” Dalam doa itu Yesus
mengajar kepada kita agar menyebut “Bapa” kepada Allah yang
ada di Surga. Hal ini nyata juga kalau kita perhatikan sabda
Yesus pada Mateus 15: 13. Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang
ditanam Bapa-Ku” Dalam ayat itu Yesus menyebut Allah dengan
perkataan Bapa-KU, sedang di ayat lain Yesus menyebut Allah
dengan perkataan Bapa-mu (Mateus 10:20). Yesus sendiri
rupanya lebih senang dengan predikat “Anak manusia.”
(Periksalah Injil Mateus pasal 16 keseluruhan).
Sekarang siapakah Roh Kudus itu? Untuk itu Yesus menjelaskan
sebagai berikut: “AKU (Yesus) akan minta kepada Bapa, dan IA
akan memberikan kepadamu seorang Ponolong yang lain, supaya
IA menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran (Injil Yohanes 14:
16). Jadi Penolong yang akan datang adalah seorang (tentunya
seorang manusia). Sedang sesuatu disebut Roh ialah jika ia
sudah mati atau belum lahir. Jadi jelaslah bahwa Penolong
yang dijanjikan Yesus adalah seorang yang belum lahir.
Siapakah dia? Mungkinkah Paulus? Baiklah, hal ini akan kita
tinjau lebih lanjut.
Bila kembali kepada ucapan Yesus pada Mateus 28: 19: “, dan
baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, “
Apakah artinya baptis? Orang Yahudi mempunyai kepercayaan
bahwa Allah akan menyelamatkan setiap manusia. Tetapi dari
fihak manusia ada yang menerima penyelamatan dari Allah dan
ada yang tidak mau. Mereka yang mau menerima penyelamatan
itu diharuskan bertobat, dan sebagai tanda tobat mereka
dibaptis. Upacara baptis biasanya dilakukan di sungai dengan
mencelupkan kepala mereka ke dalam air. Upacara baptis
sekarang diteruskan oleh semua Gereja Kristen dan Katolik
sebagai lambang penerimaan mereka akan iman Kristen, hanya
caranya yang berbeda. Ada Gereja yang membaptis dengan
betul-betul mencelupkan kepala calon baptis di sebuah
sungai, ada yang hanya mencucurkan air pada salah satu
bagian tubuh yang biasanya adalah kepala.
Upacara baptis itu kemudian diakui sebagai Sakramen.
(Sakramen = setiap ucapan dan perbuatan Yesus yang
mendatangkan Rahmat). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa baptis
ialah tanda bahwa manusia itu telah diselamatkan, karena
menurut kepercayaan umat Kristen pada waktu sekarang
dibaptis (= dipermandikan) semua dosanya dihapus.
Jadi ucapan Yesus dalam Mateus 28: 19: “ dan baptislah
mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dapatlah
diartikan, ” selamatkanlah mereka dengan nama (ajaran) Allah
dan seorang nabi dan lebih-lebih ajaran seorang penolong
yang datang sesudah Yesus.”
Tetapi siapakah “Penolong yang datang sesudah Yesus?”
Pauluskah? Karena Paulus adalah seorang pembaharu yang
datang sesudah Yesus. Pada peninjauan lebih lanjut kita akan
membahas siapakah Penolong itu.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Keturunan Ibrahim
Orang Yahudi, yang kemudian juga orang Kristen (Protestan
dan, Katolik) mempunyai kepercayaan bahwa Messias atau
penyelamat dunia, Juru Selamat; adalah berasal dari
keturunan Ibrahim, keturunan Daud. Sadar akan kepercayaan
ini, maka Mateus pada permulaan Injil-nya menulis bahwa
Yesus adalah keturunan Ibrahim, keturunan Daud. “Inilah
sisilah Yesus Kristus, maka Daud, anak Ibrahim ” (Mt. 1: 1).
Sedangkan silsilah itu ternyata merupakan sesuatu yang
dipaksakan. Perhatikanlah: setelah Mateus menyuguhkan kepada
kita deretan nama-nama yang merupakan deretan keturunan
Ibrahim dalam Injilnya pada pasal 1 ayat 2 sampai dengan 15,
maka pada ayat ke 16, Mateus menulis: “Yakub memperanakan
Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut
Kristus.
Kalau kita perhatikan dengan baik, maka yang menjadi
keturunan Ibrahim adalah Yusuf bukan Maria, Padahal orang
Kristen mengimani bahwa Yesus tidak lahir dari “hubungan”
Yusuf dan Maria. Jadi jelas bahwa Yesus sendiri menurut
Mateus adalah bukan keturunan Ibrahim, keturunan Daud.
Menurut kepercayaan orang Kristen bahwa Penyelamat dunia
akan lahir dari anak Ibrahim. Ibrahim sendiri beranak 2 dari
2 orang isteri pula, yakni Sara dan Hagar. Tetapi umat
Kristen menekankan bahwa anak Ibrahim yang syah adalah
Ishak, yang lahir dari Sara: sedang Ismail bukanlah anak
Ibrahim yang syah karena lahir dari seorang budak, jadi
tidak mungkin Juru Selamat Dunia lahir dari keturunan
Ismail. Betulkah Ismail bukan anak Ibrahim yang syah?
Sebagai dasar untuk membuktikan bahwa hanya Ishak yang
merupakan anak Ibrahim yang syah, umat Kristen mempergunakan
Kitab Kejadian 22: 2, Firman-NYA: “Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak.” Apakah
Ismail bukan anak Ibrahim yang syah? Hal ini nyata dibantah
sendiri oleh Kitab Kejadian pasal 21: 13: “Tetapi keturunan
dari hambamu itu (Ismail) juga akan KU-buat menjadi suatu
bangsa, karena iapun anakmu.”
Bangsa Yahudi (Israel) mempercayai bahwa mereka adalah
bangsa pilihan dimana sejarah penyelamatan manusia akan
selalu bersumber kepada dan dari bangsa itu. Jadi menurut
kepercayaan mereka Juru Selamat Dunia akan datang dari
bangsa Israel. Tetapi apakah keturunan Ibrahim itu hanya
yang lahir sebagai anak- anak Ishak? Rupanya hal ini
dibantah sendiri oleh Yesus Kristus: “Dan janganlah mengira,
kamu dapat berkata dalam hatimu: Ibrahim adalah bapa kami.
Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan
anak-anak Ibrahim dari batu-batu itu.” (Mateus 3: 9).
Jadi jelaslah bahwa keturunan Ibrahim bukan saja yang lahir
sebagai anak-anak Ishak tetapi juga dari batu-pun bisa jadi
keturunan Ibrahim, lebih-lebih anak-anak Ismail yang nyata
diakui dalam Kiitab Kejadian.
Kalau Juru Selamat Dunia harus lahir sebagai keturunan
Ibrahim maka tentu tidak menutup kemungkinan bahwa Juru
Selamat itu adalah lahir dari garis Ismail. Tetapi kalau
juga ditentukan bahwa Juru Selamat itu lahir dari garis
Ishak, tetapi apakah Juru Selamat itu juga harus “Anak
Daud?” Hal itupun akan ditinjau pada pasal-pasal berikut.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus dan Hukum Taurat
Apakah yang disebut Kitab Taurat? Taurat adalah merupakan
kumpulan lima buah Kitab yang kemudian dikenal sebagai
dikarang oleh Musa yang sekarang diterima oleh Umat Kristen
sebagai lima Kitab pertama dalam Perjanjian Lama. Ke-lima
Kitab itu ialah: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulang-tutur (Ulangan). Di dalam Kitab Taurat memuat Kisah
penciptaan bumi langit, sejarah manusia pertama, panggilan
Tuhan kepada Ibrahim, riwayat keturunan Ishak yang kemudian
dikenal sebagai bangsa Israel, perbudakan bangsa Israel oleh
Bangsa Mesir, panggilan Tuhan kepada Musa untuk
menyelamatkan Bangsa Israel juga memuat tentang hukum-hukum
moral yang wajib ditaati oleh Bangsa Israel.
Apakah tugas Yesus sehubungan dengan Hukum Taurat? Yesus
sendiri menegaskan misinya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa
AKU datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena itu aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat, sekalipun yang paling kecil dan
mengajarkan demikian, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Sorga” (Mateus 5: 17-19).
Salah satu HUKUM TAURAT ialah tentang SUNAT. Sunat dalam
Hukum Taurat dipandang sebagai satu perjanjian dengan Tuhan.
Hal ini dapat kita baca dalam Perjanjian Lama. “Lagi firman
Allah kepada Ibrahim: -Dari fihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-KU, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah
perjanjian-KU, yang harus kamu pegang, perjanjian antara AKU
dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara
kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatannya dan
itulah akan menjadi tanda perjanjian antara AKU dan kamu”
(Kejadian 17: 9-11).
Sunat, yang dipandang oleh Tuhan sebagai tanda perjanjian
antara Tuhan dan Ibrahim (serta keturunannya) telah dianggap
sesuatu yang tidak ada gunanya oleh Paulus. “Sunat memang
ada gunanya, jika engkau menaati Hukum Taurat; tetapi jika
engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi
gunanya. Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan
hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang
telah sunat?” (Surat Paulus kepada orang Kristen di Rom 2:
25-26).
Ternyata Paulus begitu pandai sekali memutar-balikkan
kalimat. Bagaimana mungkin orang yang tak bersunat bisa
dikatakan memperhatikan Hukum Taurat, jika Sunat itu sendiri
merupakan suatu kewajiban dari Hukum Taurat? Kalau kita
perhatikan ucapan Yesus di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa: Paulus akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Allah. Paulus dapat dianggap penyesat
dari Hukum Taurat yang Yesus sendiri tidak berani
merubahnya.
Kita ambil contoh lain dari begitu banyak Hukum Taurat yang
dilanggar oleh murid-murid Yesus sendiri, Hukum itu ialah
tentang hukum hari Sabat. “Katakanlah kepada orang Israel,
demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-KU harus kamu
pelihara, sebab itulah peringatan antara AKU dan kamu,
turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Aku-lah
TUHAN, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari
Sabat, sebab itulah hari Kudus bagimu; siapa yang melanggar
kekudusan hari Sabat, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap
orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu
harus dilenyapkan dari antara bangsanya. Enam hari lamanya
boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi
Tuhan; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari
Sabat, pastilah ia dihukum mati” (Kejadian 31: l3-15).
Hari Sabat dan segala kekudusannya yang sudah begitu tinggi
ditegaskan oleh Tuhan sampai-sampai kepada siapa yang
melanggar ancaman hukumannya adalah mati, telah dilanggar
sendiri oleh para murid Yesus dengan memetik gandum pada
hari Sabat (Mateus 12: 2). Akan kita menaruh hormatkah
kepada mereka yang melanggar hukum Taurat padahal guru
mereka sendiri mengatakan bahwa kedatangan-NYA bukan untuk
merubah hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya.
Kita kembali pada pertanyaan: Siapakah Penolong yang datang
sesudah Yesus? Pauluskah? Sekarang kita sendiri dapat
menjawab dengan tegas bahwa Penolong yang dimaksud oleh
Yesus yang akan datang sesudah beliau adalah bukan PAULUS,
karena Paulus telah menyelewengkan salah satu hukum Taurat
tentang sunat yang oleh Yesus orang semacam Paulus dikatakan
sebagai orang yang paling rendah dalam Kerajaan Allah.
Kalau kita mau kembali ucapan Yesus: ” dan baptislah mereka
dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” dan dapat kita
baca, ” selamatkanlah mereka dalam ajaran Allah, ajaran
para nabi dan ajaran seorang penolong yang datang sesudah
Yesus, ” Pertanyaan siapakah penolong itu ternyata belum
dapat kita jawab sekarang.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Hal Masuk Surga
Setiap orang tentu menginginkan bahwa setelah kehidupan di
dunia dia akan berpindah kekehidupan di akhirat yang
membahagiakan, atau masuk surga. Kebahagiaan di surga
sebagai suatu hal yang tak dapat diceriterakan dan
dibayangkan oleh panca indera.
Tentang hal in, Yesus menandaskan bahwa: “Aku berkata
kepadamu sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk
masuk kedalam Kerajaan Surga. Sekali lagi AKU berkata
kepadamu lebih mudah seekor unta masuk melalui tubang jarum
daripada seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah” (Mateus
19: 23-24).
Kita melihat bahwa lembaga yang disebut Gereja lebih-lebih
Gereja Katolik, secara nyata adalah suatu lembaga yang kaya.
Kekayaan mereka nampak pada Gedung-gedung Gereja, Rumah,
Sekolah milik mereka. Juga mobil-mobil mewah milik Gereja.
Walaupun mereka berkata bahwa itu semua dibutuhkan demi
charitatif (cinta-kasih), namun mereka toh tidak dapat
menyembunyikan kekayaan mereka.
Padahal Yesus sendiri menyuruh murid-muridnya supaya jangan
membaws emas dan perak atau tembaga dalam ikat pinggang,
jangan membawa bekal dalam perialanan, jangan membawa baju
dua helai, kasut atau tongkat (Mateus 10:9-10). Sudah
benarkah Gereja dalam menjalankan amanat Agung junjungan
mereka, Yesus Kristus? Mereka mungkin akan berkata, bahwa
setiap ayat Injil harus ditafsirkan dengan benar oleh kuasa
Gereja. Tetapi apakah tafsirannya yang tepat jika dikatakan
bahwa kita tidak boleh membawa emas, membawa perak dan
sebagainya?
Sesungguhnya semua orang di dunia ini dapat menjadi Kristen,
jika saja Gereja percaya penuh kepada Yesus tanpa reserve.
Apa yang diminta dengan penuh kepercayaan tentu akan diberi.
“AKU berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan
tidak bimbang, kamu bukan saja dapat berbuat apa yang
Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu
berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah
kedalam laut. Hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu
minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kami menerimanya.”
(Mateus 91: 21-22)
Gereja ternyata tidak mempunyai iman yang mendalam kepada
Yesus disamping dalam perjalanan sejarahnya membuat banyak
perobahan-perobahan sendiri terhadap ajaran-ajaran Yesus.
Itu pula sebabnya mengapa tidak semua orang di dunia ini
memeluk agama Kristen.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus Juru Selamat Bangsa Israel
Kepada siapakah sebetulnya Yesus diutus oleh Allah? Dalam
Injil Yohannes 20: ayat 21, Yesus bersabda: “Sama seperti
Bapa mengutus AKU, demikian juka sekarang AKU mengutus
kamu.” Luas perutusan Yesus kepada murid-murid-NYA adalah
sama dengan luas perutusan yang diterima oleh Yesus dari
Bapa. Jadi tidak mungkin Yesus mengutus murid-murid-Nya
lebih luas dari perutusan-Nya sendiri yang diterima-Nya dari
Bapa. Yesus dalam salah satu sabda-Nya pernah. bersabda
bahwa Dia diutus hanya kepada domba hilang dari Bangsa
Israeli.
Rupanya Yesus-pun mengutus murid-murid-Nya hanya kepada
Bangsa Israel saja. “Janganlah kamu menyimpang ke jalan
Bangsa lain atau masuks ke dalam kota orang Samaria
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari pada
Umat Israel” (Mateus 10: 5-6).
Bahwa Yesus adalah Utusan Allah khusus untuk Bangsa Israel,
menjadi lebih jelas lagi, ketika beliau menegaskan bahwa
para murid-Nya yang berjumlah 12 orang itu akan duduk pada
12 tahta untuk mengadili orang Yahudi. “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu pencitaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu, yang
telah mengikut Aku akan duduk juga di atas dua belas tahta
untuk menghakimi dua belas suku Israel” (Mateus 19:28).
Bagaimana ciri, Juru Selamat dunia yang dijanjikan oleh
Allah? Juru Selamat itu bukan hanya diutus untuk sesuatu
bangsa tertentu saja, akan tetapi haruslah dimaksudkan untuk
seluruh Bangsa. Yang kepadanya bangsa-bangsa akan berharap,
Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa (semua
bangsa), bukan hanya kepada satu bangsa tertentu saja. Untuk
ini maka Nabi Yesaya, tokoh Perjanjian Lama yang terkenal
meramalkan: “Lihatlah, itu Hamba-KU yang KU-pilih, yang
Ku-kasihi yang kepadanya jiwa-KU berkenan; Aku akan menaruh
roh-KU keatas-Nya, dan ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa” (Mateus 12: 18). “Dan pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap” (Mateus 12: 21).
Sabda Yesus yang perlu juga kita perhatikan adalah yang
tercantum dalam Injil Mateus 10:41: “Barang siapa yang
menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima ubah
nabi, dan barang siapa yang menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah sebagai orang benar.”
Kita kembali kepada pertanyaan pada pasal-pasal yang lalu:
Siapakah Penolong yang dijanjikan oleh Yesus yang akan
datang sesudah Yesus? Tentu seorang nabi, karena jelas bukan
Paulus? Sekarang pertanyaan kita: “Siapakah nabi itu?” Kita
belum tahu, tetapi pasti harus seorang nabi, utusan Allah.
Yesus memang Juru Selamat, tetapi seperti apa yang pernah
ditandaskan-Nya sendiri bahwa beliau datang untuk domba
bangsa Israel yang hilang. Kalau Yesus sudah memberikan
pertanyaan tentang dirinya dan murid-murid-Nya begitu jelas,
apakah kita harus berkata bahwa Yesus dikirim Allah untuk
semua bangsa? Dengan menyatakan hal itu maka berarti bahwa
kita tidak menaruh hormat kepada beliau, baik selaku pribadi
maupun selaku Nabi Allah yang besar. Kalau Yesus sendiri
lebih senang memakai predikat: “Anak manusia,” mengapa kita
harus memaksakan dengan mengatakan bahwa beliau adalah:
“Anak Allah?” Apakah Yesus sendiri tidak akan marah kalau
diri-Nya disebut dengan cara yang tidak benar, walaupun
predikat yang kita berikan kepadanya lebih tinggi?
Pernah pada suatu waktu Bapak Presiden Soeharto begitu marah
sekali ketika majalah “POP” menulis tentang silsilahnya
dimana dikatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah keturunan
bangsawan, keturunan kraton. Artikel semacam itu kemudian
dibantah sendiri oleh beliau, bahkan dianggap sebagai
penghinaan; dalam kesempatan itu beliau menandaskan bahwa
beliau hanya seorang anak petani biasa.
Dengan menyebut Yesus sebagai Anak Allah, kita telah berbuat
kesalahan yang besar, sebab Yesus sendiri tidak pernah
menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, bahkan sebutan itu
ternyata berlaku untuk semua orang yang membawa damai
seperti yang pernah kita singgung pada bab pertama tentang
TRINITAS. Dengan menyebut sesuatu yang tidak benar yang
menyimpang dari apa yang dikatakan Yesus sendiri berarti
kita tidak menyambut Yesus sebagai Nabi Allah yang benar.
Dan apakah Umat Kristen telah menyambut Utusan Allah sesudah
Yesus dengan benar? Apakah Muhammad itu utusan Allah? Apakah
ada bukti-bukti kenabian melekat pada diri beliau? Apakah
Yesus juga menyebut hal itu? Semoga pasal yang terakhir dan
uraian kami akan dapat menjawab pertanyaan di atas. Mungkin
jawaban yang akan diperoleh tidak begitu memuaskan pada saat
permulaan tetapi jika Saudara mau merenungkan, dan
lebih-lebih mempelajari dari buku-buku yang bobot ilmlyahnya
lebih tinggi dari ini; kami percaya bahwa Saudara akan
mempunyai kepuasan yang Saudara harapkan. Semoga.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?
Bangsa Yahudi/Israel mempunyai keyakinan bahwa Juru Selamat
Dunia adalah keturunan Ibrahim dan juga keturunan Daud, hal
ini berarti Juru Selamat Dunia adalah keturunan Ibrahim dari
garis Ishak bukan dari garis Ismail. Tetapi ternyata
keyakinan itu sendiri disangkal oleh Yesus sendiri.
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya
kepada mereka, kata-Nya: “Apakah pendapatmu tentang Mesias
(Juru Selamat)?” “Anak siapakah Dia?” Kata mereka
kepada-Nya: “Anak Daud.” Kata Yesus kepada mereka: “Jika
demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia Tuhan-nya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuhan-ku: duduklah di sebelah kanan-Ku sampai
musuh-musuh-Mu kutaruh dibawah kaki-Mu. Jadi jika Daud
menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?”
Tidak ada seorangpun yang berani menanyakan sesuatu
kepada-Nya” (Mateus 22: 41-46).
Untuk mengklaim bahwa Juru Selamat Dunia adalah Bangsa
Yahudi/Israel maka Mateus tidak segan-segan untuk memaksakan
silsilah Yesus menjadi sedemikian rupa, sehingga Yesus
menjadi “Anak Ibrahim, Anak Daud.” Tetapi jika ada bukti
bahwa Yesus memang benar Anak Daud, namun kenyataan ini
tidak bisa membuktikan bahwa Dia adalah Mesias, karena
terhadap itu Yesus bahkan telah membantahnya.
Yesus memang Mesias tetapi hanya untuk Bangsa Israel saja.
Pada suatu hari Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya:
“Menurut kamu, siapakah Aku?” Jawab Petrus: “Messias dari
Allah.” Dalam sejarah umat manusia telah beberapa saja Tuhan
mengirim Nabi kepada Bangsa Israel, tetapi ternyata seperti
Yesus sering-kali ucapkan bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
yang tegar hati; maka untuk itulah kiranya Tuhan mengirim
Nabi Bangsa Israel, Nabi yang terbesar dari nabi-nabi
sebelumnya agar bangsa Israel menjadi selamat. Jadi Yesus
memang Juru Selamat Bangsa Israel. Kita tidak boleh
menyangkal kenyataan ini, sebab setiap orang yang mengakui
Yesus di depan manusia akan diakui juga oleh Yesus di
hadapan Tuhan, dan barang siapa yang menyangkal Yesus di
hadapan manusia akan disangkal Yesus dihadapan Allah.
(Mateus 10: 32-33). Alhamdulillah, Umat Islam bukan termasuk
Umat yang menyangkal Yesus Umat Islam mengakui bahwa beliau
adalah Utusan Allah, Nabi Besar dari deretan Nabi-Nabi
sebelumnya.
Rupanya karena Bangsa lsrael memang merupakan bangsa yang
tegar hati sampai-sampai Yesus bersabda: “Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan
buah Kerajaan Allah” (Mateus 21: 43)
Bangsa apa yang dimaksud oleh Yesus? Janji Tuhan akan tetap
terlaksana. Demikian juga janji Tuhan kepada Ibrahim.
Ibrahim mempunyai dua orang anak, yaitu Ishak dan Ismail.
Keduanya menurunkan bangsa yang besar, ialah Bangsa Israel
dan Bangsa Arab. Jadi jika Kerajaan diambil dari bangsa
Israel, maka akan lebih mudah masuk pada akal jika kemudian
diserahkan kepada Bangsa Arab. Jadi akan masuk diakal jikBa
Juru Selamat Dunia akan lahir dari Bangsa Arab, yakni
keturunan Ibrahim dari garis Ismail. Apakah hal ini mungkin?
Dalam Mateus 21: 42 dan juga Mazmur 118: 22-23, kita
membaca: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari fihak Tuhan suatu
perbuatan ajaib di mata Kita. Apakah yang dimaksud batu yang
dibuang itu? Dan apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
Atas anjuran dari Sarah: “Usirlah hamba perempuan itu
beserta anaknya!” (Kejadian 21 : 10) maka Ibrahim lalu
membuang Hagar dan Ismail. Bukankah hal itu jelas bagi kita,
bahwa keturunan Ibrahim dari garis Ismail telah dibuang oleh
Ibrahim sendiri sebagai tukang bangunan? Apakah batu penjuru
itu? Kita tahu bahwa semua orang Islam yang bersembahyang
menghadap kepada penjuru yang samas yakni Ka’bah.
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus –
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
oleh Yohannes jherudin
AGAMA NASRANI
3 january 2013
Dogma yaag terbesar dalam Agama Kristen, baik Protestan
maupun Katolik adalah tentang: TRINITAS. Kepadanya semua
ajaran dan dogma yang ditetapkan kemudian tergantung. Yang
dimaksud dengan Trinitas ialah suatu kepercayaan bahwa Tuhan
adalah satu dalam tiga pribadi, yakni Allah Bapa, Allah
Putera (anak) yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dogma tentang Trinitas baru dirumuskan dalam abad ke IV
dalam suatu Konsili di Nicea. Konsili itu diikuti oleh para
Uskup, Theolog kenamaan dan banyak Sarjana Gereja. Keputusan
Konsili itu dirumuskan dalam 12 Sahadat para Rasul, di mana
dirumuskan bahwa ketiga pribadi dalam Allah yang satu itu
adalah sejajar, walaupun digunakan istilah Bapa dan Anak;
Dalam doa litani Umat Katolik sebutan Trinitas dirumuskan
dengan kata-kata: “Allah Tritunggal Kudus Tuhan Yang Maha
Esa.”
Rumusan Konsili Nicea abad ke IV tentang TRINITAS itu
mendasarkan pada ucapan Yesus Kristus sendiri dalam Injil
Mateus 28: 19 “Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa
murid-KU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus “
Tetapi apakah benar bahwa ucapan Yesus itu dimaksudkan oleh
Yesus sendiri untuk mengajar bahwa dalam Allah yang Esa itu
terdapat tiga pribadi, sebab Yesus sendiri secara explicit
tidak pernah mengatakan hal itu.
Apakah pengakuan orang Kristen tentang Allah tidak
bertentangan dengan Ke-ESA-an Allah itu sendiri? Umat
Eristen sendiri sulit untuk menjelaskannya; karena itu
mereka selalu melarikan diri pada jawaban: misteri Tuhan
yang sulit diungkapkan.” Bahkan untuk memperkuat jawaban
itu, mereka selalu menceriterakan kisah Agustinus, Uskup
Hipo yang juga pernah mengalami kebimbangan tentang
TRINITAS. Untuk memecahkan hal itu Uskup Agustinus
berjalan-jalan di tepi laut. Di situ Agustinus bertemu
dengan seorang anak kecil yang sedang membuat sumur-sumuran
dengan menggali pasir di tepi laut itu. Uskup Hipo itu
bertanya: “Untuk apakah sumur-sumur itu, nak?” Anak itu
menjawab, “Saya akan memasukkan semua air laut ke dalam
sumur ini.” Akhirnya, Agustinus mengambil kesimpulan,
misteri Tuhan adalah begitu luas seperti luasnya samudera
yang tak kelihatan tepinya; sedang otak manusia hanya
terbatas seperti sumur-sumuran yang dibuat oleh anak kecil
itu. Jadi tidak mungkin kita dapat mengerti dengan jelas
misteri Allah; oleh karena itu walaupun Trinitas merupakan
hal yang sulit, terimalah saja seperti itu,
Marilah kita membuka halaman pertama dari Al-Kitab, pada
Kitab Kejadian (Genesis = Purwaning Dumadi) pada pasal yang
pertama. Pada Kejadian 1:26, kita baca: Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita “ Dalam anak ayat yang sependek itu kita menjumpai 2
kata “kita,” sebagai kataganti untuk Allah. Bukankah dengan
kata “kita” terkandung pengertian ada lebih dari satu Allah?
Mungkinkah kataganti untuk Allah memang dipakai kata “kita”?
Tetapi kalau kita membuka lebih lanjut pada Kejadian 1:29
kita baca : Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, AKU memberikan
kepadamu.” Mengapa di sini dipakai kata AKU untuk ganti
Allah? Bukankah dengan melihat kenyataan ini kita bisa
menarik kesimpulan bahwa memang sungguh ada lebih dari satu
Allah?
Sekarang yang hendak kita persoalkan ialah Sabda Yesus pada
Injil Mateus 28: 19; siapakah sebetulnya Bapa, Anak dan Roh
Kudus seperti sabda Yesus dalam Mateus 28: 19? Sering orang
Kristen mengatakan bahwa pengertian Umat Islam tentang Allah
masih kurang lengkap, sebab orang Islam hanya mengenal Allah
Bapa saja. Baiklah, kita setuju saja dengan mereka bahwa
yang kita imani sebagai Allah adalah Allah Bapa seperti yang
diimani oleh orang Kristen, tetapi siapakah anak dan
siapakah Roh Kudus?
Kalau kita membaca seluruh isi Perjanjian Lama, maka semua
Nabi dan orang Kudus pada waktu itu disebut sebagai Anak
Allah. Bahkan oleh Yesus sebutan “Anak Allah” itu diperluas
bagi mereka yang membawa damai. Dalam kotbah di bukit yang
kemudian terkenal dengan Delapan Sabda Bahagia Yesus
bersabda: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mateus 5: 9).
Jadi jelas bahwa sebutan Anak Allah bukan monopoli pribadi
Yesus sendiri, tetapi untuk semua Nabi dan mereka yang
membawa damai, Yesus sendiri dalam Mateus 6:9 mengajar
murid-murid-NYA sebuah doa yang kemudian menjadi terkenal
dengan sebutan: “DOA BAPA KAMI.” Dalam doa itu Yesus
mengajar kepada kita agar menyebut “Bapa” kepada Allah yang
ada di Surga. Hal ini nyata juga kalau kita perhatikan sabda
Yesus pada Mateus 15: 13. Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang
ditanam Bapa-Ku” Dalam ayat itu Yesus menyebut Allah dengan
perkataan Bapa-KU, sedang di ayat lain Yesus menyebut Allah
dengan perkataan Bapa-mu (Mateus 10:20). Yesus sendiri
rupanya lebih senang dengan predikat “Anak manusia.”
(Periksalah Injil Mateus pasal 16 keseluruhan).
Sekarang siapakah Roh Kudus itu? Untuk itu Yesus menjelaskan
sebagai berikut: “AKU (Yesus) akan minta kepada Bapa, dan IA
akan memberikan kepadamu seorang Ponolong yang lain, supaya
IA menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran (Injil Yohanes 14:
16). Jadi Penolong yang akan datang adalah seorang (tentunya
seorang manusia). Sedang sesuatu disebut Roh ialah jika ia
sudah mati atau belum lahir. Jadi jelaslah bahwa Penolong
yang dijanjikan Yesus adalah seorang yang belum lahir.
Siapakah dia? Mungkinkah Paulus? Baiklah, hal ini akan kita
tinjau lebih lanjut.
Bila kembali kepada ucapan Yesus pada Mateus 28: 19: “, dan
baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, “
Apakah artinya baptis? Orang Yahudi mempunyai kepercayaan
bahwa Allah akan menyelamatkan setiap manusia. Tetapi dari
fihak manusia ada yang menerima penyelamatan dari Allah dan
ada yang tidak mau. Mereka yang mau menerima penyelamatan
itu diharuskan bertobat, dan sebagai tanda tobat mereka
dibaptis. Upacara baptis biasanya dilakukan di sungai dengan
mencelupkan kepala mereka ke dalam air. Upacara baptis
sekarang diteruskan oleh semua Gereja Kristen dan Katolik
sebagai lambang penerimaan mereka akan iman Kristen, hanya
caranya yang berbeda. Ada Gereja yang membaptis dengan
betul-betul mencelupkan kepala calon baptis di sebuah
sungai, ada yang hanya mencucurkan air pada salah satu
bagian tubuh yang biasanya adalah kepala.
Upacara baptis itu kemudian diakui sebagai Sakramen.
(Sakramen = setiap ucapan dan perbuatan Yesus yang
mendatangkan Rahmat). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa baptis
ialah tanda bahwa manusia itu telah diselamatkan, karena
menurut kepercayaan umat Kristen pada waktu sekarang
dibaptis (= dipermandikan) semua dosanya dihapus.
Jadi ucapan Yesus dalam Mateus 28: 19: “ dan baptislah
mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dapatlah
diartikan, ” selamatkanlah mereka dengan nama (ajaran) Allah
dan seorang nabi dan lebih-lebih ajaran seorang penolong
yang datang sesudah Yesus.”
Tetapi siapakah “Penolong yang datang sesudah Yesus?”
Pauluskah? Karena Paulus adalah seorang pembaharu yang
datang sesudah Yesus. Pada peninjauan lebih lanjut kita akan
membahas siapakah Penolong itu.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Keturunan Ibrahim
Orang Yahudi, yang kemudian juga orang Kristen (Protestan
dan, Katolik) mempunyai kepercayaan bahwa Messias atau
penyelamat dunia, Juru Selamat; adalah berasal dari
keturunan Ibrahim, keturunan Daud. Sadar akan kepercayaan
ini, maka Mateus pada permulaan Injil-nya menulis bahwa
Yesus adalah keturunan Ibrahim, keturunan Daud. “Inilah
sisilah Yesus Kristus, maka Daud, anak Ibrahim ” (Mt. 1: 1).
Sedangkan silsilah itu ternyata merupakan sesuatu yang
dipaksakan. Perhatikanlah: setelah Mateus menyuguhkan kepada
kita deretan nama-nama yang merupakan deretan keturunan
Ibrahim dalam Injilnya pada pasal 1 ayat 2 sampai dengan 15,
maka pada ayat ke 16, Mateus menulis: “Yakub memperanakan
Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut
Kristus.
Kalau kita perhatikan dengan baik, maka yang menjadi
keturunan Ibrahim adalah Yusuf bukan Maria, Padahal orang
Kristen mengimani bahwa Yesus tidak lahir dari “hubungan”
Yusuf dan Maria. Jadi jelas bahwa Yesus sendiri menurut
Mateus adalah bukan keturunan Ibrahim, keturunan Daud.
Menurut kepercayaan orang Kristen bahwa Penyelamat dunia
akan lahir dari anak Ibrahim. Ibrahim sendiri beranak 2 dari
2 orang isteri pula, yakni Sara dan Hagar. Tetapi umat
Kristen menekankan bahwa anak Ibrahim yang syah adalah
Ishak, yang lahir dari Sara: sedang Ismail bukanlah anak
Ibrahim yang syah karena lahir dari seorang budak, jadi
tidak mungkin Juru Selamat Dunia lahir dari keturunan
Ismail. Betulkah Ismail bukan anak Ibrahim yang syah?
Sebagai dasar untuk membuktikan bahwa hanya Ishak yang
merupakan anak Ibrahim yang syah, umat Kristen mempergunakan
Kitab Kejadian 22: 2, Firman-NYA: “Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak.” Apakah
Ismail bukan anak Ibrahim yang syah? Hal ini nyata dibantah
sendiri oleh Kitab Kejadian pasal 21: 13: “Tetapi keturunan
dari hambamu itu (Ismail) juga akan KU-buat menjadi suatu
bangsa, karena iapun anakmu.”
Bangsa Yahudi (Israel) mempercayai bahwa mereka adalah
bangsa pilihan dimana sejarah penyelamatan manusia akan
selalu bersumber kepada dan dari bangsa itu. Jadi menurut
kepercayaan mereka Juru Selamat Dunia akan datang dari
bangsa Israel. Tetapi apakah keturunan Ibrahim itu hanya
yang lahir sebagai anak- anak Ishak? Rupanya hal ini
dibantah sendiri oleh Yesus Kristus: “Dan janganlah mengira,
kamu dapat berkata dalam hatimu: Ibrahim adalah bapa kami.
Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan
anak-anak Ibrahim dari batu-batu itu.” (Mateus 3: 9).
Jadi jelaslah bahwa keturunan Ibrahim bukan saja yang lahir
sebagai anak-anak Ishak tetapi juga dari batu-pun bisa jadi
keturunan Ibrahim, lebih-lebih anak-anak Ismail yang nyata
diakui dalam Kiitab Kejadian.
Kalau Juru Selamat Dunia harus lahir sebagai keturunan
Ibrahim maka tentu tidak menutup kemungkinan bahwa Juru
Selamat itu adalah lahir dari garis Ismail. Tetapi kalau
juga ditentukan bahwa Juru Selamat itu lahir dari garis
Ishak, tetapi apakah Juru Selamat itu juga harus “Anak
Daud?” Hal itupun akan ditinjau pada pasal-pasal berikut.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus dan Hukum Taurat
Apakah yang disebut Kitab Taurat? Taurat adalah merupakan
kumpulan lima buah Kitab yang kemudian dikenal sebagai
dikarang oleh Musa yang sekarang diterima oleh Umat Kristen
sebagai lima Kitab pertama dalam Perjanjian Lama. Ke-lima
Kitab itu ialah: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulang-tutur (Ulangan). Di dalam Kitab Taurat memuat Kisah
penciptaan bumi langit, sejarah manusia pertama, panggilan
Tuhan kepada Ibrahim, riwayat keturunan Ishak yang kemudian
dikenal sebagai bangsa Israel, perbudakan bangsa Israel oleh
Bangsa Mesir, panggilan Tuhan kepada Musa untuk
menyelamatkan Bangsa Israel juga memuat tentang hukum-hukum
moral yang wajib ditaati oleh Bangsa Israel.
Apakah tugas Yesus sehubungan dengan Hukum Taurat? Yesus
sendiri menegaskan misinya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa
AKU datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena itu aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat, sekalipun yang paling kecil dan
mengajarkan demikian, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Sorga” (Mateus 5: 17-19).
Salah satu HUKUM TAURAT ialah tentang SUNAT. Sunat dalam
Hukum Taurat dipandang sebagai satu perjanjian dengan Tuhan.
Hal ini dapat kita baca dalam Perjanjian Lama. “Lagi firman
Allah kepada Ibrahim: -Dari fihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-KU, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah
perjanjian-KU, yang harus kamu pegang, perjanjian antara AKU
dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara
kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatannya dan
itulah akan menjadi tanda perjanjian antara AKU dan kamu”
(Kejadian 17: 9-11).
Sunat, yang dipandang oleh Tuhan sebagai tanda perjanjian
antara Tuhan dan Ibrahim (serta keturunannya) telah dianggap
sesuatu yang tidak ada gunanya oleh Paulus. “Sunat memang
ada gunanya, jika engkau menaati Hukum Taurat; tetapi jika
engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi
gunanya. Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan
hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang
telah sunat?” (Surat Paulus kepada orang Kristen di Rom 2:
25-26).
Ternyata Paulus begitu pandai sekali memutar-balikkan
kalimat. Bagaimana mungkin orang yang tak bersunat bisa
dikatakan memperhatikan Hukum Taurat, jika Sunat itu sendiri
merupakan suatu kewajiban dari Hukum Taurat? Kalau kita
perhatikan ucapan Yesus di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa: Paulus akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Allah. Paulus dapat dianggap penyesat
dari Hukum Taurat yang Yesus sendiri tidak berani
merubahnya.
Kita ambil contoh lain dari begitu banyak Hukum Taurat yang
dilanggar oleh murid-murid Yesus sendiri, Hukum itu ialah
tentang hukum hari Sabat. “Katakanlah kepada orang Israel,
demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-KU harus kamu
pelihara, sebab itulah peringatan antara AKU dan kamu,
turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Aku-lah
TUHAN, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari
Sabat, sebab itulah hari Kudus bagimu; siapa yang melanggar
kekudusan hari Sabat, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap
orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu
harus dilenyapkan dari antara bangsanya. Enam hari lamanya
boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi
Tuhan; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari
Sabat, pastilah ia dihukum mati” (Kejadian 31: l3-15).
Hari Sabat dan segala kekudusannya yang sudah begitu tinggi
ditegaskan oleh Tuhan sampai-sampai kepada siapa yang
melanggar ancaman hukumannya adalah mati, telah dilanggar
sendiri oleh para murid Yesus dengan memetik gandum pada
hari Sabat (Mateus 12: 2). Akan kita menaruh hormatkah
kepada mereka yang melanggar hukum Taurat padahal guru
mereka sendiri mengatakan bahwa kedatangan-NYA bukan untuk
merubah hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya.
Kita kembali pada pertanyaan: Siapakah Penolong yang datang
sesudah Yesus? Pauluskah? Sekarang kita sendiri dapat
menjawab dengan tegas bahwa Penolong yang dimaksud oleh
Yesus yang akan datang sesudah beliau adalah bukan PAULUS,
karena Paulus telah menyelewengkan salah satu hukum Taurat
tentang sunat yang oleh Yesus orang semacam Paulus dikatakan
sebagai orang yang paling rendah dalam Kerajaan Allah.
Kalau kita mau kembali ucapan Yesus: ” dan baptislah mereka
dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” dan dapat kita
baca, ” selamatkanlah mereka dalam ajaran Allah, ajaran
para nabi dan ajaran seorang penolong yang datang sesudah
Yesus, ” Pertanyaan siapakah penolong itu ternyata belum
dapat kita jawab sekarang.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Hal Masuk Surga
Setiap orang tentu menginginkan bahwa setelah kehidupan di
dunia dia akan berpindah kekehidupan di akhirat yang
membahagiakan, atau masuk surga. Kebahagiaan di surga
sebagai suatu hal yang tak dapat diceriterakan dan
dibayangkan oleh panca indera.
Tentang hal in, Yesus menandaskan bahwa: “Aku berkata
kepadamu sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk
masuk kedalam Kerajaan Surga. Sekali lagi AKU berkata
kepadamu lebih mudah seekor unta masuk melalui tubang jarum
daripada seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah” (Mateus
19: 23-24).
Kita melihat bahwa lembaga yang disebut Gereja lebih-lebih
Gereja Katolik, secara nyata adalah suatu lembaga yang kaya.
Kekayaan mereka nampak pada Gedung-gedung Gereja, Rumah,
Sekolah milik mereka. Juga mobil-mobil mewah milik Gereja.
Walaupun mereka berkata bahwa itu semua dibutuhkan demi
charitatif (cinta-kasih), namun mereka toh tidak dapat
menyembunyikan kekayaan mereka.
Padahal Yesus sendiri menyuruh murid-muridnya supaya jangan
membaws emas dan perak atau tembaga dalam ikat pinggang,
jangan membawa bekal dalam perialanan, jangan membawa baju
dua helai, kasut atau tongkat (Mateus 10:9-10). Sudah
benarkah Gereja dalam menjalankan amanat Agung junjungan
mereka, Yesus Kristus? Mereka mungkin akan berkata, bahwa
setiap ayat Injil harus ditafsirkan dengan benar oleh kuasa
Gereja. Tetapi apakah tafsirannya yang tepat jika dikatakan
bahwa kita tidak boleh membawa emas, membawa perak dan
sebagainya?
Sesungguhnya semua orang di dunia ini dapat menjadi Kristen,
jika saja Gereja percaya penuh kepada Yesus tanpa reserve.
Apa yang diminta dengan penuh kepercayaan tentu akan diberi.
“AKU berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan
tidak bimbang, kamu bukan saja dapat berbuat apa yang
Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu
berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah
kedalam laut. Hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu
minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kami menerimanya.”
(Mateus 91: 21-22)
Gereja ternyata tidak mempunyai iman yang mendalam kepada
Yesus disamping dalam perjalanan sejarahnya membuat banyak
perobahan-perobahan sendiri terhadap ajaran-ajaran Yesus.
Itu pula sebabnya mengapa tidak semua orang di dunia ini
memeluk agama Kristen.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus Juru Selamat Bangsa Israel
Kepada siapakah sebetulnya Yesus diutus oleh Allah? Dalam
Injil Yohannes 20: ayat 21, Yesus bersabda: “Sama seperti
Bapa mengutus AKU, demikian juka sekarang AKU mengutus
kamu.” Luas perutusan Yesus kepada murid-murid-NYA adalah
sama dengan luas perutusan yang diterima oleh Yesus dari
Bapa. Jadi tidak mungkin Yesus mengutus murid-murid-Nya
lebih luas dari perutusan-Nya sendiri yang diterima-Nya dari
Bapa. Yesus dalam salah satu sabda-Nya pernah. bersabda
bahwa Dia diutus hanya kepada domba hilang dari Bangsa
Israeli.
Rupanya Yesus-pun mengutus murid-murid-Nya hanya kepada
Bangsa Israel saja. “Janganlah kamu menyimpang ke jalan
Bangsa lain atau masuks ke dalam kota orang Samaria
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari pada
Umat Israel” (Mateus 10: 5-6).
Bahwa Yesus adalah Utusan Allah khusus untuk Bangsa Israel,
menjadi lebih jelas lagi, ketika beliau menegaskan bahwa
para murid-Nya yang berjumlah 12 orang itu akan duduk pada
12 tahta untuk mengadili orang Yahudi. “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu pencitaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu, yang
telah mengikut Aku akan duduk juga di atas dua belas tahta
untuk menghakimi dua belas suku Israel” (Mateus 19:28).
Bagaimana ciri, Juru Selamat dunia yang dijanjikan oleh
Allah? Juru Selamat itu bukan hanya diutus untuk sesuatu
bangsa tertentu saja, akan tetapi haruslah dimaksudkan untuk
seluruh Bangsa. Yang kepadanya bangsa-bangsa akan berharap,
Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa (semua
bangsa), bukan hanya kepada satu bangsa tertentu saja. Untuk
ini maka Nabi Yesaya, tokoh Perjanjian Lama yang terkenal
meramalkan: “Lihatlah, itu Hamba-KU yang KU-pilih, yang
Ku-kasihi yang kepadanya jiwa-KU berkenan; Aku akan menaruh
roh-KU keatas-Nya, dan ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa” (Mateus 12: 18). “Dan pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap” (Mateus 12: 21).
Sabda Yesus yang perlu juga kita perhatikan adalah yang
tercantum dalam Injil Mateus 10:41: “Barang siapa yang
menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima ubah
nabi, dan barang siapa yang menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah sebagai orang benar.”
Kita kembali kepada pertanyaan pada pasal-pasal yang lalu:
Siapakah Penolong yang dijanjikan oleh Yesus yang akan
datang sesudah Yesus? Tentu seorang nabi, karena jelas bukan
Paulus? Sekarang pertanyaan kita: “Siapakah nabi itu?” Kita
belum tahu, tetapi pasti harus seorang nabi, utusan Allah.
Yesus memang Juru Selamat, tetapi seperti apa yang pernah
ditandaskan-Nya sendiri bahwa beliau datang untuk domba
bangsa Israel yang hilang. Kalau Yesus sudah memberikan
pertanyaan tentang dirinya dan murid-murid-Nya begitu jelas,
apakah kita harus berkata bahwa Yesus dikirim Allah untuk
semua bangsa? Dengan menyatakan hal itu maka berarti bahwa
kita tidak menaruh hormat kepada beliau, baik selaku pribadi
maupun selaku Nabi Allah yang besar. Kalau Yesus sendiri
lebih senang memakai predikat: “Anak manusia,” mengapa kita
harus memaksakan dengan mengatakan bahwa beliau adalah:
“Anak Allah?” Apakah Yesus sendiri tidak akan marah kalau
diri-Nya disebut dengan cara yang tidak benar, walaupun
predikat yang kita berikan kepadanya lebih tinggi?
Pernah pada suatu waktu Bapak Presiden Soeharto begitu marah
sekali ketika majalah “POP” menulis tentang silsilahnya
dimana dikatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah keturunan
bangsawan, keturunan kraton. Artikel semacam itu kemudian
dibantah sendiri oleh beliau, bahkan dianggap sebagai
penghinaan; dalam kesempatan itu beliau menandaskan bahwa
beliau hanya seorang anak petani biasa.
Dengan menyebut Yesus sebagai Anak Allah, kita telah berbuat
kesalahan yang besar, sebab Yesus sendiri tidak pernah
menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, bahkan sebutan itu
ternyata berlaku untuk semua orang yang membawa damai
seperti yang pernah kita singgung pada bab pertama tentang
TRINITAS. Dengan menyebut sesuatu yang tidak benar yang
menyimpang dari apa yang dikatakan Yesus sendiri berarti
kita tidak menyambut Yesus sebagai Nabi Allah yang benar.
Dan apakah Umat Kristen telah menyambut Utusan Allah sesudah
Yesus dengan benar? Apakah Muhammad itu utusan Allah? Apakah
ada bukti-bukti kenabian melekat pada diri beliau? Apakah
Yesus juga menyebut hal itu? Semoga pasal yang terakhir dan
uraian kami akan dapat menjawab pertanyaan di atas. Mungkin
jawaban yang akan diperoleh tidak begitu memuaskan pada saat
permulaan tetapi jika Saudara mau merenungkan, dan
lebih-lebih mempelajari dari buku-buku yang bobot ilmlyahnya
lebih tinggi dari ini; kami percaya bahwa Saudara akan
mempunyai kepuasan yang Saudara harapkan. Semoga.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?
Bangsa Yahudi/Israel mempunyai keyakinan bahwa Juru Selamat
Dunia adalah keturunan Ibrahim dan juga keturunan Daud, hal
ini berarti Juru Selamat Dunia adalah keturunan Ibrahim dari
garis Ishak bukan dari garis Ismail. Tetapi ternyata
keyakinan itu sendiri disangkal oleh Yesus sendiri.
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya
kepada mereka, kata-Nya: “Apakah pendapatmu tentang Mesias
(Juru Selamat)?” “Anak siapakah Dia?” Kata mereka
kepada-Nya: “Anak Daud.” Kata Yesus kepada mereka: “Jika
demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia Tuhan-nya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuhan-ku: duduklah di sebelah kanan-Ku sampai
musuh-musuh-Mu kutaruh dibawah kaki-Mu. Jadi jika Daud
menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?”
Tidak ada seorangpun yang berani menanyakan sesuatu
kepada-Nya” (Mateus 22: 41-46).
Untuk mengklaim bahwa Juru Selamat Dunia adalah Bangsa
Yahudi/Israel maka Mateus tidak segan-segan untuk memaksakan
silsilah Yesus menjadi sedemikian rupa, sehingga Yesus
menjadi “Anak Ibrahim, Anak Daud.” Tetapi jika ada bukti
bahwa Yesus memang benar Anak Daud, namun kenyataan ini
tidak bisa membuktikan bahwa Dia adalah Mesias, karena
terhadap itu Yesus bahkan telah membantahnya.
Yesus memang Mesias tetapi hanya untuk Bangsa Israel saja.
Pada suatu hari Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya:
“Menurut kamu, siapakah Aku?” Jawab Petrus: “Messias dari
Allah.” Dalam sejarah umat manusia telah beberapa saja Tuhan
mengirim Nabi kepada Bangsa Israel, tetapi ternyata seperti
Yesus sering-kali ucapkan bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
yang tegar hati; maka untuk itulah kiranya Tuhan mengirim
Nabi Bangsa Israel, Nabi yang terbesar dari nabi-nabi
sebelumnya agar bangsa Israel menjadi selamat. Jadi Yesus
memang Juru Selamat Bangsa Israel. Kita tidak boleh
menyangkal kenyataan ini, sebab setiap orang yang mengakui
Yesus di depan manusia akan diakui juga oleh Yesus di
hadapan Tuhan, dan barang siapa yang menyangkal Yesus di
hadapan manusia akan disangkal Yesus dihadapan Allah.
(Mateus 10: 32-33). Alhamdulillah, Umat Islam bukan termasuk
Umat yang menyangkal Yesus Umat Islam mengakui bahwa beliau
adalah Utusan Allah, Nabi Besar dari deretan Nabi-Nabi
sebelumnya.
Rupanya karena Bangsa lsrael memang merupakan bangsa yang
tegar hati sampai-sampai Yesus bersabda: “Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan
buah Kerajaan Allah” (Mateus 21: 43)
Bangsa apa yang dimaksud oleh Yesus? Janji Tuhan akan tetap
terlaksana. Demikian juga janji Tuhan kepada Ibrahim.
Ibrahim mempunyai dua orang anak, yaitu Ishak dan Ismail.
Keduanya menurunkan bangsa yang besar, ialah Bangsa Israel
dan Bangsa Arab. Jadi jika Kerajaan diambil dari bangsa
Israel, maka akan lebih mudah masuk pada akal jika kemudian
diserahkan kepada Bangsa Arab. Jadi akan masuk diakal jikBa
Juru Selamat Dunia akan lahir dari Bangsa Arab, yakni
keturunan Ibrahim dari garis Ismail. Apakah hal ini mungkin?
Dalam Mateus 21: 42 dan juga Mazmur 118: 22-23, kita
membaca: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari fihak Tuhan suatu
perbuatan ajaib di mata Kita. Apakah yang dimaksud batu yang
dibuang itu? Dan apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
Atas anjuran dari Sarah: “Usirlah hamba perempuan itu
beserta anaknya!” (Kejadian 21 : 10) maka Ibrahim lalu
membuang Hagar dan Ismail. Bukankah hal itu jelas bagi kita,
bahwa keturunan Ibrahim dari garis Ismail telah dibuang oleh
Ibrahim sendiri sebagai tukang bangunan? Apakah batu penjuru
itu? Kita tahu bahwa semua orang Islam yang bersembahyang
menghadap kepada penjuru yang samas yakni Ka’bah.
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus –
Siapa Sebenarnya Juruselamat Dunia?
oleh Yohannes jherudin
AGAMA NASRANI
3 january 2013
Dogma yaag terbesar dalam Agama Kristen, baik Protestan
maupun Katolik adalah tentang: TRINITAS. Kepadanya semua
ajaran dan dogma yang ditetapkan kemudian tergantung. Yang
dimaksud dengan Trinitas ialah suatu kepercayaan bahwa Tuhan
adalah satu dalam tiga pribadi, yakni Allah Bapa, Allah
Putera (anak) yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Dogma tentang Trinitas baru dirumuskan dalam abad ke IV
dalam suatu Konsili di Nicea. Konsili itu diikuti oleh para
Uskup, Theolog kenamaan dan banyak Sarjana Gereja. Keputusan
Konsili itu dirumuskan dalam 12 Sahadat para Rasul, di mana
dirumuskan bahwa ketiga pribadi dalam Allah yang satu itu
adalah sejajar, walaupun digunakan istilah Bapa dan Anak;
Dalam doa litani Umat Katolik sebutan Trinitas dirumuskan
dengan kata-kata: “Allah Tritunggal Kudus Tuhan Yang Maha
Esa.”
Rumusan Konsili Nicea abad ke IV tentang TRINITAS itu
mendasarkan pada ucapan Yesus Kristus sendiri dalam Injil
Mateus 28: 19 “Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa
murid-KU dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus “
Tetapi apakah benar bahwa ucapan Yesus itu dimaksudkan oleh
Yesus sendiri untuk mengajar bahwa dalam Allah yang Esa itu
terdapat tiga pribadi, sebab Yesus sendiri secara explicit
tidak pernah mengatakan hal itu.
Apakah pengakuan orang Kristen tentang Allah tidak
bertentangan dengan Ke-ESA-an Allah itu sendiri? Umat
Eristen sendiri sulit untuk menjelaskannya; karena itu
mereka selalu melarikan diri pada jawaban: misteri Tuhan
yang sulit diungkapkan.” Bahkan untuk memperkuat jawaban
itu, mereka selalu menceriterakan kisah Agustinus, Uskup
Hipo yang juga pernah mengalami kebimbangan tentang
TRINITAS. Untuk memecahkan hal itu Uskup Agustinus
berjalan-jalan di tepi laut. Di situ Agustinus bertemu
dengan seorang anak kecil yang sedang membuat sumur-sumuran
dengan menggali pasir di tepi laut itu. Uskup Hipo itu
bertanya: “Untuk apakah sumur-sumur itu, nak?” Anak itu
menjawab, “Saya akan memasukkan semua air laut ke dalam
sumur ini.” Akhirnya, Agustinus mengambil kesimpulan,
misteri Tuhan adalah begitu luas seperti luasnya samudera
yang tak kelihatan tepinya; sedang otak manusia hanya
terbatas seperti sumur-sumuran yang dibuat oleh anak kecil
itu. Jadi tidak mungkin kita dapat mengerti dengan jelas
misteri Allah; oleh karena itu walaupun Trinitas merupakan
hal yang sulit, terimalah saja seperti itu,
Marilah kita membuka halaman pertama dari Al-Kitab, pada
Kitab Kejadian (Genesis = Purwaning Dumadi) pada pasal yang
pertama. Pada Kejadian 1:26, kita baca: Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita “ Dalam anak ayat yang sependek itu kita menjumpai 2
kata “kita,” sebagai kataganti untuk Allah. Bukankah dengan
kata “kita” terkandung pengertian ada lebih dari satu Allah?
Mungkinkah kataganti untuk Allah memang dipakai kata “kita”?
Tetapi kalau kita membuka lebih lanjut pada Kejadian 1:29
kita baca : Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, AKU memberikan
kepadamu.” Mengapa di sini dipakai kata AKU untuk ganti
Allah? Bukankah dengan melihat kenyataan ini kita bisa
menarik kesimpulan bahwa memang sungguh ada lebih dari satu
Allah?
Sekarang yang hendak kita persoalkan ialah Sabda Yesus pada
Injil Mateus 28: 19; siapakah sebetulnya Bapa, Anak dan Roh
Kudus seperti sabda Yesus dalam Mateus 28: 19? Sering orang
Kristen mengatakan bahwa pengertian Umat Islam tentang Allah
masih kurang lengkap, sebab orang Islam hanya mengenal Allah
Bapa saja. Baiklah, kita setuju saja dengan mereka bahwa
yang kita imani sebagai Allah adalah Allah Bapa seperti yang
diimani oleh orang Kristen, tetapi siapakah anak dan
siapakah Roh Kudus?
Kalau kita membaca seluruh isi Perjanjian Lama, maka semua
Nabi dan orang Kudus pada waktu itu disebut sebagai Anak
Allah. Bahkan oleh Yesus sebutan “Anak Allah” itu diperluas
bagi mereka yang membawa damai. Dalam kotbah di bukit yang
kemudian terkenal dengan Delapan Sabda Bahagia Yesus
bersabda: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mateus 5: 9).
Jadi jelas bahwa sebutan Anak Allah bukan monopoli pribadi
Yesus sendiri, tetapi untuk semua Nabi dan mereka yang
membawa damai, Yesus sendiri dalam Mateus 6:9 mengajar
murid-murid-NYA sebuah doa yang kemudian menjadi terkenal
dengan sebutan: “DOA BAPA KAMI.” Dalam doa itu Yesus
mengajar kepada kita agar menyebut “Bapa” kepada Allah yang
ada di Surga. Hal ini nyata juga kalau kita perhatikan sabda
Yesus pada Mateus 15: 13. Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang
ditanam Bapa-Ku” Dalam ayat itu Yesus menyebut Allah dengan
perkataan Bapa-KU, sedang di ayat lain Yesus menyebut Allah
dengan perkataan Bapa-mu (Mateus 10:20). Yesus sendiri
rupanya lebih senang dengan predikat “Anak manusia.”
(Periksalah Injil Mateus pasal 16 keseluruhan).
Sekarang siapakah Roh Kudus itu? Untuk itu Yesus menjelaskan
sebagai berikut: “AKU (Yesus) akan minta kepada Bapa, dan IA
akan memberikan kepadamu seorang Ponolong yang lain, supaya
IA menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran (Injil Yohanes 14:
16). Jadi Penolong yang akan datang adalah seorang (tentunya
seorang manusia). Sedang sesuatu disebut Roh ialah jika ia
sudah mati atau belum lahir. Jadi jelaslah bahwa Penolong
yang dijanjikan Yesus adalah seorang yang belum lahir.
Siapakah dia? Mungkinkah Paulus? Baiklah, hal ini akan kita
tinjau lebih lanjut.
Bila kembali kepada ucapan Yesus pada Mateus 28: 19: “, dan
baptislah mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, “
Apakah artinya baptis? Orang Yahudi mempunyai kepercayaan
bahwa Allah akan menyelamatkan setiap manusia. Tetapi dari
fihak manusia ada yang menerima penyelamatan dari Allah dan
ada yang tidak mau. Mereka yang mau menerima penyelamatan
itu diharuskan bertobat, dan sebagai tanda tobat mereka
dibaptis. Upacara baptis biasanya dilakukan di sungai dengan
mencelupkan kepala mereka ke dalam air. Upacara baptis
sekarang diteruskan oleh semua Gereja Kristen dan Katolik
sebagai lambang penerimaan mereka akan iman Kristen, hanya
caranya yang berbeda. Ada Gereja yang membaptis dengan
betul-betul mencelupkan kepala calon baptis di sebuah
sungai, ada yang hanya mencucurkan air pada salah satu
bagian tubuh yang biasanya adalah kepala.
Upacara baptis itu kemudian diakui sebagai Sakramen.
(Sakramen = setiap ucapan dan perbuatan Yesus yang
mendatangkan Rahmat). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa baptis
ialah tanda bahwa manusia itu telah diselamatkan, karena
menurut kepercayaan umat Kristen pada waktu sekarang
dibaptis (= dipermandikan) semua dosanya dihapus.
Jadi ucapan Yesus dalam Mateus 28: 19: “ dan baptislah
mereka dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dapatlah
diartikan, ” selamatkanlah mereka dengan nama (ajaran) Allah
dan seorang nabi dan lebih-lebih ajaran seorang penolong
yang datang sesudah Yesus.”
Tetapi siapakah “Penolong yang datang sesudah Yesus?”
Pauluskah? Karena Paulus adalah seorang pembaharu yang
datang sesudah Yesus. Pada peninjauan lebih lanjut kita akan
membahas siapakah Penolong itu.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Keturunan Ibrahim
Orang Yahudi, yang kemudian juga orang Kristen (Protestan
dan, Katolik) mempunyai kepercayaan bahwa Messias atau
penyelamat dunia, Juru Selamat; adalah berasal dari
keturunan Ibrahim, keturunan Daud. Sadar akan kepercayaan
ini, maka Mateus pada permulaan Injil-nya menulis bahwa
Yesus adalah keturunan Ibrahim, keturunan Daud. “Inilah
sisilah Yesus Kristus, maka Daud, anak Ibrahim ” (Mt. 1: 1).
Sedangkan silsilah itu ternyata merupakan sesuatu yang
dipaksakan. Perhatikanlah: setelah Mateus menyuguhkan kepada
kita deretan nama-nama yang merupakan deretan keturunan
Ibrahim dalam Injilnya pada pasal 1 ayat 2 sampai dengan 15,
maka pada ayat ke 16, Mateus menulis: “Yakub memperanakan
Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut
Kristus.
Kalau kita perhatikan dengan baik, maka yang menjadi
keturunan Ibrahim adalah Yusuf bukan Maria, Padahal orang
Kristen mengimani bahwa Yesus tidak lahir dari “hubungan”
Yusuf dan Maria. Jadi jelas bahwa Yesus sendiri menurut
Mateus adalah bukan keturunan Ibrahim, keturunan Daud.
Menurut kepercayaan orang Kristen bahwa Penyelamat dunia
akan lahir dari anak Ibrahim. Ibrahim sendiri beranak 2 dari
2 orang isteri pula, yakni Sara dan Hagar. Tetapi umat
Kristen menekankan bahwa anak Ibrahim yang syah adalah
Ishak, yang lahir dari Sara: sedang Ismail bukanlah anak
Ibrahim yang syah karena lahir dari seorang budak, jadi
tidak mungkin Juru Selamat Dunia lahir dari keturunan
Ismail. Betulkah Ismail bukan anak Ibrahim yang syah?
Sebagai dasar untuk membuktikan bahwa hanya Ishak yang
merupakan anak Ibrahim yang syah, umat Kristen mempergunakan
Kitab Kejadian 22: 2, Firman-NYA: “Ambillah anakmu yang
tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak.” Apakah
Ismail bukan anak Ibrahim yang syah? Hal ini nyata dibantah
sendiri oleh Kitab Kejadian pasal 21: 13: “Tetapi keturunan
dari hambamu itu (Ismail) juga akan KU-buat menjadi suatu
bangsa, karena iapun anakmu.”
Bangsa Yahudi (Israel) mempercayai bahwa mereka adalah
bangsa pilihan dimana sejarah penyelamatan manusia akan
selalu bersumber kepada dan dari bangsa itu. Jadi menurut
kepercayaan mereka Juru Selamat Dunia akan datang dari
bangsa Israel. Tetapi apakah keturunan Ibrahim itu hanya
yang lahir sebagai anak- anak Ishak? Rupanya hal ini
dibantah sendiri oleh Yesus Kristus: “Dan janganlah mengira,
kamu dapat berkata dalam hatimu: Ibrahim adalah bapa kami.
Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan
anak-anak Ibrahim dari batu-batu itu.” (Mateus 3: 9).
Jadi jelaslah bahwa keturunan Ibrahim bukan saja yang lahir
sebagai anak-anak Ishak tetapi juga dari batu-pun bisa jadi
keturunan Ibrahim, lebih-lebih anak-anak Ismail yang nyata
diakui dalam Kiitab Kejadian.
Kalau Juru Selamat Dunia harus lahir sebagai keturunan
Ibrahim maka tentu tidak menutup kemungkinan bahwa Juru
Selamat itu adalah lahir dari garis Ismail. Tetapi kalau
juga ditentukan bahwa Juru Selamat itu lahir dari garis
Ishak, tetapi apakah Juru Selamat itu juga harus “Anak
Daud?” Hal itupun akan ditinjau pada pasal-pasal berikut.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus dan Hukum Taurat
Apakah yang disebut Kitab Taurat? Taurat adalah merupakan
kumpulan lima buah Kitab yang kemudian dikenal sebagai
dikarang oleh Musa yang sekarang diterima oleh Umat Kristen
sebagai lima Kitab pertama dalam Perjanjian Lama. Ke-lima
Kitab itu ialah: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan
Ulang-tutur (Ulangan). Di dalam Kitab Taurat memuat Kisah
penciptaan bumi langit, sejarah manusia pertama, panggilan
Tuhan kepada Ibrahim, riwayat keturunan Ishak yang kemudian
dikenal sebagai bangsa Israel, perbudakan bangsa Israel oleh
Bangsa Mesir, panggilan Tuhan kepada Musa untuk
menyelamatkan Bangsa Israel juga memuat tentang hukum-hukum
moral yang wajib ditaati oleh Bangsa Israel.
Apakah tugas Yesus sehubungan dengan Hukum Taurat? Yesus
sendiri menegaskan misinya: “Janganlah kamu menyangka, bahwa
AKU datang untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena itu aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat, sekalipun yang paling kecil dan
mengajarkan demikian, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Sorga” (Mateus 5: 17-19).
Salah satu HUKUM TAURAT ialah tentang SUNAT. Sunat dalam
Hukum Taurat dipandang sebagai satu perjanjian dengan Tuhan.
Hal ini dapat kita baca dalam Perjanjian Lama. “Lagi firman
Allah kepada Ibrahim: -Dari fihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-KU, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah
perjanjian-KU, yang harus kamu pegang, perjanjian antara AKU
dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara
kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit khatannya dan
itulah akan menjadi tanda perjanjian antara AKU dan kamu”
(Kejadian 17: 9-11).
Sunat, yang dipandang oleh Tuhan sebagai tanda perjanjian
antara Tuhan dan Ibrahim (serta keturunannya) telah dianggap
sesuatu yang tidak ada gunanya oleh Paulus. “Sunat memang
ada gunanya, jika engkau menaati Hukum Taurat; tetapi jika
engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi
gunanya. Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan
hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang
telah sunat?” (Surat Paulus kepada orang Kristen di Rom 2:
25-26).
Ternyata Paulus begitu pandai sekali memutar-balikkan
kalimat. Bagaimana mungkin orang yang tak bersunat bisa
dikatakan memperhatikan Hukum Taurat, jika Sunat itu sendiri
merupakan suatu kewajiban dari Hukum Taurat? Kalau kita
perhatikan ucapan Yesus di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa: Paulus akan menduduki tempat yang paling
rendah dalam Kerajaan Allah. Paulus dapat dianggap penyesat
dari Hukum Taurat yang Yesus sendiri tidak berani
merubahnya.
Kita ambil contoh lain dari begitu banyak Hukum Taurat yang
dilanggar oleh murid-murid Yesus sendiri, Hukum itu ialah
tentang hukum hari Sabat. “Katakanlah kepada orang Israel,
demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-KU harus kamu
pelihara, sebab itulah peringatan antara AKU dan kamu,
turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Aku-lah
TUHAN, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari
Sabat, sebab itulah hari Kudus bagimu; siapa yang melanggar
kekudusan hari Sabat, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap
orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu
harus dilenyapkan dari antara bangsanya. Enam hari lamanya
boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi
Tuhan; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari
Sabat, pastilah ia dihukum mati” (Kejadian 31: l3-15).
Hari Sabat dan segala kekudusannya yang sudah begitu tinggi
ditegaskan oleh Tuhan sampai-sampai kepada siapa yang
melanggar ancaman hukumannya adalah mati, telah dilanggar
sendiri oleh para murid Yesus dengan memetik gandum pada
hari Sabat (Mateus 12: 2). Akan kita menaruh hormatkah
kepada mereka yang melanggar hukum Taurat padahal guru
mereka sendiri mengatakan bahwa kedatangan-NYA bukan untuk
merubah hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya.
Kita kembali pada pertanyaan: Siapakah Penolong yang datang
sesudah Yesus? Pauluskah? Sekarang kita sendiri dapat
menjawab dengan tegas bahwa Penolong yang dimaksud oleh
Yesus yang akan datang sesudah beliau adalah bukan PAULUS,
karena Paulus telah menyelewengkan salah satu hukum Taurat
tentang sunat yang oleh Yesus orang semacam Paulus dikatakan
sebagai orang yang paling rendah dalam Kerajaan Allah.
Kalau kita mau kembali ucapan Yesus: ” dan baptislah mereka
dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” dan dapat kita
baca, ” selamatkanlah mereka dalam ajaran Allah, ajaran
para nabi dan ajaran seorang penolong yang datang sesudah
Yesus, ” Pertanyaan siapakah penolong itu ternyata belum
dapat kita jawab sekarang.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Hal Masuk Surga
Setiap orang tentu menginginkan bahwa setelah kehidupan di
dunia dia akan berpindah kekehidupan di akhirat yang
membahagiakan, atau masuk surga. Kebahagiaan di surga
sebagai suatu hal yang tak dapat diceriterakan dan
dibayangkan oleh panca indera.
Tentang hal in, Yesus menandaskan bahwa: “Aku berkata
kepadamu sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk
masuk kedalam Kerajaan Surga. Sekali lagi AKU berkata
kepadamu lebih mudah seekor unta masuk melalui tubang jarum
daripada seorang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah” (Mateus
19: 23-24).
Kita melihat bahwa lembaga yang disebut Gereja lebih-lebih
Gereja Katolik, secara nyata adalah suatu lembaga yang kaya.
Kekayaan mereka nampak pada Gedung-gedung Gereja, Rumah,
Sekolah milik mereka. Juga mobil-mobil mewah milik Gereja.
Walaupun mereka berkata bahwa itu semua dibutuhkan demi
charitatif (cinta-kasih), namun mereka toh tidak dapat
menyembunyikan kekayaan mereka.
Padahal Yesus sendiri menyuruh murid-muridnya supaya jangan
membaws emas dan perak atau tembaga dalam ikat pinggang,
jangan membawa bekal dalam perialanan, jangan membawa baju
dua helai, kasut atau tongkat (Mateus 10:9-10). Sudah
benarkah Gereja dalam menjalankan amanat Agung junjungan
mereka, Yesus Kristus? Mereka mungkin akan berkata, bahwa
setiap ayat Injil harus ditafsirkan dengan benar oleh kuasa
Gereja. Tetapi apakah tafsirannya yang tepat jika dikatakan
bahwa kita tidak boleh membawa emas, membawa perak dan
sebagainya?
Sesungguhnya semua orang di dunia ini dapat menjadi Kristen,
jika saja Gereja percaya penuh kepada Yesus tanpa reserve.
Apa yang diminta dengan penuh kepercayaan tentu akan diberi.
“AKU berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan
tidak bimbang, kamu bukan saja dapat berbuat apa yang
Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu
berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah
kedalam laut. Hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu
minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kami menerimanya.”
(Mateus 91: 21-22)
Gereja ternyata tidak mempunyai iman yang mendalam kepada
Yesus disamping dalam perjalanan sejarahnya membuat banyak
perobahan-perobahan sendiri terhadap ajaran-ajaran Yesus.
Itu pula sebabnya mengapa tidak semua orang di dunia ini
memeluk agama Kristen.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Yesus Juru Selamat Bangsa Israel
Kepada siapakah sebetulnya Yesus diutus oleh Allah? Dalam
Injil Yohannes 20: ayat 21, Yesus bersabda: “Sama seperti
Bapa mengutus AKU, demikian juka sekarang AKU mengutus
kamu.” Luas perutusan Yesus kepada murid-murid-NYA adalah
sama dengan luas perutusan yang diterima oleh Yesus dari
Bapa. Jadi tidak mungkin Yesus mengutus murid-murid-Nya
lebih luas dari perutusan-Nya sendiri yang diterima-Nya dari
Bapa. Yesus dalam salah satu sabda-Nya pernah. bersabda
bahwa Dia diutus hanya kepada domba hilang dari Bangsa
Israeli.
Rupanya Yesus-pun mengutus murid-murid-Nya hanya kepada
Bangsa Israel saja. “Janganlah kamu menyimpang ke jalan
Bangsa lain atau masuks ke dalam kota orang Samaria
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari pada
Umat Israel” (Mateus 10: 5-6).
Bahwa Yesus adalah Utusan Allah khusus untuk Bangsa Israel,
menjadi lebih jelas lagi, ketika beliau menegaskan bahwa
para murid-Nya yang berjumlah 12 orang itu akan duduk pada
12 tahta untuk mengadili orang Yahudi. “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya pada waktu pencitaan kembali, apabila
Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu, yang
telah mengikut Aku akan duduk juga di atas dua belas tahta
untuk menghakimi dua belas suku Israel” (Mateus 19:28).
Bagaimana ciri, Juru Selamat dunia yang dijanjikan oleh
Allah? Juru Selamat itu bukan hanya diutus untuk sesuatu
bangsa tertentu saja, akan tetapi haruslah dimaksudkan untuk
seluruh Bangsa. Yang kepadanya bangsa-bangsa akan berharap,
Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa (semua
bangsa), bukan hanya kepada satu bangsa tertentu saja. Untuk
ini maka Nabi Yesaya, tokoh Perjanjian Lama yang terkenal
meramalkan: “Lihatlah, itu Hamba-KU yang KU-pilih, yang
Ku-kasihi yang kepadanya jiwa-KU berkenan; Aku akan menaruh
roh-KU keatas-Nya, dan ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa” (Mateus 12: 18). “Dan pada-Nyalah
bangsa-bangsa akan berharap” (Mateus 12: 21).
Sabda Yesus yang perlu juga kita perhatikan adalah yang
tercantum dalam Injil Mateus 10:41: “Barang siapa yang
menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima ubah
nabi, dan barang siapa yang menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah sebagai orang benar.”
Kita kembali kepada pertanyaan pada pasal-pasal yang lalu:
Siapakah Penolong yang dijanjikan oleh Yesus yang akan
datang sesudah Yesus? Tentu seorang nabi, karena jelas bukan
Paulus? Sekarang pertanyaan kita: “Siapakah nabi itu?” Kita
belum tahu, tetapi pasti harus seorang nabi, utusan Allah.
Yesus memang Juru Selamat, tetapi seperti apa yang pernah
ditandaskan-Nya sendiri bahwa beliau datang untuk domba
bangsa Israel yang hilang. Kalau Yesus sudah memberikan
pertanyaan tentang dirinya dan murid-murid-Nya begitu jelas,
apakah kita harus berkata bahwa Yesus dikirim Allah untuk
semua bangsa? Dengan menyatakan hal itu maka berarti bahwa
kita tidak menaruh hormat kepada beliau, baik selaku pribadi
maupun selaku Nabi Allah yang besar. Kalau Yesus sendiri
lebih senang memakai predikat: “Anak manusia,” mengapa kita
harus memaksakan dengan mengatakan bahwa beliau adalah:
“Anak Allah?” Apakah Yesus sendiri tidak akan marah kalau
diri-Nya disebut dengan cara yang tidak benar, walaupun
predikat yang kita berikan kepadanya lebih tinggi?
Pernah pada suatu waktu Bapak Presiden Soeharto begitu marah
sekali ketika majalah “POP” menulis tentang silsilahnya
dimana dikatakan bahwa sesungguhnya beliau adalah keturunan
bangsawan, keturunan kraton. Artikel semacam itu kemudian
dibantah sendiri oleh beliau, bahkan dianggap sebagai
penghinaan; dalam kesempatan itu beliau menandaskan bahwa
beliau hanya seorang anak petani biasa.
Dengan menyebut Yesus sebagai Anak Allah, kita telah berbuat
kesalahan yang besar, sebab Yesus sendiri tidak pernah
menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, bahkan sebutan itu
ternyata berlaku untuk semua orang yang membawa damai
seperti yang pernah kita singgung pada bab pertama tentang
TRINITAS. Dengan menyebut sesuatu yang tidak benar yang
menyimpang dari apa yang dikatakan Yesus sendiri berarti
kita tidak menyambut Yesus sebagai Nabi Allah yang benar.
Dan apakah Umat Kristen telah menyambut Utusan Allah sesudah
Yesus dengan benar? Apakah Muhammad itu utusan Allah? Apakah
ada bukti-bukti kenabian melekat pada diri beliau? Apakah
Yesus juga menyebut hal itu? Semoga pasal yang terakhir dan
uraian kami akan dapat menjawab pertanyaan di atas. Mungkin
jawaban yang akan diperoleh tidak begitu memuaskan pada saat
permulaan tetapi jika Saudara mau merenungkan, dan
lebih-lebih mempelajari dari buku-buku yang bobot ilmlyahnya
lebih tinggi dari ini; kami percaya bahwa Saudara akan
mempunyai kepuasan yang Saudara harapkan. Semoga.
===================================================================
kumpulan cerita yesus kristus – kisah hidup yesus kristus – biografi
yesus kristus – cerita-cerita hari yesus kristus – kisah-kisah sejarah
yesus kristus – dongeng-dongeng yesus kristus
===================================================================
Siapakah Sebetulnya Juru Selamat Dunia?
Bangsa Yahudi/Israel mempunyai keyakinan bahwa Juru Selamat
Dunia adalah keturunan Ibrahim dan juga keturunan Daud, hal
ini berarti Juru Selamat Dunia adalah keturunan Ibrahim dari
garis Ishak bukan dari garis Ismail. Tetapi ternyata
keyakinan itu sendiri disangkal oleh Yesus sendiri.
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya
kepada mereka, kata-Nya: “Apakah pendapatmu tentang Mesias
(Juru Selamat)?” “Anak siapakah Dia?” Kata mereka
kepada-Nya: “Anak Daud.” Kata Yesus kepada mereka: “Jika
demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia Tuhan-nya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuhan-ku: duduklah di sebelah kanan-Ku sampai
musuh-musuh-Mu kutaruh dibawah kaki-Mu. Jadi jika Daud
menyebut Dia Tuhannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?”
Tidak ada seorangpun yang berani menanyakan sesuatu
kepada-Nya” (Mateus 22: 41-46).
Untuk mengklaim bahwa Juru Selamat Dunia adalah Bangsa
Yahudi/Israel maka Mateus tidak segan-segan untuk memaksakan
silsilah Yesus menjadi sedemikian rupa, sehingga Yesus
menjadi “Anak Ibrahim, Anak Daud.” Tetapi jika ada bukti
bahwa Yesus memang benar Anak Daud, namun kenyataan ini
tidak bisa membuktikan bahwa Dia adalah Mesias, karena
terhadap itu Yesus bahkan telah membantahnya.
Yesus memang Mesias tetapi hanya untuk Bangsa Israel saja.
Pada suatu hari Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya:
“Menurut kamu, siapakah Aku?” Jawab Petrus: “Messias dari
Allah.” Dalam sejarah umat manusia telah beberapa saja Tuhan
mengirim Nabi kepada Bangsa Israel, tetapi ternyata seperti
Yesus sering-kali ucapkan bahwa Bangsa Israel adalah bangsa
yang tegar hati; maka untuk itulah kiranya Tuhan mengirim
Nabi Bangsa Israel, Nabi yang terbesar dari nabi-nabi
sebelumnya agar bangsa Israel menjadi selamat. Jadi Yesus
memang Juru Selamat Bangsa Israel. Kita tidak boleh
menyangkal kenyataan ini, sebab setiap orang yang mengakui
Yesus di depan manusia akan diakui juga oleh Yesus di
hadapan Tuhan, dan barang siapa yang menyangkal Yesus di
hadapan manusia akan disangkal Yesus dihadapan Allah.
(Mateus 10: 32-33). Alhamdulillah, Umat Islam bukan termasuk
Umat yang menyangkal Yesus Umat Islam mengakui bahwa beliau
adalah Utusan Allah, Nabi Besar dari deretan Nabi-Nabi
sebelumnya.
Rupanya karena Bangsa lsrael memang merupakan bangsa yang
tegar hati sampai-sampai Yesus bersabda: “Aku berkata
kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan
akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan
buah Kerajaan Allah” (Mateus 21: 43)
Bangsa apa yang dimaksud oleh Yesus? Janji Tuhan akan tetap
terlaksana. Demikian juga janji Tuhan kepada Ibrahim.
Ibrahim mempunyai dua orang anak, yaitu Ishak dan Ismail.
Keduanya menurunkan bangsa yang besar, ialah Bangsa Israel
dan Bangsa Arab. Jadi jika Kerajaan diambil dari bangsa
Israel, maka akan lebih mudah masuk pada akal jika kemudian
diserahkan kepada Bangsa Arab. Jadi akan masuk diakal jikBa
Juru Selamat Dunia akan lahir dari Bangsa Arab, yakni
keturunan Ibrahim dari garis Ismail. Apakah hal ini mungkin?
Dalam Mateus 21: 42 dan juga Mazmur 118: 22-23, kita
membaca: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru; hal itu terjadi dari fihak Tuhan suatu
perbuatan ajaib di mata Kita. Apakah yang dimaksud batu yang
dibuang itu? Dan apakah yang dimaksud dengan batu penjuru?
Atas anjuran dari Sarah: “Usirlah hamba perempuan itu
beserta anaknya!” (Kejadian 21 : 10) maka Ibrahim lalu
membuang Hagar dan Ismail. Bukankah hal itu jelas bagi kita,
bahwa keturunan Ibrahim dari garis Ismail telah dibuang oleh
Ibrahim sendiri sebagai tukang bangunan? Apakah batu penjuru
itu? Kita tahu bahwa semua orang Islam yang bersembahyang
menghadap kepada penjuru yang samas yakni Ka’bah.
0 like,komen,fb:
Posting Komentar